Prolog

74 13 7
                                    

"Roti sisa tempat kerja mu?"

Ia mengangguk lalu menyerahkan sepotong kepada Anya. "Peri bumi itu memberi secara cuma-cuma."

Anya tergelak. Ia menyambar roti tersebut lalu mengucapkan terimakasih. Teman nya, Violet, duduk disebelah Anya. Keduanya menikmati roti keras yang rupanya tidak menarik sama sekali, setidaknya rasa roti itu masih bisa menolong.

"Aku dapat mantel orang kaya didekat tong sampah," Kata Violet.

"Itu bagus. Setidaknya saat musim dingin nanti kita tidak membeku." Anya menelan makanan yang baru saja ia kunyah. "Orang kaya suka seenaknya membuang barang bagus."

"Mungkin mereka bosan," Jawab Violet sekenanya.

Anya menghela napas berat. "Coba saja kita orang kaya." Ia menatap roti yang ada ditangannya tak minat. "Makan ini mulu. Lidah ku lama-lama sudah seperti aplas kayu."

Violet menghabiskan roti bagiannya lalu menyahut. "Bersyukurlah Anya. Makanan penjara lebih menyeramkan daripada ini."

"Bukannya aku tak bersyukur. Hanya saja .... "

Violet menghela napas berat lalu berdiri. "Ayo cepat kita ke GOR umum sebelum penjaga marah."

"Aku lelah menjadi orang miskin. Walau satu hari saja, aku ingin menjadi orang kaya," Sambung Anya dalam hati.

Golden and BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang