'Berikan aku waktu untuk menyesal, agar bisa menata diri yang telah hancur'
*********************************
.
.
.Naya sedang duduk di tepi ranjangnya dengan wajah pucat setelah tadi pulang dari bioskop mencoba mampir ke apotik membeli sesuatu untuk memastikan satu hal. Testpack itu masih digenggamnya erat sambil merapalkan berbagai macam doa, berharap semua hal yang memenuhi pikirannya hanyalah sebuah kekhawatiran yang tak berarti.
"Naya....tenang, Naya tarik nafas dan semuanya akan selesai jika hasilnya negatif, jadi ..tenang Nay!!!" ucapnya pada diri sendiri untuk mencoba meyakinkan dirinya, dengan segala keberanian yang ada dia mencoba berdiri tapi kemudian duduk kembali sambil menunduk dan menggenggam erat alat tes kehamilan itu.
"Tuhan kuharap hal baik dan keberuntungan masih berpihak sama aku, jadi kumohon jangan berikan aku hukuman untuk kesalahanku yang ini" Doanya dengan suara berbisik berharap Tuhan masih mau menolongnya setelah melakukan dosa besar.
"Ayo Naya, ini hanya tes saja percayalah hasilnya pasti negatif...." Menarik nafas sekali lagi sebelum masuk ke dalam kamar mandi, lalu pipis di sebuah cawan dan memasukkan alat itu dengan perasaan kacau. Ia menutup mata sambil duduk berdoa di lantai kamar mandi, selintas bayangan Raga melintas begitu saja di kepalanya entah karena apa. Naya menggelengkan kepala cepat dan berdiri untuk melihat hasil testnya, tangannya gemetar meraih benda itu, matanya tertutup tak ingin melihat dulu hasilnya, ia hanya berdoa sekali lagi.
"Ayo Nay, begitu kamu buka mata semuanya pasti akan selesai"
Menarik nafas dalam!!!!
Satu ...
Dua....
Tiga....
'dua garis'
'positif'
Benda itu kemudian jatuh di tangannya, Naya tak bisa berkata-kata dan hanya menutup mulutnya agar tak berteriak histeris melihat hasil yang tak diinginkannya, dengan buru-buru ia keluar kamar mandi dan mengambil kembali beberapa testpack lainnya di dalam tas dengan merk yang berbeda berharap mungkin salah satunya akan memberikan hasil yang berbeda.
Dia Denial...
Tapi bukankah sebesar apapun penyangkalan dalam dirinya, dia masih menyadari kemungkinan hamil itu sangat nyata adanya.
"Ini pasti salah...ini salah" mencelupkan tiga testpack sekaligus dengan tangan yang semakin gemetar dan mata yang sudah berkabut airmata. Tapi kini semua benda itu sudah berjejer di hadapannya dengan hasil yang sama, sekarang ia merasa berada di jalan sangat buntu, terjebak dalam kondisi yang sangat rumit.
Positif....Dia benar-benar hamil!!!
Dia menyesal dan kehilangan akal untuk menghadapi keadaan ini...
Hanya kata menyesal yang memenuhi benaknya, menyesali semua hal, menyesal mengikuti ajakan temannya ke pesta itu, menyesal bertemu Raga, menyesal menyerahkan diri dengan suka rela dan menyesali semua yang terjadi padanya sekarang. Naya terduduk menangis, meratapi nasibnya kini, yang entah tindakan apa yang akan di lakukannya nanti. Haruskah ia menghubungi Raga, tapi apa yang akan dikatakan pria itu setelah dengan yakinnya mengatakan ia tak tak mungkin hamil.
Menghapus air matanya dengan kasar sambil mengutuki dirinya terus menerus, apa yang akan dikatakan orangtuanya nanti saat tahu anak perempuan satu-satunya yang begitu dijaganya telah mencoreng harkat kelurga dan meninggalkan sesuatu di dalam dirinya yang nanti mungkin akan dikenang semua orang sebagai hal yang buruk dan memalukan. Naya menemui jalan buntu dan sulit, berbalik pun takkan menemui jalan yang mudah, entah apa yang akan dilakukannya sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/346474120-288-k99360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LAWHEART (Legal Of Love)
RandomSetiap kesalahan akan menemui kebenaran, jika tidak maka sebenarnya yang salah adalah dirimu... -RAGNALA ABHRA- Setiap Rasa akan selalu menemui pemiliknya, tak peduli dia akan menetap atau hanya sesaat.... -KANAYA NIHALA GUNAWAN-