*
Ting Tong ~
Ny. Kim- Bae Irene yang baru saja meletakkan mangkuk terakhir masakannya saat ini di atas meja makan lantas menoleh ke arah sang Suami-
" Biar aku yang membukakan nya. " Bae Irene dengan sigap melepaskan apron di tubuhnya dan menyampirkan nya di tempatnya biasa letakkan, kemudian berjalan cepat ke arah pintu rumah mereka seraya berpikir, siapa kira-kira tamu mereka malam ini yang begitu mendadak?
Cklek
" -Ya? "
Ketika pintu benar-benar terbuka, Bae Irene yang sempat termenung lantas segera tersenyum lebar- " Oh, Nak JungKook, masuk! Masuk!- "
" Maaf nyonya, tapi saya bukan Jeon JungKook- saya Jeon Jeongguk. "
" Apa? "
Jeon Jeongguk telah memikirkan semuanya dengan sangat baik, dia dari jauh jauh hari sebenarnya telah membuat plan dalam setiap tindakan yang akan dia lakukan di kemudian hari termasuk jadwal kunjungan dadakan nya saat ini ke kota Seoul. Untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir, dia akhirnya kembali memberanikan diri untuk menginjakkan kakinya di kota metropolitan tersebut dengan alasan dan tujuan yang sangat jelas. Jeon Jeongguk hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat, itu saja, karena jujur dia sudah begitu sangat muak dengan keadaan dunia di sekitarnya. Meskipun resiko yang dia hadapi tidak mudah, Jeongguk siap untuk menghadapi nya.
Kedatangan Jeon Jeongguk di kediaman Kim jelas mengundang pertanyaan oleh kedua orangtua Kim Taehyung. Kim Suho, selalu kepala keluarga menatap pemuda di depannya yang awalnya sama dengan istri nya- mengira bahwa sosok itu adalah Jeon JungKook yang selama ini dia kenal justru salah.
" Siapa namamu, tadi? "
" Jeon Jeongguk- kembaran Jeon JungKook yang tuan dan nyonya kenal."
Sikap Jeon Jeongguk yang begitu tegas dalam setiap kalimat di ucapkan dari mulutnya membuat kepala keluarga Kim itu mulai merasa bahwa kali ini sepertinya akan sangat serius. Anak itu- tampaknya tidak dalam melakukan sebuah permainan.
" Oke, tapi bisakah kita bicara setelah makan malam? Anggap saja kami telah mengundang anda secara pribadi. "
Jeon Jeongguk tidak langsung mengiyakan butuh waktu dua menit untuk nya menyetujui undangan keluarga kecil tersebut, " Dengan segala hormat,- "
Ketiga orang tersebut makan dengan tenang, meskipun posisi Jeon Jeongguk yang jelas terasa asing saat ini, tapi Bae Irene selaku nyonya rumah selalu menyambutnya dengan baik, dia bahkan secara pribadi menawarkan beberapa menu kepadanya, Jeon Jeongguk pun juga dengan sopan menerima, selagi itu dia tengah memikirkan beberapa hal di benaknya sebelum dia akan berbicara setelah ini.
Setelah acara makan malam canggung tersebut, akhirnya mereka bertiga pun pindah ke ruang tengah, Bae Irene sekali lagi dengan loyalitas menyuguhkan segelas coklat hangat untuk tamu mereka malam ini, karena Bae Irene penganut sistem tidak ada hidangan kopi selain di pagi hari, dia jelas akan melarang keras untuk Suaminya minum kopi (bergadang) di malam hari.
" Jadi- bisa kita mulai bicara? "
*
Dini hari ketika perut ikan sudah muncul di langit, sosok Jeon Jeongguk yang telah menghilang beberapa hari akhirnya kembali muncul di pangkalan militer, hal pertama yang dia lakukan adalah pergi menuju suatu tempat dimana dia niatkan sejak awal. Dan ketika pintu besi itu terbuka olehnya, bau anyir darah segera masuk ke indra penciumannya, matanya yang segelap malam menatap lurus pada sosok pria bertelanjang dada yang kini berdiri dengan bantuan rantai pada setiap pergelangan tangannya tepat di tengah ruangan tersebut. Sosok itu dengan susah payah mengangkat kepalanya, menatap wajah Jeongguk dengan raut wajah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs
FanfictionJudul : ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Fiksi | Romance | Medic-Militer Request: SintaPurnama480 TIPE : Geregetan Bahasa : Indonesia - English Deskripsi : ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs, lahir dari keluarga terpandang terpandang dan tentunya berpengaruh b...