JT 8

1.5K 204 21
                                    















*

Tok  Tok  Tok

Cklek

" Sudah siap? " Kim Seokjin mengangkat tangan kirinya dan melihat jam tangan yang dia kenakan hari ini, lalu menatap Taehyung kembali. " Ayo kita pergi makan sebelum terlambat. "

" Ya. Tunggu sebentar. "

Kim Taehyung mengangguk, di hari pertamanya dia beraktivitas disini, Taehyung tak ingin terlihat aneh. Meskipun dia tidur lebih awal dan bangun juga lebih awal, tetap saja dia merasa gugup.

Berpakaian kemeja putih dengan celana bahan hitam, Kim Taehyung keluar bersama Seokjin yang baru saja menjemput nya di pintu kamar setelah dia benar-benar memastikan pintu itu terkunci rapat. Tidak ada barang berharga, tapi tetap saja itu privasi.

Kini mereka berdua, sepasang dokter yang tampan saling berjalan beriringan menuju lokasi kantin dimana mereka akan mendapatkan jatah makanan dari pihak militer.

Beberapa pasukan yang berselisih jalan dengan mereka akan saling memberi salam sapa juga hormat kepada mereka. Kim Taehyung hanya membalas dengan senyum canggung, berbeda dengan Kim Seokjin yang bahkan bisa membalas mereka dengan candaan lebih.

" Jangan canggung, aku dulu juga seperti mu, tapi aku terus berusaha untuk memberanikan diri. Kau tahu, mereka tak se seram yang kau bayangkan. " Bisik Kim Seokjin di samping telinga Taehyung. Dan Taehyung hanya mengangguk kecil sebagai tanggapan. Segera mereka berdua tiba di pintu kantin.

Taehyung mengedarkan pandangannya dan bisa dia lihat ada banyak pasukan berseragam tentara dengan tingkat pangkat yang berbeda dari simbol simbol yang terdapat di bajunya, duduk di setiap sudut meja yang ada. Kim Seokjin yang masih dengan santai merangkul pundak nya, berjalan lurus ke depan. Beberapa pria dan wanita yang berdiri di balik meja hidangan segera menyambutnya dengan baik.

" Apakah ini Dokter Kim yang dari Seoul, itu? " Ujar si pria yang baru saja menyerahkan nampan nasi milik Kim Seokjin dan Kim Taehyung. Dia mengenakan seragam koki putih bersih bersama teman temannya yang lain di sisinya.

Kim Seokjin tersenyum lebar, semakin menarik Taehyung ke tubuhnya dan berbicara untuknya. " Yap! Dia Kim Taehyung, yang akan menjadi teman ku disini selanjutnya! Mohon bimbingan bersamanya kawan! "

Kim Taehyung melirik orang orang disana lalu tersenyum canggung, membungkuk sedikit. " Mohon bimbingannya...? "

Orang di depannya itu bernama Jeonghan, memiliki paras cukup cantik dengan model rambut sedikit panjang di ikat ekor kuda, tersenyum lebar dan dengan main-main memukul lengan Taehyung bersama sendok nasi yang dia pegang.

" Jangan terlalu sopan. Walaupun kami bukanlah orang yang sama, tapi kami semua adalah keluarga!? Tenang! Kau tidak akan kurus selama aku dan rekan rekan ku yang memasak, kapan perlu ketika kau kembali nanti, kau akan segera gemuk!? "

" Jangan menggoda nya terus, cepat hidangkan, kau tak lihat wajah dokter kita? Dia pasti sudah sangat lapar saat ini." Tegur rekannya yang lainnya. Segera tawa pecah. Ada berbagai jenis hidangan disana, sejenak Taehyung merasa bahwa dia kembali ke masa masa kuliah dimana dia harus mengantri makanan di kantin kampus demi menghemat biaya selama hidup di rantau orang.

" Bagaimana, enak bukan? "

Taehyung mengangguk, " Enak. "

Untuk di hari pertamanya Taehyung beraktivitas disana, Seokjin hanya memberitahukan padanya apa apa saja yang harus segera dia lakukan ketika sesuatu telah terjadi secara mendadak. Dia hanya menjelaskannya secara umum, karena hal hal dasar pasti Taehyung telah mengetahui.

