Malam itu Jayendra bersama Alden pergi ke sekolah untuk memasang CCTV secara diam-diam. Mereka masuk ke dalam sekolahnya melalui benteng halaman belakang sekolahnya. untuk mencapainya mereka menaiki tong sampah bertutup yang cukup tinggi dan kokoh.
Sebenarnya sangat mudah untuk Jayendra dan Alden melakukannya. Kata Alden saptam sekolahnya tidak pernah melakukan patroli malam untuk mengecek bila ada barang atau dokumen sekolah yang dicuri. tak tahu terlalu santai karena merasa tak akan kemalingan atau memang takut dengan cerita mistis yang pernah terjadi disekolah ini. dia hanya akan duduk di posnya sembari menonton acara kesukaannya tak memperdulikan layar yang memonitori setiap CCTV sekolahnya. kalau tidak begitu tidur.
Apa yang seperti itu bisa dibilang pemakan gaji buta?
Jayendra cukup bisa mengingat dimana adiknya jatuh. dimasa depan saat itu Jayendra sempat beberapa kali mengunjungi lantai lima dimana adiknya melompat kebawah. Jayendra meminta Alden untuk memegangi tangga yang ia bawa dari gudang. Jayendra pun mencoba memasang cctv itu sedangkan Alden mengawasi sekitarnya. setelahnya dia turun dan fokus sekali dengan ponselnya. saat ini ia tengah mencoba menghubungkan cctv dengan ponselnya.
"Masih lama gak sih, gue harus pulang nih." ujar Alden yang tengah memperhatikan Jayendra yang tengah mengutak-ngatik ponselnya. ia tak menjawab karena tak lama dari itu layar ponselnya bisa memperlihatkan dirinya dan Alden. cctvnya berjalan dengan baik. sudah bisa di monitoring melalu ponsel Jayendra. ia menempatkan cctv itu di sudut dinding atas cukup dekat dengan perkiraan tempat Arsa akan jatuh.
ia tak pernah berharap jika kejadian di masa depan akan terulang lagi namun ini hanya jaga-jaga. jika memang Arsa harus mati karena hal yang sama setidaknya ada bukti yang bisa membuktikan jika dirinya meninggal bukan karena putus asa dalam hidup, bukan karena bunuh diri tapi memang dibunuh.
Jayendra berjalan dibelakang Alden yang tengah membawa tangga lalu memasukannya lagi kedalam gudang di tempat yang sama. setelahnya mereka langsung kembali bergegas ke halaman belakang sekolahnya. kembali menaiki benteng sekolahnya Alden dan Arsa itu. lalu berjalan dengan tenang ke tempat dimana mereka memarkirkan motornya.
"Lo benerkan Alden, lo bisa gue percaya?" Tanya Jayendra untuk meyakinkan.
"Iya tapi cuma buat sekarang. nanti gue gak mau bantuin lagi. gue gak mau ikut campur masalah lo sama Reyan lagi."
Jayendra mengagguk mengikuti Alden yang mendudukan dirinya pada jok motornya. pemuda itu menawarkan rokok pada Jayendra dan ia menolaknya.
"Tapi lo masih belum jawab pertanyaan gue. kenapa lo masang cctv disana?" Tanya Alden yang sebenarnya sudah penasaran sedari tadi. ketika Jayendra mengirim pesan padanya minta dibantu untuk masuk kedalam sekolah. Alden tadinya tidak mau tapi pemuda didepannya ini terus saja memohon jadi terpaksa dia ikut. Alden merasa jika Kakak dari Arsa ini lebih terlihat putus asa sekarang, dia seperti belum makan seminggu, lemas sekali. berbeda dengan Jayendra yang pertama kali Alden Lihat.
"gue gak tahu lo bakal percaya atau enggak. tapi gue ini selama mungkin hampir dua minggu balik ke masa lalu gue. sekarang ini gue lagi hidup di masa lalu dan di masa depan, Arsa bakal jatuh dari lantai lima sekolahnya. mungkin gue dikasih kesempatan ke masa lalu buat nyelamatin adek gue tapi nyatanya gue pikir gue malah ngacauin semuanya."
Jayendra berbicara sembari memainkan bungkus permen yang ia temukan dikantung jaketnya. Alden belum bereaksi apa-apa dia masih diam mungkin memang menunggu Jayendra mengatakan hal lain.
"gue udah dua kali balik lagi ke masa lalu. di kesempatan pertama, gue yang dikeroyok sama Bara dan di kesempatan keduanya malah si Saka yang kena. gue malah bikin orang lain itu ngerasain susahnya. gue ngerasa bersalah banget anjir." Jayendra bangkit dari duduknya, ia mengacak rambutnya cukup keras sampai rambutnya berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second chance | Jenric AU
FanfictionJayendra sudah dipisahkan dengan Arsa - adiknya sedari kecil karena orang tua mereka berpisah. meskipun begitu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan mereka juga sangat dekat karena itu. Namun suatu hari Jayendra mendapat kabar buruk ji...