bad dream

374 44 16
                                    

⚠️ Caution! Contain some disturbing scene. Risk all on you to read, please be wise.

•••

(Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. Pinterest)

Bayangan hitam berusaha keras untuk terus menyatu meski si pemilik tubuh menariknya begitu kuat. Parasit akan selalu mencoba menjangkiti inangnya seumur hidup. Ruang lingkup yang berbeda di dalam cermin sana menunjukkan dia yang menjambak rambutnya sendiri kuat-kuat, seakan mencoba melepaskan diri meski dia sendiri tahu itu kebodohan besar. Hanya cermin yang melihat pertikaian parasit dan inang dihadapannya. Hanya cermin yang dapat menampilkannya dengan jelas...

"Beraninya kau!!"

" Ini tubuhku! Kau hanya budak parasit!"

"Aarrrghhh! Hentikan! Hahaha meski kau menggantikan iblis rendahan ini, kau tetaplah mayat dan akan menjadi mayat! Kau menapak karena kehebatanku! Lepaskan tanganmu itu!!!"

"Pergilah dari tubuhku!!!"

Sosok manis itu berhasil memisahkan bayangan hitam itu dari tubuhnya. Namun dengan kondisinya sekarang ini, itu hanya bertahan tidak lebih dari satu menit. Tapi setidaknya itu cukup sekali memberikan kesempatan untuknya meminta pertolongan.

Ditangannya terdapat bola mimpi yang selama ini telah ia rajut namun tak pernah bisa ia keluarkan sebab parasit iblis yang bersemayam di tubuhnya.

"Eve... Aku telah bersumpah padamu, kita akan segera menyelesaikan ini dan menjadi apa yang kita inginkan," lirihnya.

Beruntung dia menebar rajutan mimpinya lebih dulu sepersekian detik dari iblis itu yang memaksa masuk ke tubuhnya membuat ia terlempar jauh.

Sosok didalam tubuh itu tersenyum puas karena menang untuk bisa masuk kembali. Dia menyempatkan diri membenarkan rahangnya yang patah di sisi kiri hingga 45 derajat. Ya, begitulah nasib mendiami mayat yang terlalu lama mati. Mudah sekali tulang rapuhnya untuk patah atau bergeser kesana-kemari.

"Tidak ada Theano ... Hanya ada aku!"

Dia membawa kakinya melangkah pergi meninggalkan cermin tersebut yang memperlihatkan bayangannya yang tertinggal. Wajah yang pucat pasi dengan kulit yang kering, air mata yang keluar tidak menambah rona sembab kemerahan diwajahnya. Bayangan itu hanya bisa diam menatap miris tubuh yang berjalan pergi.

"Eve..."

•••

Tubuh alpha jangkung yang tengah terlelap dalam mimpi buruk bergerak tidak nyaman didalam selimut diatas kasur. Keringat sebesar biji jagung ramai turun dari dahi dan tubuhnya, membasahi ranjang yang ia tiduri. Beberapa kali keluar dari mulutnya yang pucat itu nama seseorang, raut wajahnya yang terpejam itu terlihat ketakutan dan khawatir. Racauannya semakin lama semakin parah, rasanya denting jarum jam dan degupan jantungnya semakin cepat berbunyi.

[✓] House of memory | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang