Di mohon untuk melihat setiap video hingga selesai,pliss ini penting,bagi kita semua untuk mendapatkan pelajaran-pelajaran dari lagu-lagu ini
"Subhanallah ya Allah! Ini si Kawaki ngapain aja sih ya Allah! Lelet banget jadi cowok, kayak cewek." Inojin merengut kesal lantaran, sudah setengah jam mereka berkumpul di markas untuk menjenguk Boruto, tapi Kawaki tidak datang-datang juga.
"Dia lagi sibuk kali, 'kan mau ada acara ultahnya sekolah," Shikadai menimpali.
"Tinggalin," ucap Mitsuki singkat.
"Apa, apa? Ngomong bahasa manusia dong! Gue nggak ngerti bahasa pluto." Dia menatap sinis pada Mitsuki.
"Stres," Singkat dan menusuk.
"Ck!" Shikadai memijat kepalanya pusing dengan tingkah orang-orang ini.
"Hai gaes! W comeback!" Kawaki datang bergabung dengan mereka.
"Tai lo! Ke mana aja ditungguin? Nggak nyadar diri banget kita udah lumutan di sini." Inojin menoyor kepala Kawaki.
"Shinchan gimana? Jadi?" tanya Kawaki. Semalam Shinki bilang akan datang ke Konoha untuk menjenguk Boruto, kabar tentang Boruto pastinya sudah meluas.
"Iya dia otw, katanya ketemu di RS aja," jawab Shikadai.
"Ya udah ayo berangkat!" ucap Kawaki.
"Heleh! Nungguin lo, se-abad nggak dateng-dateng!" cibir Inojin.
"Berangkat," singkat Mitsuki. Entah siapa yang waras di cerita ini. Mungkin hanya Sarada se-famili doang yang masih waras. Boruto gila ninggalin Sarada nikah, Naruto dan Hinata menjadi duo stres yang menikah, Sasuke yang berselingkuh, teman-teman mereka yang prik-prik, lalu Andromeda yang sadis.
-MANTAN-
Inti Andromeda sudah di depan ruangan Boruto.
"Masuk Shik!" suruh Inojin.
Shikadai melongokkan kepalanya di tengah-tengah pintu ruangan Boruto. "Hei!"
Tak lama, Sarada keluar ruangan menemui mereka.
"Masih belum sadar juga, Sar?" tanya Kawaki.
"Goblok. Kalo udah sadar ya pasti dia di kamar rawat biasa, bukan di ICU gini." Shikadai memutar bola matanya malas.
"Ya elah, biasa aja dong!"
"Yow! Bro!" Mereka semua menoleh ke arah orang yang baru datang.
"Kak Shinki!"
"Halo, Chan!" Inojin dan Shinki beradu tos.
"Weh Shinchan. Gimana kabar lo, Chan?" Kawaki juga melakukan hal yang sama, mereka bertiga beradu tos. Tentu berbeda dengan Mitsuki.
Mitsuki mengangkat kedua tangannya saat Shinki akan melakukan hal yang sama juga kepadanya. "Sialan, masih sama aja lo beruang kutub," umpat Shinki pada penolakan yang Mitsuki berikan, mereka hanya sekedar berjabat tangan.
Tatapan Shinki kemudian tertuju pada seorang gadis yang berdiri di depan mereka. "Sarada." Shinki menunjuk pada Sarada.
"Apa kabar?" Shinki berjalan menghampirinya.
Sarada tersenyum ramah. "Baik, Kak. Kakak sendiri?"
"Seperti yang lo liat."
"Ngapain lo di sini?" tanya Shinki.

KAMU SEDANG MEMBACA
-MANTAN- (BORUSARA (REVISI))
Fiksi Remajaapa pandanganmu tentang masa lalu? Hanya kenangan? Hanya pelajaran? Atau ... hanya sesuatu yang tidak patut di ingat? Setiap orang mempunyai sisi pandang yang tidak sama. Bagiku, masa lalu itu ... adalah kenangan sekaligus pelajaran. Yang baik bisa...