SLWTV 10

50.5K 3.5K 43
                                    

"Ck, pengganggu." Kesal Alfred kala temannya itu datang disaat yang tidak tepat.

Wajah Kalea memerah tomat, "Itu teman kamu kan?" Tanya Kalea salah tingkah karena terciduk.

"Biarin aja, aku masih ingin menciummu sayang." Tutur Alfred justru memeluknya dengan erat dengan senyum menggodanya.

"Ih! Udah ya, aku laper mau makan." Tukasnya pada Alfred karena ia memang sudah kembali lapar.

"Kamu belum makan?" Tanya Alfred dengan cemas.

Kalea menganggukkan kepalanya, "Iya, aku mau makan di kantin. Kamu temui dulu temanmu." Suruh Kalea siapa tahu teman Alfred ingin bertemu dengannya.

"Kenapa tidak disini aja?" Tanya Alfred tak ingin berjauhan dengan gadisnya itu.

"Enggak, aku gak mau ganggu kalian. Aku bentar kok makan di kantinnya." Bujuk Kalea pada Alfred sebelum akhirnya dengan sangat terpaksa Alfred mengiyakan permintaan Kalea, karena memang ada yang ingin ia bicarakan juga dengan teman-temannya.

Kalea kini berada di kantin rumah sakit dengan Sean yang setia menunggunya, Alfred sama sekali tidak membiarkan ia pergi sendiri. Mau tidak mau dirinya tidak bisa menolak, padahal ada hal lain yang harus ia lakukan.

Ia memutar otaknya agar bisa terlepas dari jangkauan Sean, "Sean, aku ingin pergi ke toilet. Kau kembalilah ke ruangan Alfred dahulu, nanti aku menyusul." Ujar Kalea berharap Sean menuruti perkataannya.

"Di ruangan tuan Alfred terdapat toiletnya nona, kenapa tidak disana saja?" Sanggah Sean.

Kalea menampakkan raut wajah seolah-olah sedang menahan sesuatu yang ingin keluar, "Aku sudah sangat tidak tahan Sean, pergilah nanti aku menyusul." Suruh Kalea berharap kali ini Sean benar-benar mempercayainya.

"Saya akan menunggu didepan toilet." Ujar Sean masih belum menyerah.

"Eh, tidak perlu. Aku bisa sendiri Sean, lagipula kau tidak malu nanti kau dikira mesum bagaimana?" Sahut Kalea menolak.

Sean menghembuskan nafasnya pelan lalu menyetujui permintaan nonanya itu, "Baiklah nona, jika terjadi sesuatu segera hubungi saya." Final Sean setelah itu pergi meninggalkan Kalea menuju ruang inap Alfred.

Kalea hanya menganggukkan kepalanya, melihat Sean yang sudah jauh pergi. Ia membuka ponselnya dan mendapati satu pesan dari seseorang yang ingin ia temui.

Unknown
Aku sudah berada di rooftop rumah sakit.

Segera Kalea menuju ke rooftop rumah sakit menemui orang itu, sesampainya disana ia mendapati seorang lelaki membelakangi dirinya dengan penampilan serba hitam menggunakan topi dan masker untuk menutupi wajahnya.

"Maaf menunggu." Ujar Kalea menghampiri orang itu.

Lelaki itu memutar badannya menghadap kearah Kalea, "Tidak masalah." Ujarnya singkat.

"Kau sudah melihat postingan itu kan?" Tanya Kalea langsung.

Lelaki itu menganggukkan kepalanya, "Ya. Dia benar-benar gadis bodoh." Ucapnya.

"Untuk saat ini aku akan membiarkannya bertindak semaunya. Alfred tidak akan jatuh kepelukannya jika aku masih disampingnya kan? biarkan wanita itu yang menjadi urusan Alfred." Tutur Kalea pada lelaki itu.

Ia tidak ingin merepotkan dirinya sendiri hanya untuk satu hama yang kapan saja bisa langsung terhempas, mungkin untuk menambah keseruan hidupnya sesekali ia akan ikut berkontribusi.

Second Life with The Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang