JT 1

3K 260 10
                                    












*

" -Aku akan meresepkan obat dan vitamin untukmu. Ingat untuk memakannya dengan benar, terlebih obat ini- kamu hanya cukup memakannya ketika rasa nyeri itu kembali terasa, mengerti? Ah, jangan lupa, letakkan kompresan air hangat di bagian bawah perut, kamu bisa melakukannya dengan botol atau kain, itu bisa membantumu untuk jauh lebih nyaman. Jangan makan makanan pedas, diare tidaklah bagus, perbanyak konsumsi mineral guna menghilangkan dehidrasi-

" -Dokter,- "

" Ya? "

" Lalu bagaimana dengan siklus yang tidak menentu itu? Apakah itu juga normal? "

Sang dokter tersenyum, memajukan sedikit tubuhnya dan berkata lembut pada sang pasiennya tersebut.

" Selagi kamu merasa itu masih baik baik saja, semuanya akan baik-baik saja. Hal seperti ini tidak lagi langka, bahkan mungkin hampir seluruh wanita yang sudah waktunya memasuki usia subur pasti pernah mengalaminya. Jadi tenang saja, itu bukan masalah. Memang, fase kesuburan tidak harus selalu pada tanggal yang sama, ada kalanya dia maju atau bahkan mundur. Tiangnya apa? "

" - Jaga diri? "

" Betul! Kamu pintar. "

" Tapi dokter, bagaimana kamu bisa tahu hal seperti ini sangat jelas, apakah dokter juga pernah mengalaminya? "

Pertanyaan dengan nada serta raut wajah polos dari sang pasien membuat sang dokter tercengang untuk beberapa saat sebelum akhirnya terkekeh kecil dengan gelengan kepala pelan.

" Tentu saja tidak. Dokter ini pria, tapi Ibu dokter seorang wanita, dan dia telah banyak mengajari Dokter. "

Sang pasien akhir mengangguk paham, tapi perlahan dia mulai menyadari akan pertanyaan bodohnya barusan, rona merah muda samar melintas di wajah, buru-buru mengambil kertas resep obat di atas meja lalu berdiri.

" Terimakasih Dokter! Kalau begitu saya akan pergi sekarang. Siang dokter! "

Sang dokter melambaikan tangannya dengan riang, hendak kembali fokus pada pekerjaannya tapi pintu depan kembali di ketuk di detik berikutnya.

" Masuk! "

Cklek*

" Siang dokter~ "

Sang dokter mengangkat kepalanya, menatap sosok yang berdiri di ambang pintu ruang kerjanya tersebut dengan alis terangkat sebelah lantas tersenyum sopan.

" Siang dokter Jeon- Ada yang bisa saya bantu? "

Mendengar sang dokter membalas sapaan nya, sosok yang di panggil Dokter Jeon- barusan lantas masuk dan tak lupa menutup pintunya.

" Apakah kau sibuk? Masih ada pasien? "

" Tidak juga, tadi yang terakhir. Belum ada janji temu lagi, ada apa? "

" Bukan apa apa, aku hanya ingin mengajakmu pergi makan siang di kantin. Mau? "

" Tentu. Tunggu sebentar. "

Dokter Jeon- dengan tenang berdiri bersandarkan dinding, memperhatikan sosok dokter di depannya yang tengah merapikan meja kerjanya tersebut sebelum memutari meja dan berjalan ke arahnya.

" Ayo- "





*





Sepanjang perjalanan, dua dokter pria muda ini selalu mendapat sapaan baik dari para pekerja maupun dari para pasien yang memang telah mengenal mereka. Keduanya adalah Jeon Jungkook dan Kim Taehyung.

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang