SLWTV 24

19.7K 1.5K 33
                                    

Sehari setelah acara camping berdua, kini keduanya kembali sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Alfred sudah berada di perusahaannya karena memang akhir-akhir ini ada sedikit problem yang membuatnya harus segera mengatasi hal itu segera.

Pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dari luar, Alfred yang masih fokus mengerjakan pekerjaannya hanya menjawab singkat.

"Masuk."

Levi memasuki ruangan Alfred dan menghampiri lelaki itu.

"Ada masalah?" tanya Alfred kala ia menatap siapa orang yang memasuki ruangannya itu.

"Gue mau nikah." seru Levi.

"Lalu?" balas Alfred tak minat, ia tahu bahwa Levi akan segera menikah karena lelaki itu pernah mengutarakan rencananya itu dengan beberapa teman-temannya yang lain.

"Gue mau ambil cuti dari bulan-bulan sebelumnya yang belum gue gunain, gue ambil cuti satu bulan penuh." tuturnya karena ia sudah merencanakan banyak agenda di satu bulan ini untuk persiapan pernikahannya.

"Bulan ini?" tanya Alfred lagi.

"Ya, mulai lusa." jawab Levi.

"Dua minggu lagi saya izinkan." sahut Alfred tak setuju jika Levi mengambil cuti dalam waktu dekat ini.

Levi menatap tak terima Alfred, "Gak bisa gitu lah, gue sama calon gue udah nentuin jadwal, gak bisa kalau di mundurin lagi." protes Levi.

"Salah sendiri kau tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu padaku, lagipula perusahaan masih tidak dalam kondisi yang stabil. Aku masih memerlukan kinerjamu." ungkap Alfred, karena posisinya Levi adalah seorang sekretaris dimana ia akan sangat bergantung pada Levi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang datang pada perusahaan.

"Tapi gue benar-benar gak bisa nunda, lo tega calon istri gue marah dan gak mau nikah sama gue?" ujar Levi berusaha membujuk Alfred, jika tidak bagaimana nasib Levi setelahnya, pasti ia akan di geprek oleh keluarga besarnya dan calon istrinya.

Alfred mengangkat bahunya acuh, "Itu urusanmu." ucapnya.

Levi terdiam, ia juga tak bisa marah terhadap Alfred. Karena bagaimanapun juga ia yang salah karena baru memberikan informasi ini dengan mendadak dan kondisi perusahaan yang masih genting.

"Cari penggantimu untuk sementara saat kau cuti." ujar Alfred lagi yang masih fokus menatap layar komputernya.

Levi mendongakkan kepalanya menatap Alfred, "Berarti boleh?" tanya Levi memastikan.

"Cari yang kinerjanya tak kalah bagus darimu, jika tidak dapat maka tidak usah menikah saja." seru Alfred memberi kesempatan kepada Levi, lagipula ia tidak sejahat itu untuk menghalangi rencana baik yang akan sahabatnya itu laksanakan.

"Oke, gue bakal cari." ujar Levi lalu meninggalkan ruangan Alfred untuk cepat-cepat mencari kandidat sementara untuk menggantikannya.

Setelah Levi keluar dari ruangannya, Alfred bergumam lirih pada dirinya sendiri, "Aku saja belum menikah, masa dia sudah?"

Second Life with The Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang