PERCAKAPAN SEBELUM KEMBALI KE PENGINAPAN

14 2 0
                                    

Sajidin menghembuskan napas panjang, "Toro, kamu cari tambahan kayu bakar kering. Nyala api unggun kita sudah mulai redup."

"Bang... i... ini hukuman, Bang?"

Sajidin tergelak demi melihat wajah Toro yang panik, "Gak lah. Gak ada hukuman malam ini, juga buat besok malam. Artinya... kalian aman. Silahkan berbahagia sebab saya sudah kasih bocoran ini ke kalian sekarang."

Toro menarik napas lega. Pun demikian dengan lima orang yang lain.

"Salah atau benar jawabanmu tadi, tetap saja saya akan nyuruh kamu nyari kayu bakar untuk nambahin nyala api unggun. Kita masih harus berada di sini untuk beberapa menit ke depan. Supaya suasana tidak gelap-gelap benar dan untuk menambah rasa hangat di sekitar kita, ada baiknya api unggun itu kita tambah bahan bakarnya."

Toro mengangkat tangan, "Saya nyari sendirian, Bang?"

"Apa kamu minta ditemenin sama Eka?"

"Ihhh..." Eka langsung histeris, "Gak mau... Eka gak mau... POKOKNYA GAK MAU!"

Sajidin langsung tergelak, "Oke lah. Kamu pergi cari kayu sama Dono."

"Siap, Bang." Toro segera menyeret lengan Dono untuk berdiri. Sejenak kemudian, mereka sudah lenyap dari pandangan, hilang ditelan gelapnya malam.

"Kegiatan malam ini sudah selesai. Kalian tidak perlu tegang lagi. Santai dulu. Selonjorkan kaki kalian." Sajidin lengsung menyelonjorkan kakinya sendiri. Re, Khozin, Lisa, dan Gloria juga melakukan hal yang sama. Empat orang perempuan di seberang api unggun juga terlihat meluruskan kaki-kaki mereka.

Sajidin terlibat percakapan ringan dengan para calon anggota muda. Sesekali ada gelak tawa dari mereka. Suasana begitu cair. Udara yang semakin dingin seolah tak dirasakan lagi.

"Besok sore, kami akan mengajak kalian untuk melakukan evaluasi atas kegiatan kita malam ini."

"Di sini juga, Bang?" Nita yang bertanya.

"Gak. Di tepi pantai."

"Di tepi pantai?"

Sajidin mengangguk.

Nita, Via, Ana, dan Eka saling pandang lalu serempak mereka bertepuk tangan dan tertawa senang. Mereka lupa dengan malam yang semakin menua. Mereka lupa dengan udara dingin yang semakin menyengat. Mereka lupa dengan gelap yang kian pekat. Mereka lupa dengan Toro dan Dono yang belum juga kembali dari mencari tambahan kayu bakar setengah jam yang lewat!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALAM INISIASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang