Sarada POV on
Konoha,15 April 2014
Namaku, Sarada. Sarada Launa Nayanika. Orang terdekatku memanggilku Salad. Katanya itu panggilan kesayangan.
Senin. Ini hari pertamaku di KSHS. Konoha Senior High School. Sekolah ternama dan terfavorit di kota ini. Satu Minggu yang lalu, aku baru pindah ke kota ini. Dulu aku tinggal di kota kiri. Kirigakure, tempat kelahiranku. Sebenarnya aku tidak mau, tapi karena Mama harus di pindah tugaskan, jadi kami sekeluarga memutuskan pindah ke kota ini.
Semoga hari pertama ini,tidak merepotkan.
Sarada POV off
-MANTAN-
Sarada berdiri tepat di depan gerbang sekolah barunya dengan kedua tangan yang berada di tali tas punggungnya. Mata sekelam malam itu mengamati gedung di balik gerbang besar itu.
Banyak murid-murid lain yang juga yang berbondong-bondong memasuki gerbang itu. Tapi gadis itu masih terdiam di tempatnya. Entah apa yang sedang berputar di otaknya.
"Hei!" Seseorang datang dari belakang, "Nggak masuk?" tanyanya.
Sarada melihat orang yang kini sudah berdiri di sampingnya.
"Bingung ya?" Pemuda itu tersenyum. Sarada mengangguk.
"Bis—"
"Lo tinggal lurus ke depan, terus belok kanan. Cari aja papan nama yang ada tulisannya ruang guru." Cowok itu berjalan mundur memasuki gerbang. Bola matanya sebiru langit, orang bilang ... itu Lazuardi.
Dan Lazuardinya terus menatap perempuan yang masih diam mematung melihatnya, segaris senyumnya terbit.
"Sarada Launa Nayanika. Namanya cantik. Tapi, orangnya lebih dari sekedar cantik." Sebelum berlari pergi, laki-laki itu sempatkan mengedipkan sebelah matanya.
Ini hanya goresan kisah cinta sederhana. Di mana hari itu menjadi awal dari segalanya. Seseorang yang belum Sarada ketahui namanya pada obrolan pertama—atau mungkin belum bisa disebut sebagai obrolan, karena hanya laki-laki itu yang berbicara ... dengan segaris senyum manis yang bertengger di wajah tampannya.
-MANTAN-
"Stroberi atau coklat?"
Sarada mendongak dari novel yang dia baca. Mengangkat sebelah alisnya pada pemuda tadi pagi yang kembali muncul di hadapannya.
"Stroberi atau coklat?" Ia mengulang pertanyaan yang sama.
"Apa?" Sarada masih bingung.
"Stroberi atau coklat?" Lagi.
"Hm, stroberi," Sarada bingung dengan laki-laki ini. 'gajelas banget sih'
"Kenapa?"
Sarada mengerutkan keningnya.
"Kenapa nggak coklat?" Ia seakan paham akan ekspresi yang Sarada tampilkan.
"Bikin sakit gigi," jawab Sarada asal. Kembali kepada novel yang sedang gadis itu baca.
"Kalo cuma susu kota ya nggak bakalan." Laki-laki itu duduk di depan Sarada sambil mengeluarkan dua buah susu kotak. Satu stroberi dan satu lagi coklat.
"Minum." Dia menyodorkan sekotak susu stroberi itu pada Sarada.
Sarada tersenyum. "Makasih." langsung menusuk susu kotak itu dan meminumnya, Lalu kembali fokus pada novel yang di bacanya.
"Lo punya Hp nggak?" tanya cowok itu tiba-tiba.
"Punya. Buat apa?" Sarada menunjukkan headphonenya.
"Pinjam bentar boleh? Janji nggak aneh-aneh." Cowok itu menatapnya mencoba untuk meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
-MANTAN- (BORUSARA (REVISI))
Teen Fictionapa pandanganmu tentang masa lalu? Hanya kenangan? Hanya pelajaran? Atau ... hanya sesuatu yang tidak patut di ingat? Setiap orang mempunyai sisi pandang yang tidak sama. Bagiku, masa lalu itu ... adalah kenangan sekaligus pelajaran. Yang baik bisa...