SLWTV 13

33.8K 2.8K 71
                                    

⚠️21+ terdapat adegan kekerasan yang tidak layak untuk ditiru, buat yang phobia darah dan sebagainya bisa langsung kalian skip.⚠️

Disebuah ruangan terdapat dua orang sedang berkutik dengan laptopnya masing-masing, keduanya sedang mengerjakan pekerjaannya dengan serius.

Ting

Sebuah notifikasi darurat muncul dilayar laptop mereka, sebuah sistem yang sengaja mereka buat untuk memudahkan anggota mereka saling melaporkan jika terjadi sesuatu yang sangat darurat.

"Bos, ada peringatan." Ujar asisten lelaki yang dipanggil bos olehnya.

Lelaki itu menatap notif itu lamat-lamat, setiap anggota mempunyai kode yang berbeda-beda, ia menatap kode itu.

275L

Kode itu berisi 3 angka dan 1 huruf, angka pertama itu tahun mereka, angka kedua itu bulan, angka ketiga itu tanggal. Ketiganya selalu diambil angka terakhir, lalu satu huruf itu adalah inisial nama mereka. Setiap anggota harus menghafalkan kode anggota yang lain, karena itu juga bentuk dari komunikasi mereka.

Lelaki itu menggebrak mejanya, "Sinyal pertolongan dari Leana, sialan! Lelaki itu benar-benar mengusik Leana, suruh Noah dan pasukannya bergerak cepat menuju lokasi." Titah lelaki itu pada asistennya.


"Baik." Patuh asistennya segera menghubungi seseorang sesuai dengan perintah bosnya.

Lelaki itu berusaha mengecek lokasi dimana seorang bernama Leana itu berada, "Jangan sampai Leana terluka, katakan pada Noah." Suruhnya lagi.

"Oke, Noah sudah bergerak ke lokasi." Lapor asistennya.

"Bagus, dia harus berhati-hati. Jangan sampai ketahuan dengan pasukan Alfred, aku tahu dia pasti juga sedang mencarinya." Ujarnya menghembuskan nafasnya lega.

Gadis itu akan aman, tapi ia justru khawatir dengan penculiknya. Apakah mereka akan menghirup udara segar lagi setelah ini?

Dilain tempat, Alfred sedang mengurus berkas-berkas yang sempat terbengkalai satu hari kemarin. Sean tiba-tiba datang dengan sangat tergesa-gesa, membuat Alfred mengernyit bingung.

"Tuan, nona Kalea menghilang." Lapor Sean membuat Alfred seperti tersambar petir.

"Apa maksudmu, jangan bermain-main denganku Sean!!" Bentak Alfred menatap tajam Sean.

"Janson mengantar nona ke supermarket karena ingin membeli sesuatu, tetapi terdapat kejadian tak terduga. Janson kecolongan, dan diduga itu ulah musuh anda." Ujar Sean menceritakan apa yang terjadi sesuai dengan laporan dari Janson.

Alfred berusaha meredam amarahnya, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk meledakkan amarahnya. "Siapkan beberapa pasukan, panggil Brody sekarang, lacak dimana gadisku berada dan suruh Levi menghandle ini, kita berangkat sekarang." Suruh Alfred dengan aura membunuhnya keluar dari ruangan kerjanya menuju mansion mereka.

"Baik." Sean segera mengerjakan tugasnya seraya mengikuti Alfred dibelakangnya.

"Berani sekali mereka bermain-main denganku, sampai gadisku lecet sedikitpun aku tidak akan tinggal diam." Gumam Alfred membuat suasana semakin mencekam.

"Bawa Janson dan pasukannya menghadap padaku." Ujar Alfred dingin.

Tamat sudah riwayatmu Janson.

Second Life with The Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang