Setiap kesalahan akan menemui kebenaran, jika tidak maka sebenarnya yang salah adalah dirimu...
-RAGNALA ABHRA-
Setiap Rasa akan selalu menemui pemiliknya, tak peduli dia akan menetap atau hanya sesaat....
-KANAYA NIHALA GUNAWAN-
Raga terbangun dengan kepala berat karena semalaman matanya sulit tidur setelah berdebat bahkan berantem dengan semua orang.
Mulutnya menguap sekali lagi sebelum bangun dari pembaringannya menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya dengan guyuran air, dia harus menyegarkan badannya sekalipun otaknya sedang panas. Berhadapan dengan pekerjaan mungkin akan bisa mengalihkan seluruh pikirannya dari semua keruwetan dalam kepalanya.
Raga bersiap untuk berangkat ke kantor. Kakinya melangkah malas keluar kamar dan mengedarkan pandangannya. Rumah tengah terlihat kosong, tak ada Naya di sana bahkan sofa tempatnya tidur semalam juga kosong.
Tak ingin ambil pusing, Raga melangkah ke dapur dan di sana sudah tersaji teh dan roti di atas meja makan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raga berdecak kesal, kenapa perempuan itu masih saja sok baik padahal semalam mereka sedang bertengkar hebat. Menatap sarapan itu sejenak sebelum memutuskan duduk dan menyantapnya.
Matanya berkeliling mencari sosok yang membuat sarapan itu tapi tak juga menemukan batang hidungnya.
"Apa dia sudah berangkat?"
Menyesap teh sampai habis dan menghabiskan semua rotinya sebelum berdiri untuk berangkat ke kantor. Tapi baru saja akan menjangkau pintu dering handphonenya berbunyi.
Mama
Halo Mah....
Raga ....
Mah, maaf yah buat yang semalam.
Terdengar helaan nafas berat ibunya dari seberang telfon, Raga sangat faham karena masalahnya ini ibunya akan ikut stress.
Mah jangan bilang siapa-siapa dulu yah, termasuk papa!
Biarkan aku selesain semuanya baik-baik dulu.
Baiklah, tapi jangan jadi orang jahat yah nak, ingat itu cucu Mama...
Iya, Mah!
Aku tutup yah.
Mematikan sambungan telfonnya, lalu menarik nafas dalam mendengar suara parau ibunya membuat ia sadar sekarang bukan hanya satu orang yang akan kecewa dengan semua masalah yang ia hadapi sekarang tapi juga semua orang.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Fokus pada pekerjaannya yang sepertinya tak pernah habis setiap hari, bertumpuk dan menunggu deadline belum lagi jadwal sidang serta janji temu dengan beberapa klien lainnya.
Raga sengaja menyibukkan diri untuk melupakan sejenak masalah yang juga kian menumpuk.
Bobi sendiri hanya menyaksikan sahabatnya itu menguras tenaga mati-matian tanpa berniat menegur atau sekedar bertanya, entahlah Bobi merasa Raga akan bicara dengan sendirinya jika merasa sudah waktunya dan Bobi tak ingin melewati batasannya.