Jayendra terlihat tengah menggigiti pulpennya sekarang, pikirannya runyam sekali, ia sekarang tengah memikirkan apa yang harus dirinya lakukan nanti. Jayendra ingat jika hari ini kemungkinan Arsa akan dicekoki miras oleh Bara. sesuai apa yang dilaporkan Saka pada Jayenda jika Bara mengajak Arsa untuk pergi kerumah Alden. mungkin hal itu memang terjadi dirumah Alden.
bel istirahat baru saja berbunyi bersamaan guru Fisikanya yang keluar dari kelas. semua teman sekelas Jayendra beramai-ramai keluar kelas. namun berbeda dengan Jayendra, Nanda dan beberapa teman lelaki sekelasnya yang lain. Jayendra merasa gelisah sampai tak ingin makan berbeda dengan Nanda yang tengah kecanduan game online. dia sekarang sudah pergi dari bangkunya dan mojok dibelakang ruang kelasny menunggu teman-temannya yang lain datang untuk mabar.
Jayendra mendapat ide selama beberapa menit setelah memandangi layar ponselnya yang berada di mejanya. sesekali layarnya menyala karena ada notifikasi dari beberapa sosial medianya. sudut bibir Jayendra terangkat bersamaan dengan itu ia menghampiri Nanda dan ikut jongkok bersamanya.
"Malem mau ikut gue gak?" Tanya Jayendra.
"kemana?" Tanya Balik Nanda tanpa menoleh pada sahabatnya itu.
"kerumah orang."
Nanda melirik sinis Jayendra sekilas sebelum kembali fokus main game, karena jawaban Jayendra agak menyebalkan bagi Nanda.
"mau ngapain?" Tapi Nanda ternyata masih penasaran.
"ngegerebek."
"wanjai, men!" seru Nanda. kali ini dia tertarik dengan obrolan Jayendra. dia menoleh bahkan menyimpan ponselnya dilantai seolah tak peduli lagi jika dia akan kalah dalam gamenya.
"ngegerebek siapa? Adek lo? adek lo gini?" tiba-tiba Nanda menyatukan kedua telapak tangannya dengan pelan beberapa kali. Jayendra yang menyadari maksud gerakan tangan Nanda yang mesum itu segera menoyor kepalanya.
"gila lo bangsat! gak ada. bukan gitu." bantah Jayendra dan Nanda malah terkikik.
"terus apa dong? minum obat terlarang? mabok? adek imut lo ternyata liar juga ya." ucap Nanda.
"bukan kemauan dia juga." Gumam Jayendra lirih. pemuda itu bangkit dari duduknya. meregangkan tubuhnya sebentar.
"jadi bener adek lo gitu?" Nanda mendongkak.
"Nanti liat aja. sekarang kita perlu makan karna nanti mungkin bakal jadi malam yang berat banget bagi gue."
Jayendra jalan terlebih dahulu, Nanda sebetulnya malas harus ke kantin sekarang karena disana pasti masih penuh sesak. sengaja ingin menunda waktu dengan main game sehingga ketika nanti ke kantin sudah tak begitu ramai. Namun ia keluar dari aplikasi gamenya dan berlari mengejar Jayendra. pemuda itu merangkul sahabatnya dan berkata jika malam ini dia akan ikut bersama Jayendra, rela menemani Jayendra yang katanya akan menempuh malam yang berat hari ini.
***
Sekitar jam tujuh malam Jayendra bersama Nanda dan Saka datang kerumah Alden. mereka mendapat alamatnya dari Saka, dia meminta alamat kakak kelasnya itu dari salah satu guru disekolahnya.
ketiga pemuda itu berdiam diri di depan pagar, mereka memandangi rumah tersebut. rumahnya tidak begitu luas dan jendela rumah itu ditutup oleh tirai namun tak sampai keujung jendelanya.
Jayendra sudah membawa beberapa perkakas yang mungkin bisa memudahkannya untuk masuk kedalam rumah itu secara diam-diam. tak tahu nanti lewat Jendela atau pintu belakang rumah. setidaknya ia sudah membawa peralatan ditasnya.
dari tempat mereka berdiri, para pemuda itu tak mendengarkan suara apapun dari dalam sana, Nanda dan saka memandang Jayendra bingung yang sedari tadi malah diam saja. sebenarnya Jayendra juga belum memberi tahu kenapa mereka dibawa kerumah ini. Saka bahkan terkejut melihat Nanda yang tadi datang bersama Jayendra. Saka tak pernah tahu jika kakak dari Arsa itu berteman dengan Nanda yang merupakan kenalannya. Saka sering bertemu dengan Nanda pada turnamen futsal atau latihan gabungan namun tak begitu akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second chance | Jenric AU
Fiksi PenggemarJayendra sudah dipisahkan dengan Arsa - adiknya sedari kecil karena orang tua mereka berpisah. meskipun begitu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan mereka juga sangat dekat karena itu. Namun suatu hari Jayendra mendapat kabar buruk ji...