four wall pt. 2

505 61 11
                                    





•••

    Gallen menatap penuh arti sosok yang duduk mengayun kaki diatas pohon yang tumbuh melintang diatas jalan setapak menuju hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Gallen menatap penuh arti sosok yang duduk mengayun kaki diatas pohon yang tumbuh melintang diatas jalan setapak menuju hutan. Waktu berjalan begitu lama dari terakhir mereka bertemu, Eve nya tidak berubah banyak selain semakin memesona.

   "Jatuh cinta dengan apa yang kau tonton dari tadi panglima?"

   Rueve merebahkan punggungnya dan menoleh kearah Gallen yang berjalan mendekat. Tangan alpha tinggi itu terangkat untuk mengambil daun kering yang tersangkut di sela rambut omega itu.

   "Lagi dan lagi. Aku senang cantikku ini kembali lagi padaku." Rueve menunduk untuk melihat wajah penuh damba Gallen.

   "Ada apa dengan tatapanmu? Apa kau sedih?" Rueve menggeleng dan tersenyum. Si mungil itu mengaitkan kedua tangannya di bahu Gallen untuk minta diturunkan.

   "Apa kau sudah selesai berburu?" Rueve mengangguk. Gallen tersenyum senang—alpha itu menjadi sangat cerah beberapa hari ini setelah kembalinya rueve.

  Tiap wolf di pack akan menyebutnya Gallen si gunung es— dekat dengan matahari tidak membuatnya menghangat. Tapi kedatangan kembali omeganya membuat alpha itu berubah seperti telapak tangan yang dibalik.

   "Ayo pulang," ajak rueve.

   "Ayo."

   Gallen tampak bahagia dengan kedekatan mereka sedangkan dalam dekapannya itu terdapat tubuh tak berjiwa yang menatap kosong bangkai tubuh tak utuh serigala yang berada di pinggir jurang.

   ' best meal...'

•••

   Tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Tap

   Tap

   Lalu sepasang kaki jenjang yang menjinjit itu berputar. Alunan lagu klasik dance of the swan lake yang mengiringi gerakan dasar ballet yang indah oleh pemuda dengan helai selegam eboni.

   Bibir merah alaminya tersenyum begitu indah, ketenangan di pagi hari adalah segalanya. Tiba disaat puncak dari gesekan biola pemuda itu melakukan putaran dan memutari sekeliling ruangan itu.

[✓] House of memory | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang