•••
(Cr. Pinterest )
Dibalik pohon tua Mark mengintai dengan tatapan setajam belati pada dua sejoli yang terlihat mesra sekali di matanya. Ia bertanya-tanya mengapa rambut merah menyala omeganya itu tidak memperlihatkan tanda-tanda akan luntur. Ia ingat sekali heaven memiliki surai coklat madu."Wanita pengganggu itu," geramnya.
Kepala alpha itu seakan memuntahkan lahar panas saking kesalnya melihat Karina yang terlihat begitu mesra bersandar pada tubuh omeganya. Kedua orang itu terlihat begitu bahagia, tertawa bersama seakan dunia milik mereka berdua. Mark cemburu, dia dengan lantang mengakuinya.
Ia cemburu dengan kenyataan mereka—ia dan heaven bahkan tidak pernah memiliki kenangan bersentuhan fisik selain kekerasan yang ia lakukan. Ia benci kalau heaven ternyata memiliki harapan baru untuk menerima kelembutan selain dirinya. Dia benci kalau heaven pada kenyataannya telah berpaling darinya, ia lebih benci lagi dengan fakta alasan itu terjadi adalah sebab kelakuannya.
"Menyesal eh?"
Aroma busuk ini! Mark menoleh cepat kearah sumber suara. Werewolf dalam dirinya menyalak kencang menggeram akan kehadiran vampir itu.
"Beraninya kau datang ke wilayahku!"
"Kau tidak memperbolehkan kami menyentuh tanahmu tapi memperbolehkan makhluk hibrida menjijikkan dan boneka mayat bermain-main? Konyol sekali memang binatang satu ini," remeh vampir itu.
Berbeda dari keluarga Calderon yang bercirikan rambut pirang terang, vampir satu itu memiliki surai ginger. Entah dia dari keluarga mana, yang pasti kedatangannya adalah untuk memprovokasi Mark.
"Bicara apa kau sialan!" amuk Mark.
" Melirik lah ke sekitarmu, mungkin kau akan menemukan dimana tempat mate aslimu berada." Vampire itu tersenyum merendahkan sebelum melesat pergi dari sana.
Hanya tersisa Mark yang berdiri dalam keterpakuan. Pandangannya bergulir kearah dua sejoli yang masih bermain di anak sungai surut itu. Bukan lagi dengan tatapan tajam ingin membunuh melainkan sendu.
Sejauh apapun jarak yang telah terbentang antara dirinya dan heaven, itu tidak menampik takdir mereka yang merupakan mate. Ada sisi dalam hati kecil Mark yang sedari lama kosong dan menjadi tempat kesedihan-kesedihan berkumpul. Di hati kecilnya itu, dia merasakan tidak bisa meraih lagi heaven entah mengapa.
Hampir lebih dari sepuluh tahun berlalu pencariannya, Mark berdiam diri sebab menyadari bahwa ia sudah tak dapat lagi merasakan sang mate dimana pun. Selama ini ia terkurung perasaan bersalah, perasaan yang semakin lama menggerogoti kewarasannya. Ketidaksampaian ikatan antara dirinya dan heaven sejak lama menghantui Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] House of memory | NCT
Fanfiction[ Behind The Book the Series ] [ First ] Kisah sekelompok pesulap yang dikejar polisi, media juga mahluk yang tak jelas asal-usulnya. | BxB [ ABO ] | ini hanya FIKSI, jadi jangan SALPAK. | Mine. | Do not tolerate any plagiarism or etc.