෴
Sore ini, Alfred dan Kalea baru tiba di kantor Alfred dimana Draven sudah datang terlebih dahulu dan menatap kesal keduanya.
"Lama banget lo, janjiannya jam berapa datangnya jam berapa. Katanya si paling konsisten, ini apa? Halah ternyata sama aja." cerocos Draven dengan sinis.
"Banyak omong lo." balas Alfred menatap malas Draven.
"Gak tau tuh, dia lama banget mandinya." timpal Kalea ikutan menatap kesal Alfred, karena tadi ia juga sudah berulang kali menegur Alfred untuk lebih cepat mandinya.
"Itu karena kamu ya sayang." jawab Alfred menyalahkan Kalea, coba saja Kalea mau membantunya menuntaskan hasratnya, pasti akan lebih cepat selesai.
"Kok aku? Itu salah kamu sendiri tau!" bela Kalea pada diri sendiri tak ingin disalahkan.
"Heh! Malah ribut lagi." seru Draven menatap malas kedua manusia didepannya yang justru berdebat.
Kini Alfred yang kemudian menatap sinis Draven, "Jomblo kayak elo mana paham." cecarnya.
Draven yang mendengar Alfred menyenggol statusnya itu pun ingin sekali melemparnya ke rawa-rawa, emang kenapa sih kalau ia jomblo?
"Drav, gimana kalau kamu aku comblangin sama sahabat aku?" tanya Kalea pada Draven.
"Siapa? Sarah? Ogah bener, skip dah." tolak Draven mentah-mentah.
"Ish bukan dia, sama Nina. Mau gak?" bantah Kalea lalu bertanya pada Draven.
Draven mencoba mengingat siapa gerangan sahabat Kalea yang bernama Nina itu? Lalu ia kembali mengingat bahwa dulu selain Sarah, Kalea juga berteman dengan satu wanita yang sangat bar-bar dan agak berani padanya.
"Nina bobo? Si cewek titisan cowok itu?" tanya Draven memastikan.
Kalea menganggukkan kepalanya, menurutnya Nina akan cocok dengan Draven mengingat sifat keduanya sama-sama blak-blakan.
"Dia itu penampilannya emang tomboy dikit kok, aslinya cewek tulen dia." sahut Kalea.
"Comblangin aja yang, biar gak ganggu kita mulu." ujar Alfred menyetujui usulan kekasihnya itu.
"Gue bisa cari jodoh sendiri ya, gak usah di comblangin segala." tolak Draven, dikira ia tidak mampu kah mencari pacar sendiri? Hei, ini si tampan Draven ya, ingat! Tidak ada yang bisa menolak pesonanya.
Kalea menghembuskan nafasnya panjang, ia tidak bisa memaksa Draven jika lelaki itu tak ingin, "Yaudah kalau gak mau, kalian meeting aja. Aku mau keruangan pribadi kamu aja." ujar Kalea menatap Alfred.
Alfred menganggukkan kepalanya, "Nanti kalau bosen gimana?" tanya Alfred menatap Kalea lembut.
"Ruangan pribadi kamu ada makanan kan?" tanya Kalea balik.
"Ada." jawab Alfred.
"Nah, gak akan bosen kalau ada itu." tutur Kalea segera menuju ruang pribadi Alfred.
Alfred masih terus memperhatikan Kalea yang sudah hilang ditelan pintu ruangan pribadinya.
"Udah cepat mulai woyy!" tegur Draven jengah melihat kebucinan Alfred yang terus menatap intens pintu itu.
"Ck, gak sabaran amat Lo." decak Alfred lalu memulai meeting mereka mengenai pembahasan tentang proyek kerjasama yang akan mereka kerjakan.
෴
Didalam ruangan Alfred, Kalea segera membuka iPad yang ia bawa tadi. Ia membuka media sosialnya dan melihat bagaimana perkembangan tentang video yang menjadi tranding topik pagi tadi.
Di urutan pertama, ada sebuah klarifikasi dari Casey Queena Wiyatara mengenai video yang menyangkut namanya. Didalam video itu Casey mengatakan bahwa ia tidak ada hubungan sama sekali dengan wanita yang mengaku anak dari Arya Wiyatara itu, juga ia menepis bahwa wanita yang yang ada dalam rekaman itu bukanlah dirinya.
Klarifikasi yang dibuat oleh Casey langsung dibanjiri banyak komentar dari penggemarnya yang membela Casey dan memberikan semangat pada wanita itu agar tak terpengaruh dengan gosip yang mencemarkan namanya. Ada pula yang menghujatnya dan mengatakan bahwa Casey tidak akan mengaku, juga Sarah tidak akan nekat melakukan kejahatannya pada Kalea jika memang Sarah bukanlah anak dari Arya Wiyatara.
"Dia pasti sangat kesal karena harus membuat klarifikasi seperti ini." gumam Kalea dengan terkekeh geli melihat wajah Casey yang terlihat baik-baik saja padahal wanita itu sedang menutupi kekesalannya.
Kalea jadi teringat pada Sarah, kira-kira apa yang akan dilakukan Casey pada Sarah karena Sarah sudah sangat ceroboh dan membuat Casey kerepotan harus klarifikasi segala?
"Ini gak ada seberapa untuk penderitaanku sebelumnya, Sarah." ucap Kalea dengan menatap tajam kedepan, "Dan menghancurkan karirmu itu semudah mengedipkan mata bagiku, Casey." lanjutnya dengan senyum miringnya.
Kalea masih teringat bagaimana rasanya ditembak menggunakan timah panas tepat di jantungnya, mereka bahkan dengan sangat kejam tertawa diatas penderitaannya sebelum ia menutup nyawanya.
Dering telepon berbunyi, ia segera mengangkat panggilan itu, "Ada laporan apa?" tanya Kalea tanpa berbasa-basi.
"Anak buah Casey membawa Sarah dan ibunya ke kediaman Keluarga Wiyatara yang ada di puncak." lapor anak buah Kalea padanya.
"Awasi terus mereka, terutama pergerakan Casey." titah Kalea pada orang itu.
"Baik nona." balas orang itu sebelum mematikan panggilannya.
Dia bukan Noah, ataupun anak buah Draven yang lain. Tetapi dia adalah anak buah pribadinya yang ia temui beberapa tahun yang lalu, dan sampai saat ini lelaki itu masih tetap setia padanya.
"Kita lihat apa yang akan dilakukan Casey setelahnya, aku tahu dia tidak akan diam saja." gumam Kalea menatap wajah Casey dilayar iPad-nya.
Dan Kalea akan menunggu semua drama yang akan Casey lakukan padanya nanti, Kalea sudah mempunyai dua kubu terkuat yang berpihak padanya. Jadi dengan senang hati Kalea akan meladeni mereka.
"Santai dulu gak sieh?" sahut Kalea dengan memakan snack milik Alfred dengan terkekeh geli.
෴
Didalam mobil, Casey bersama asistennya akan menuju ke mansion Wiyatara yang berada di daerah puncak untuk menemui seseorang.
"Nona, beberapa kerjasama pemotretan produk anda dibatalkan. Dan mereka memilih model lain untuk mengantikan anda." lapor Tomo, asisten Casey saat ia mendapat kabar dari pihak agensi yang menangani beberapa kontrak pemotretan Casey.
"Bagaimana itu bisa terjadi? Kita sudah melakukan klarifikasi, kenapa mereka seenaknya membatalkan kerjasama kita?" berang Casey menatap tajam Tomo.
"Sepertinya ada pihak lain yang memanfaatkan situasi saat ini dan menghasut agency membatalkan kerjasama pemotretan anda." balas Tomo melihat kembali laporan yang diberikan oleh agensi.
"Aish, sialan!" umpat Casey dengan sangat kesal.
"Urus semuanya Tomo, buat mereka kembali kerjasama dengan kita apapun caranya!" titah Casey mutlak, pemotretan itu sangat penting baginya, ia tidak rela jika model lain yang mengambil posisinya.
"Akan saya usahakan nona." jawab Tomo patuh.
"Gara-gara wanita itu membuatku kerepotan seperti ini." gumam Casey menyalahkan tindakan Sarah, lalu ia kembali mengingat wanita yang amat sangat ia benci itu, "Kalea, kenapa dia terlihat berbeda sekarang? Aku harus segera mencari tahunya." sambung Casey saat melihat sikap Kalea yang terlihat berbeda dari yang terakhir ia lihat.
෴
Jika ada typo atau kekeliruan kalimat mohon dikoreksi ya, terimakasih ( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life with The Villain
Fantasy"Tetap jadikan aku obsesimu, dengan begitu aku bisa membalas semua dendamku."-Kalea Nazeera. "Baby, kau seperti tidak suka melihatnya. Apa harus ku bunuh?"-Alfred Lysander. Tidak ada yang percaya bahwa seorang Kalea Nazeera akan mengalami kehidupan...