Taehyung banyak bertanya dan Seokjin dengan sabar menjelaskannya satu persatu. Mereka memulai dengan pergi berkeliling, pergi mengunjungi setiap ruangan yang tentunya tidak ada larangan ketika di kunjungi. Ada banyak hal yang baru saja Taehyung temui selama pengenalannya di hari pertama, dan bahkan dia tidak malu untuk mengeluarkan sebuah catatan kecil yang mana biasanya dia gunakan untuk mencatat beberapa hal penting yang mungkin sedikit sulit dan tak bisa langsung dia hafal diluar kepala. Kim Seokjin menggelengkan kepalanya bersama tawa kecil di bibirnya.

" Sedari awal kita berkeliling, kita belum bertemu dengan senior? "

" Apa aku bukan senior-mu? "

" B-Bukan begitu ..... "

" Hahahaha..." Kim Seokjin tertawa, dia tampaknya akan sering tertawa mulai sekarang setiap kali berdekatan dengan Taehyung. Melihat pemuda bermarga sama dengannya dan lebih muda tiga tahun itu dengan wajah bersemu merah malu malu, membuat Seokjin mendadak gemas sendiri. Dia telah menetap di kemiliteran beberapa tahun, meskipun ada beberapa dari mereka yang terlihat cukup ikut, tapi tetap saja, militer adalah tempat dimana orang orang yang sudah terbiasa kaku hidupnya.

" Apa yang kau pikirkan? Jangan terlalu ambil hati, aku hanya bercanda~ " ujar Kim Seokjin dengan main-main menepuk pundak Taehyung lalu menghela nafas pelan.

" Ini hari Kamis dan kebetulan sekali para petinggi di militer hari ini sedang melakukan rapat penting sejak pagi tadi,  karena itulah kita belum bertemu dengan mereka~ "

Kim Taehyung sekali lagi mengangguk kecil, tersenyum kecil ketika seorang prajurit menyapa mereka dari arah berlawanan. Lalu Taehyung kembali melirik ke arah Seokjin yang kini tengah menyuapkan sepotong Toffee ke mulutnya, entah darimana pula dia mendapatkan benda itu sebelumnya.

" Mau? "

" Tidak, terimakasih. "

" Seokjin Hyung, apakah para petinggi disini keras? "

" Tidak~ tidak juga~ beberapa mungkin- ya, tapi tidak semua. Kau hanya belum melihatnya secara langsung, tapi setiap orang memiliki pendapat yang jelas berbeda-beda, tak terkecuali dengan dirimu sendiri. "

" Lalu, bagaimana dengan Hyung sendiri, apakah ada yang menurut Hyung harus di beri jarak? "

" Apa maksudmu, apakah itu sosok yang terlihat sangat kejam? "

Kim Taehyung mengangkat bahunya dengan wajah acuh, tapi sebaliknya dia sangat peduli dengan pertanyaan nya barusan. Kim Taehyung selalu menjunjung hidup cinta damai, dia tidak ingin mencari masalah, apalagi dia saat ini hidup dimana dia tidak bisa langsung berlari ke punggung Ayah Ibunya, walaupun sementara, tapi tetap saja.

" Sejauh ini tidak ada. Aku bahkan hampir menghabiskan waktu ku di ruangan ku sendiri dan cukup jarang berinteraksi dengan para petinggi itu jika itu tidak terlalu di perlukan. Tapi jika kau ingin ku beri saran, lebih baik jangan terlalu dekat dengan MayJend. "

" MayJend? Kenapa? Apakah dia sangat kejam? "

Kini giliran Seokjin yang memberikan respon wajah sedikit acuh. " Tidak tahu, aku belum pernah melihat wajah aslinya selain sosoknya yang selalu di kabarkan ganas itu. "

" Ha? "

" MayJend jarang muncul, meskipun dia tidak setinggi Jendral dan LetJend, tetap saja dia yang paling misterius. Di kabarkan dia lebih menyukai hidup di Medan perang daripada pulang ke rumah atau bahkan pangkalan militernya ini. "

Kim Taehyung hanya bergumam sendiri, menanamkan apa yang barusan Seokjin sarankan padanya ke dalam hati, mengingatnya dengan benar dan berharap bahwa dia tidak akan pernah mencari masalah dengan sosok yang berpangkat sebagai MayJend itu.







TBC!!

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang