•••
Cr. Pinterest
Diantara dua dinding manusia tak berdosa aku terjebak, disini berisik. Tangan-tangan itu saling berteriak satu sama lain memekakkan gendang telingaku, air itu semakin lama semakin naik. Air itu—Air mataku, air mata yang semakin penuh layaknya danau ... Moon goddess kumohon tolong aku, aku ketakutan...
Moon goddess, apa dosaku hingga cara ini satu-satunya jalan untuk kutebus...
Moon goddess, apa dosaku? Apa dosaku selain buruk rupa? Apa dosaku?
Moon goddess tolong aku ... Mereka mencabik-cabik tubuhku
Moon goddess tolong aku ... Mereka memekakkan telingaku
Moon goddess tolong aku ... Tempat ini begitu menyeramkan, aku kedinginan
Moon goddess tolong aku ... Tolong aku kumohon, disini mengerikan, airnya beriak seolah ingin menenggelamkanku, aku benci ... Aku benci disini, aku takut...
Moon goddess ... Kumohon dengar aku, aku salah satu anakmu bukan? Kenapa tidak ada yang mendengarku ... Moon goddess aku mohon hanya kau satu-satunya yang bisa kumohon...
Aarrrghhh aku mohon, aku mohon, aku mohon, aku mohon moon goddess ... Aku mohon—
Dan ditiap tetes air mata yang jatuh, dia selalu memohon.
Senyum puas yang terlihat mengerikan dibentuk oleh bibir merah merona. Hal yang ia suka untuk menghabiskan waktu adalah melihat jiwa yang terjebak di alam ketakutan. Mendengar rintihan, doa dan teriakan itu membuatnya terhibur.
"Akan aku buat kau membenci moon goddess mu itu, jemimah. Lihat dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkanmu disana. Teruslah! Teruslah merintih seperti itu."
"Menyenangkan melihat keturunanmu tersiksa, solivagant. Ini balasanmu dan seluruh keturunanmu! Apanya yang kuat, dia bahkan membentuk danau dari air mata ketakutannya sendiri. Aku ingin melihat apa setelahnya air itu akan tetap air, bukan lagi darah karena matanya yang hancur sebab menangis," ucap wanita itu.
Sementara ia membiarkan jendela alam ketakutan itu tetap menipis. Ia bawa kakinya untuk melangkah mendekati dua peti yang terbuat dari es balok besar berisi cairan pengawet. Dari luar terlihat apa isi peti itu, kedua putrinya yang tampak masih kanak-kanak dengan jarak usia dekat. Wanita itu dengan penuh kasih sayang mengusap peti tersebut. Dalam senyumnya itu terdapat luka tiap kali matanya tak sengaja melihat bekas jahitan penyatuan di leher keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] House of memory | NCT
Fanfic[ Behind The Book the Series ] [ First ] Kisah sekelompok pesulap yang dikejar polisi, media juga mahluk yang tak jelas asal-usulnya. | BxB [ ABO ] | ini hanya FIKSI, jadi jangan SALPAK. | Mine. | Do not tolerate any plagiarism or etc.