bricks of cards

825 80 4
                                    





:::

"Woo!! Woo!! Atlantic!!"

"Baik, pemirsa. Saat ini! Kalian bisa melihat begitu ramai orang-orang memadati seluruh bangku stadion Ohio, Amerika serikat! 112.789 bangku berhasil di sapu bersih oleh khalayak ramai. Kalau anda semua, bertanya-tanya apa yang membuat salah satu stadion terbesar ini penuh oleh mereka? Maka merekalah jawabannya!"

"Atlantic! Atlantic! Master Leon!!"

Teriakan ratusan ribu orang itu mengaung memenuhi langit Amerika. Letupan bom asap berwarna-warni ke udara disertai sparkle effect yang mengelilingi panggung besar, hujan konfeti yang beterbangan lambat tergesek udara.

Seluruh kemeriahan itu ditujukan untuk pria dengan wajah tampan yang mengarah ke manis, senyum miring yang mempesona, sepoian angin lembut yang menggerak-gerakkan surai lebatnya. Topi tinggi yang menjulang diatas kepalanya menambah kharisma pria mungil itu.

"Bounjour! Hahaha... Maaf maaf, hallo everyone! Master Leon disini untuk kalian. Hari ini! Aku tidak ingin melakukan apa-apa sih, hanya trik biasa saja. Pun kami tidak akan lama mengambil waktu kalian."

Seruan kecewa dari ratusan ribu penonton membuat senyum iba terlukis di wajah pria itu. Ia memasukkan tangannya ke saku seolah ingin merogoh sesuatu. Dan-

Boom!

"Waahh!! Mawar?!!!"

Hujan kelopak mawar seakan mengguyur mereka semua. Angin yang cukup kencang di musim semi ini membuat kelopak-kelopak berwarna merah pekat itu beterbangan ke sembarang arah. Seluruh permukaan seakan berubah warna menjadi merah oleh banyaknya kelopak mawar yang jatuh. Peristiwa yang para penonton itu anggap sebagai trik sulap itu diawali oleh pria yang menyebut dirinya sendiri sebagai master Leon mengeluarkan apa yang ada di sakunya. Itu setangkai bunga mawar tanpa kelopaknya, hanya tangkai saja.

"Di saku ku hanya satu, tapi tiap-tiap wanita cantik layak mendapatkan bunga mawar. Kau tahu nona? Mawar melambangkan kecantikan dan keeleganan seseorang, dan semua para pecinta the Atlantic memilikinya! Jadi kalian layak atas hujan mawar ini, gracias."

Dengan gerakan yang terkesan anggun pria itu berbalik dan menaikkan kedua tangannya. "Every body, it's show time!"

Setelahnya ia menurunkan kedua tangannya cepat-cepat dan buff! Pria itu menhilang, berubah menjadi tumpukan kelopak mawar yang berserakan di panggung besar. Melihat trik yang dilakukan oleh sang master, membuat riuh teriakan dan tepukan tangan mengisi seluruh penjuru stadion.

Huuu~ huuu~

Seketika seluruh keriuhan itu berhenti. Kidung lirih namun terdengar keras membuat seluruh bulu kuduk mereka berdiri seketika, membuat kepala-kepala itu celingukan waspada.

"Upon in summer's morning
I carefully did stray
Down by the walls of Wapping
Where I met a sailor gay..."

Selanjutnya lampu-lampu stadion mati, membuat para penonton menjadi lebih panik. Degupan jantung mereka seakan berpacu siapa nomor satu. Namun mereka paham kalau itu trik sulap dari grup pesulap yang tengah naik daun itu.

[✓] House of memory | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang