JT 4

1.3K 209 11
                                    

















*

Tok Tok Tok

" Masuk! "

Cklek

" Oh, senior Jung, masuk! masuk! "

Jung Kristal tersenyum, dengan langkah pelan dia masuk lalu mendudukkan dirinya di kursi kunjungan ruangan Kim Taehyung. Sedangkan si pemilik ruangan tersebut tengah sibuk membereskan beberapa plastik obat ke dalam tempat sampah, lalu membuka sarung tangan karet nya dan membuangnya. Barulah dia siap untuk menghadapi seniornya tersebut.

" Senior Jung, apakah membutuhkan sesuatu? "

" Santai lah~ aku kemari hanya sekedar ingin menyampaikan pesan. Direktur mencari mu dan dia ingin kau segera menemuinya di ruangannya. "

Mendadak Taehyung gugup, menatap senior wanita di depannya yang terlihat selalu tersenyum itu dengan lamat Lamat.

" Apakah terjadi sesuatu? Apakah aku telah melakukan sesuatu? "

Kristal tersenyum lebar, menepuk punggung tangan Taehyung di atas meja dengan pelan. " Jangan berpikir negatif, aku juga tidak tahu kenapa direktur ingin kau menemuinya saat ini. "

" Sekarang? T-tapi aku masih memiliki beberapa pasien lagi? "

" Jangan khawatir, biar aku yang menggantikan mu sementara, selain itu saat ini kebetulan aku juga sedang santai."

" Kalau begitu, terimakasih senior, aku akan segera kembali! "






*






Tok Tok Tok

'Masuk'

Setelah mendapat persetujuan dari dalam, Kim Taehyung dengan pelan mendorong pintu tersebut, melangkah masuk dengan raut wajah gugup. Di depannya saat ini terlihat sosok Jeon Mido yang masih fokus dengan laporan laporan di mejanya.

" Duduklah. "

Taehyung hampir saja meloncat mundur ketika mendengar suara intrupsi Mido yang sangat mendadak ini. Meskipun Taehyung telah bekerja di rumah sakit tersebut hampir tiga tahun lamanya, tapi sangat jarang baginya untuk bertukar sapa dengan direktur nya itu. Selain kesibukan, Jeon Mido biasanya akan menghabiskan waktunya di ruangannya atau mungkin di ruang operasi, jadi untuk pertemuan seperti saat ini, mungkin Taehyung akan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka berbicara dalam jarak sedekat itu, terlebih lagi hanya berdua tanpa ada pihak lain.

Ini benar-benar canggung. Sepandai-pandainya Taehyung bergaul, tapi, tapi tetap saja akan berbeda kasus bila bersama dengan wanita di depannya ini. Dia adalah direktur nya, sekaligus Ibu dari temannya sendiri, Jeon JungKook. Terkadang Taehyung akan mulai bertanya tanya, sifat siapa yang di dapat oleh JungKook, kenapa sangat berbanding terbalik dengan kehidupan Ibunya yang cenderung selalu serius?

" Apa kau haus? Minumlah teh itu. "

Memang ada sepoci teh di atas meja sampingnya, tapi dengan kondisinya saat ini, Taehyung merasa dia tidak haus, sebaliknya dia merasa kekenyangan akan segala pemikiran di kepalanya. Jadi dia dengan lembut menolak.

" Tidak, terimakasih direktur, tapi saya kebetulan belum haus. "

Mido meliriknya sekilas, lalu menyingkirkan laporan di tangannya, sebaliknya dia membuka laci meja tersebut dan mengeluarkan sebuah amplop coklat, kemudian menyerahkannya kepada Taehyung.

" Buka dan bacalah. "

Taehyung menerimanya, dia menatap Mido sejenak sebelum membuka map tersebut dan mengeluarkan selembar kertas, membacanya dengan hati-hati lalu tercengang, berkedip lalu menatap Mido dan kertas di tangannya dengan tak mengerti.

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang