෴
Alfred sudah diperbolehkan untuk pulang sore tadi, memang sebenarnya dokter belum mengizinkannya namun karena Alfred yang kekeh minta pulang maka dengan berat hati dokter pun mengiyakan dengan beberapa syarat yang harus Alfred patuhi.
Kini keduanya sudah berada di kamar utama setelah makan malam tadi, dari dalam kamar mandi Alfred keluar dengan wajah yang sumringah. Ia menghampiri Kalea yang sedang terduduk disamping ranjangnya.
"Sayang, kamu tidak tidur?" Tanya Alfred melihat Kalea yang masih berkutik dengan laptopnya.
Kalea menatap sebentar Alfred, lalu ia berkata, "Kamu duluan aja, aku masih harus menyelesaikan tugas kuliahku." Katanya.
Alfred duduk di samping Kalea, memperhatikan gadisnya itu yang tengah fokus pada tugasnya. "Tapi ini sudah malam, ayo tidur." Ajak Alfred pada Kalea.
"Tugas ini harus sudah selesai besok, aku lupa mengerjakannya tadi." Sahut Kalea.
"Biarkan Sean yang mengerjakannya, kamu tidur saja sini." Ucap Alfred mendapatkan pelototan dari Kalea.
Alfred ini memang sangat sembrono, mentang-mentang punya kuasa jadi seenak jidatnya menyuruh orang lain.
"Ini tugasku, jangan menyuruhnya." Tolak Kalea tegas.
"Tapi dia juga mengerjakan tugasku." Ujar Alfred dengan wajah polosnya.
Kalea memutar bola matanya malas, "Itu karena dia bekerja denganmu." Celetuknya.
"Apa kamu butuh asisten untuk mengerjakan semua tugas-tugasmu?" Tanya Alfred enteng, ia sungguh tak tega melihat gadisnya harus repot-repot mengerjakan tugas kuliahnya itu hingga larut malam.
"Alfred, sudahlah kamu tidur dulu aja sana." Suruh Kalea tanpa mengalihkan pandangannya.
"Tidak, aku tidak bisa tidur jika tidak denganmu." Rengek Alfred berharap Kalea menghentikan aktivitasnya dan ikut tidur bersamanya.
"Aku disini, tidurlah." Sahut Kalea acuh.
Terdapat keheningan sementara diantara mereka, Kalea yang sedang fokus dengan tugasnya dan Alfred yang sedang sibuk memperhatikan wajah cantik Kalea.
"Kamu sangat cantik." Celetuk Alfred mengeluarkan isi hati dan pikirannya, "Aku jadi ingin memakanmu." Sambungnya.
Kalea rasanya ingin menendang Alfred ke Pluto sekarang juga, tapi ia harus tetap sabar dan tenang. Aset berharganya tidak boleh ia buang begitu saja, kira-kira nunggu sampai dia sukses bolehlah."Tidur, kondisimu masih belum sehat total." Tegur Kalea karena memang dokter berpesan dengannya untuk memperhatikan jam istirahat Alfred agar teratur.
Alfred membaringkan tubuhnya di samping Kalea, ia memiringkan tubuhnya dan menopang kepalanya dengan lengan kanannya sambil terus memperhatikan Kalea.
"Aku tidak ingin rugi mengabaikan bidadari cantik di depanku ini." Seru Alfred dengan senyum menggodanya.
Kalea memutar bola matanya, "Gombalanmu kayak anak jablay." Sahut Kalea pada Alfred.
"Tapi aku tidak berbohong sayang, kamu memang sangat-sangat cantik." Ucap Alfred dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life with The Villain
Fantasy"Tetap jadikan aku obsesimu, dengan begitu aku bisa membalas semua dendamku."-Kalea Nazeera. "Baby, kau seperti tidak suka melihatnya. Apa harus ku bunuh?"-Alfred Lysander. Tidak ada yang percaya bahwa seorang Kalea Nazeera akan mengalami kehidupan...