"Jadi, si Bara itu anak dari pengusaha kaya raya gitu. dia itu CEO dari, " Saka terlihat tengah mengingat kembali nama perusahaan Ayah dari Bara itu, Jayendra berdecak karena sebenarnya itu tak begitu penting.
"Skip, gak papa kalo lo lupa. terus apalagi soal Bara yang lo tahu."
Saka cengengesan mendengarnya sebelum kembali menceritakan kembali informasi yang ia dapat dari teman-temannya tentang Bara.
"Ya katanya dia tuh gak akur juga sama keluarganya. salah satu temen sekelas gue yang tetanggaan sama Bara juga suka liat Ayahnya marahin dia. tapi bukan karena dia bikin ulah tapi karena Bara gak bisa menuhin apa yang Ayahnya mau." Ujar Saka.
Saat ini kedua pemuda itu tengah berada di teras rumah Ibu Jayendra. Arsa bahkan masih belum pulang kerumah meskipun sekarang sudah malam. Arsa bilang dirinya akan telat pulang karena ada kerja kelompok. Jayendra hanya mengiyakan meskipun dirinya tahu jika sekarang Arsa sedang bersama Reyan dan dua temannya yang lain. saat itu yang Jayendra ingat Adiknya akan pulang dengan luka sayatan ditangan. kali ini Jayendra butuh bukti itu untuk ia foto dan menyimpannya sebagai bukti yang bisa ia gunakan dimasa depan nanti.
Jayendra tak akan lengah lagi sekarang. meskipun didalam hati ia merasa bersalah karena ia sengaja membiarkan adiknya untuk terluka ditangan mereka. namun ia berjanji ini untuk yang terakhir.
"selama ini kan Bara ngebuat citra dia baik gitu disekolah karena ya dia mencoba untuk melakukan yang bapaknya itu mau. tapi dia juga sebenarnya suka dibandingin sama adiknya, umurnya lebih muda dari gue. kata temen gue sih Bara keliatan gak akur banget sama adiknya itu malahan sengaja jaga jarak. gak pernah banget temen gue yang tetangganya ngeliat mereka pulang sekolah bareng atau seenggaknya kedengeran ketawa atau ngobrol bareng." Jelas Saka lagi. pemuda itu meminum susu yang disajikan Jayendra sebagai jamuannya. ia mendadak tersedak membuat Jayendra ketawa kecil.
"lu haus apa gimana sih. gue ambilin tisu dulu." Jayendra hendak berdiri untuk mengambil tisu karena bibir saka yang kotor karena susu namun pemuda itu menggeleng cepat dan menyusut kasar bibirnya dengan tangannya membuat Jayendra kembali duduk dikursinya.
"Gue baru inget lagi, Kalo Adeknya itu mirip sama Arsa yaa mirip juga sama lo sih bang. dia anak kelas sepuluh. gue bisa tahu karena ditunjukin fotonya sama temen gue itu."
mendadak saja kening Jayendra mengerut, ia menyadari sesuatu. mungkin Bara ikut menyiksa adiknya bukan karena disuruh Reyan saja tapi karena dia melampiaskam kekesalannya? dia tak bisa berbuat apa-apa pada adiknya yang merupakan anak kesayangan Ayahnya dan berakhir melampiaskannya pada Arsa yang mungkin kemiripan wajahnya membuat Bara selalu mengingatkannya pada adiknya.
Jayendra bangkit dari duduknya dan menendang kursi yang tadi ia duduki. Saka yang terkejut melihat kekesalan Jayendra sedikit menarik diri kesudut kursinya. ia takut juga melihat kemarahnnya yang terjadi secara mendadak ini. Saka tak tahu apa yang dipikirkan Kakak dari sahabatnya itu dan Saka juga penasaran dengan apa yang terjadi pada Arsa dan Bara. sampai Jayendra memintanya untuk mencari tahu soal Bara dan bahkan berencana untuk menghancurkan hidupnya.
"Anjing emang." Saka semakin kikuk ketika mendengar umpatan Jayendra yang terlihat kesal. ingin bertanya tapi Saka takut.
"Lah, Saka lo ngapain disini?" Tanya Arsa yang baru saja pulang kerumah. Jayendra langsung menoleh pada tangan adiknya. dimana sekarang dia tengah menyembunyikan kedua tangannya di belakang punggungnya.
kembal lagi pada Saka, sekarang dia ketar-ketir sendiri karena sebelumnya Jayendra ingin Saka merahasiakan soal pencarian informasi tentang Bara itu dari Arsa. Jayendra yang peka langsung mengambil langkah.
"Dia tadi mau ketemu sama lo tapi kan lo nya belum pulang jadi gue minta dia tunggu disini dulu." Jawab Jayendra dengan suara yang ia coba untuk terdengar lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second chance | Jenric AU
FanfictionJayendra sudah dipisahkan dengan Arsa - adiknya sedari kecil karena orang tua mereka berpisah. meskipun begitu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan mereka juga sangat dekat karena itu. Namun suatu hari Jayendra mendapat kabar buruk ji...