* the moon, babe.*

333 45 5
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

   "Karsen... Kau sudah punya pasangan?"

   Alpha yang disebut namanya memutar setengah tubuhnya untuk melihat arwah penasaran dibelakangnya. Namun hanya sekian detik saja, alpha itu kembali menyibukkan diri untuk mematahkan kayu-kayu kering.

  "Tetua bilang, aku mungkin tak memiliki mate." Namun alpha itu tidak sepenuhnya mengabaikan si arwah.

  "Kau punya..."

  Karsen berlagak seolah ia antusias, tertawa dan mengangguk mengiyakan sekenanya. Dia tak berpikir untuk menganggap ucapan heaven yang asli itu benar. Sudah hampir menuju satu dekade dan tidak ada tanda-tanda mate untuknya. Perkataan tetua baginya jauh lebih masuk akal—meski tak bohong itu menyakiti hatinya.

   "Tak terlihat belum tentu tak ada Kenzo. Saat kamu tak sengaja menyentuhku, aku bisa langsung mengetahui segalanya tentangmu. Masa lalu, menit sebelum kita bertemu, seminggu kedepan bahkan akhir hayatmu. Dia cantik dan menawan, aku yakin kamu akan langsung jatuh hati saat bertemu dengannya—karena aku pun jatuh hati hanya dengan penglihatan sekilas wajahnya."

   Karsen tertawa pelan mendengar penjelasan lugu arwah omega tersebut. "Benarkah? Seperti apa dia?"

   Heaven dengan tubuh semi transparannya mendongak, berhenti bermain tanah. Senyum di bibir pucat pasinya mengembang lebar-lebar.

  "Dia berlari sangat cepat Karsen, kamu mungkin tidak bisa melampauinya. Dia ramping, tirus, putih sekali dan suka menggunakan kemeja berbahan kain lembut yang jatuh. Rambutnya pirang dan dia punya kehangatan dibalik tatapan matanya yang tajam. Matanya merah, tapi tidak menyeramkan— kamu tidak akan takut dengan perawakannya, tapi mungkin kamu takut karena akan langsung jatuh hati padanya. Kamu beruntung sekali, kars..."

  Deg.

  Lidah Karsen kelu tak bergerak. Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa saat.

   Benar kata Heaven. Dia takut—jelas akan takut karena jatuh hati. Seluruh ciri-ciri yang arwah itu sebutkan...

  Mata merah...

  Putih sekali? — Karsen yakin itu bukan dari kalangannya atau bahkan kalangan lain.

  "pasti akan susah ya?"

  Heaven mengetahuinya dari awal. Pemuda itu dengan wujud transparannya berpindah tepat dihadapan karsen. " bertahanlah, sekiranya untuk tiga bulan dari waktu dirimu bertemu dengannya nanti. Kamu tahukan kenzo, siapa yang menakdirkan kita dengan mate? Moon goddess tidak akan mengikat benangmu dengannya kalau dia ytak yakin dengan hidup kalian."

   "ucap seorang yang gagal." Karsen tak memiliki atensi untuk menyinggung. Alpha itu mulai kehilangan prinsip yang ia genggam erat.

  " cinta tidak selalu berujung hidup bersama kan? Harapan yang tinggi itu, sedari dini aku pupuskan Karsen. Kita aadalah mangkuk pengharapan, kemana harapan itu akan tumpah jika penuh bukanlah kuasa kita. Takdir yang menggoyangkannya dan memutuskan akan jadi apa semangkuk penuh harapan kita." Heaven yang berbicara sekarang, karsen baru mengakuinya hantu.

   "dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku minta maaf atas segala hal buruk yang terjadi padamu heaven..."

  Karsen tidak bisa untuk tidak merasa bersalah. Kondisi memprihatinkan yang Heaven dan luna lain alami tidak lain tidak bukan penyebabnya adalah mereka para Werewolf itu sendiri. Seandainya ia memiliki sedikit kuasa lagi, dia berharap sebelum ini ia bisa menyelamatkan heaven dan yang lain. Alpha itu tidak pernah sanggup menatap mata Heaven lebih dari hitungan detik. Bola mata itu terlalu kelam dan kosong, terlepas dia adalah hantu. Netra Heaven yang indah itu, selalu kosong dan kelam.

   Heaven yang tersenyum adalah pisau karat yang berulang kali menyayat hatinya. " tidak perlu Karsen. Aku sedih... tapi di satu sisi aku senang. Bukit tertinggiku... moon goddess dengan baik hati memudahkan jalannya. Aku mungkin sudah lama jadi hantu, tapi aku lebih lama mengingat bahwa serigala yang mencapai bukit tertinggi dan berhasil melolong tiga kali- yang pertama untuk kemarahannya, yang kedua untuk kesedihannya dan terakhir untuk kebahagiaannya. Aku tidak sabar moon goddess menjemput kami kenzo. Aku dan brown... kami menunggu terlalu lama. Rasa rindu yang dipupuk sudah menumbuhkan pucuk. Tinggal menunggu kapan moon goddess memberikan kesempatan untuk tumbuh dan membawa kami pada alam pengharapan dan mengabulkannya," jelas Heaven.

  Hanya ketika mereka berbicara legenda lolongan serigala, Heaven akan membiarkan bias cahaya menghidupi netra kelamnya. Hanya saat itu Karsen dapat melihat binar kehidupan dari arwah itu.

  'mark... sungguh kau sudah kehilangan segalanya,' batin karsen perih berbicara.

...



    Mark menghancurkan bongkahan kayu kering hanya dengan genggamannya yang kian mengerat seiring ia mendengarkan cerita sosok arwah yang terjebak di pohon mahoni. Ada satu sosok lagi, berlari kesana-kemari mencari hiburan yang sudah ia lakukan ribuan kali. Bosan sudah bukan kata yang tepat lagi mungkin untuk dapat menggambarkan keadaannya.

   " Cari alpha dari pack barat. Aku bisa merasakan dia sudah bertemu dengan jiwa luna nya yang terperangkap. Jangan lupa untuk memberi tahu Alpha Jayden untuk bersiap siaga. Tolong gagalkan rencana pernikahan Alpha selatan itu dengan kekasihnya. Malam purnama tinggal menghitung hari, tiga hari dari sekarang. Buka matamu, sudah begitu banyak kerusakan yang terjadi... jika apa yang dilihat luna mu itu benar. Berlarilah ke mata air utama di pack barat, lihat apa yang sudah penyihir itu benamkan didalam diujung air terjun. Korban pertama adalah pack yang mendiami dan menjaga air terjun. Kehancuran..."

   Jantung mark bertalu kencang mendengar seluruh ucapan yang sosok itu beberkan. Dia percaya apa yang sosok itu katakan adalah kebenaran. Mark bahkan tak terpikir untuk bertanya lebih lanjut lagi. Informasi yang masuk terlalu banyak untuk ia kelola di otaknya sekarang. Namun panggilan dari sosok itu membuat mark menahan niatnya berlari.

   "ada apa?"

  " tolong sembunyikan keberadaan kami..."

  Mark mengangguk sekenanya. "kami... kami semua. Aku berusaha keras untuk terus mengikat seluruh jiwa keempat luna, aku hanya sanggup hingga purnama nanti. Jangan sampai penyihir itu mengetahui keberadaan jiwa luna mu ataupun luna dari selatan. Penyihir itu tidak pernah berhenti menggunakan kedua luna itu untuk menyempurnakan ritual kejamnya."

  sial, lutut mark lemas mendengarnya.






TBC.

p.s; kita boom update habis ini. wkwkwk mengejar banyak sekali janji update yang ku tunda selama ini.

p.s.s; how's your life sweetheart?

p,s,s,s; semoga baik-baik aja yaa

[✓] House of memory | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang