The End of the War, The Start of the Sorrow

288 38 6
                                    



...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



....

   Dalam panasnya si jago merah beraksi, menjilat tiap batang dan daun dari hutan. Cahaya dan panas yang menyebar membuat para manusia bertanya-tanya apa penyebab hutan yang selalu basah dan dipenuhi kabut embun malam ini mengobarkan api yang begitu luas menyala. Beberapa warga sekitar berondong-bondong mencoba mendekat untuk memadamkan api. Bunyi kencang sirene dari mobil pemadam kebakaran saling sahut bersahutan, dengan kencang melaju menuju hutan folks.

   "ada apa ini? kenapa hutan terbakar tiba-tiba? apa ada yang membakarnya??" pertanyaan yang secara garis besar seperti yang ku rumuskan itu merupakan inti sari dari keributan mulut manusia yang toleh sana toleh sini mencari jawaban. Namun mau bagaimanapun, tidak ada jawaban yang tepat diantara mereka.

   Para manusia itu seperti semut yang berusaha bahu membahu meredakan api di sarang mereka. Gemuruh, angin kencang, dan juga kilat yang saling bersenggolan pun turut berpartisipasi memeriahkan kekacauan. Manusia-manusia yang tidak memiliki cukup nyali memilih segera berlindung ke bunker , mereka kira akan terjadi badai yang berbahaya setelah ini.

   Menelisik ke dalam hutan, satu hal yang menggambarkan segalanya adalah 'kacau balau'. Banyak mayat bertumpuk, ada juga yang sekarat dan tidak utuh bagian tubuhnya. Manusia di luar hutan mungkin bertanya-tanya mahluk apa mereka? namun untuk yang pernah melampaui nyali mereka sendiri mungkin tahu.

   Perang antar klan mahluk immortal tak dapat dielak. Semua unjuk gigi untuk menunjukkan 'yang bertahan adalah yang terkuat, yang pertama sirna adalah pengacau'. Banyak dari bangsa vampir berkelompok memburu para werewolf, semua dibabat habis meski itu anak bayi seumur sekali siklus matahari tenggelam-terbit. Yang tahu dalang kekacauan ini pun seperti memiliki urusan sendiri dan tidak tersentuh dengan kerusakan. Para penatua dan alpha tiap pack saling bekerja sama mengejar Eirene- penyihir gelap yang kesetanan.

   " eve... anakku," lirih penatua Tarek. Tak dapat kerongkongannya menelan ludah, tak berfungsi otaknya untuk mengungkapkan isi hati dengan kata-kata. Dia terlalu syok dengan kenyataan sang anak yang selama ini selalu ia doakan kebahagiaannya di pack ternyata kini berdiri hendak menyerangnya sebagai boneka perang musuh.

  Wajah mungil yang Tarek coba hafal untuk seumur hidup, wajah mungil yang mengingatkan mendiang mate dan eve kecil kini terlihat mengerikan dengan banyak jahitan benang kasar yang mencoba menyatu. Sama hal nya dengan Gallen, dia tak mampu lagi berbicara ataupun berteriak protes pada dunia. Dia masih terjebak dengan perasaan denial, tak percaya bahwa selama ini Eve-nya telah tiada. Sedari awal, Eve-nya telah tiada.

  "My heart... Although it never beats the same again. Jantung—hatiku akan selalu sakit, alpha. Hatiku sakit karena rasa cintaku padamu, sakit sekali rasanya. Tapi ketika kau memelukku erat dan menghangatkan ku tiap musim dingin, itu jadi lebih baik. Aku sakit dengan obatku sendiri."

[✓] House of memory | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang