Chapter 26 ⚠

344 30 1
                                    

"Jay, Jayendra." Nanda mengguncangkan tubuh temannya yang masih terlelap. tak membutuhkan waktu lama untuk bisa membuat Jayendra bangun.

"Ibu lo udah ketemu." Imbuh Nanda setelah melihat Jayendra sudah membuka matanya.  mendengarnya juga membuat dirinya langsung terlonjak, duduk dan bahkan rasa pusing di kepalanya terasa mulai hilang. Jayendra mulai mencari sesuatu, Nanda merasa panik, pasti dia akan menanyakan Arsa. lagian kemana dulu sih anak itu!

"Arsa mana?" sudah tertebak.

Tapi kenapa juga harus panik dan berpikir untuk berbohong, Arsa kan hanya pergi kesekolahnya, mungkin ada gurunya yang sedang membutuhkan bantuannya? atau bertemu dulu dengan temannya. Nanda tak tahu juga.

"Dia kesekolah. bawa dulu handphonenya yang ketinggalan."

"Ketinggalan gimana goblok?! itu handphonenya!" Jayendra menunjuk handphone milik Arsa yang beradai diatas kursi.

"Ya gue gak tahu Anjing! kenapa Lo jadi marah ke gue!" balas Nanda dengan bentakannya.

Jayendra berakhir menggumamkan kata maaf, meskipun Nanda tak akan mendengarkannya karena dia sudah pergi keluar dari kamar. ia tahu ia tak berhak membentaknya seperti itu. Nanda sampai sekarang tak tahu apa-apa, Jayendra belum sempat menceritakan apapun padanya namun ia bersyukur karena Nanda masih selalu ada untuknya.

Meskipun Jayendra merasa jika tubuhnya masih kurang sehat. namun pemuda itu memaksakan diri untuk bangkit dari ranjangnya, mengambil jaketnya. ia akan pergi ke sekolah Arsa sekarang, perasaannya mulai terasa tak enak lagi. ia bahkan tak sampai berpikir untuk mencuci muka. ia tak peduli dengan keadaan wajahnya yang kacau karena Jayendra tahu jika dirinya sudah hampir terlambat.

"Lo mau kemana sekarang?" Sahut Nanda yang tengah menenangkan diri di ruang tamu. dia juga langsung berdiri ketika Jayendra keluar dari kamarnya.

"Ke sekolah Arsa."

"Gak mau kerumah Reyan aja?" Tanya Nanda membuat Kening Jayendra berkerut.

"Ibu lo disekap dirumah Reyan. mending kita kesana aja."

Jayendra mematung seketika, bukankah kemarin Arsa bilang jika Reyan akan mempertemukan Ibunya dengan Arsa disekolah? Apa hanya Reyan yang datang ke sekolah? Apa Reyan sedang mempermainkan Arsa dan Jayendra sekarang? Apa Reyan sengaja membohongi Arsa agar dia bisa melancarkan rencanannya? membuat Arsa jatuh dari lantai lima, seperti di masa depan?

"dari kapan Arsa pergi?" Tanya Jayendra.

"udah lama sih, sekitar dari dua puluh menitan?"

"Sialan! kita pergi ke sekolahnya sekarang!"

Ketika Jayendra dan Nanda keluar mereka tak menemukan kendaraan satu pun yang bisa mempercepat mereka untuk sampai disekolah, Jayendra sudah dikejar-kejar waktu sekarang, ia tak punya waktu lagi hanya untuk memesan dan menunggu gojek online. ia sudah sangat panik dan memilih berlari, Jayendra bahkan tak sempat berpikir untuk memakai sandal.

Jarak rumahnya Ibunya dengan sekolah Arsa memang bisa dibilang dekat dengan sekolah. Nanda juga ikut berlari mengejar Jayendra yang berlari begitu kencang, Nanda tak menyangka dia bisa belari seperti itu dalam keadaan sakit.

Jayendra dengan kakinya yang terdapat beberapa luka lecet di jari kelingkingnya, dan luka lainnya di telapak kaki akhirnya sampai didepan sekolah Arsa. dadanya terasa panas, kepalanya juga mulai terasa pusing kembali. napasnya tersenggal, dia membungkuk sembari nengatur napasnya. ketika mendongkak dia bisa melihat satpam yang berdiri di depan gerbang sekolahnya. melihat Jayendra yang tampak berantakan.

Second chance | Jenric AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang