Di rumah besar Kim, Kim Taehyung dan kedua orangtuanya sedang melaksanakan acara makan malam. Meskipun hanya bertiga, tapi keharmonisan keluarga tersebut sangat terpuji.
Kim Taehyung menatap ayah dan ibunya yang masih makan dengan tenang, dia mencoba memikirkan bagaimana caranya dia memulai percakapan nanti. Kertas itu masih ada di saku celananya, dan dia ingin segera menyelesaikannya malam ini juga, mengingat Mido menginginkan jawaban darinya besok pagi.
" Sayang, apakah kau ingin tambah? "
" Tidak ibu, ini sudah cukup. "
Irene mengangguk, sebagai gantinya dia mulai menyingkirkan piring piring kotor ke samping, dan Taehyung juga melakukan hal yang sama. Sisanya akan di urus oleh pekerja rumah tangga, sedangkan mereka bertiga mulai berpindah ke ruang tengah, duduk bersama sama di depan televisi yang tengah menayangkan film komedi.
" Ayah Ibu, sebenarnya.... Sebenarnya ada yang ingin ku diskusikan dengan kalian.."
" Hm? Diskusi apa? "
Taehyung dengan hati hati mengeluarkan kertas tadi dari saku celananya dan menyerahkannya kepada Suho, di sampingnya Irene juga ikut mendekat untuk melihat apa isi kertas tersebut.
Irene adalah yang pertama berseru.
" Kau akan di pindahkan? Mutasi? Militer Utara? "Irene adalah seorang ibu yang sangat menyayangi putranya, dari kecil dialah yang sangat protektif terhadap lingkungan nya, terutama kepada sang anak. Meskipun Irene kadang terlihat galak, tapi wanita itu adalah yang pertama akan selalu cemas setiap kali sesuatu tengah terjadi pada Taehyung.
Taehyung dengan gugup mulai menjelaskan nya. " Aku di pindahkan, tapi bukan mutasi, ini hanya sementara. Pusat militer di perbatasan Utara mengalami kendala, mereka kekurangan anggota medis, dan ingin kami membantunya. Jadi direktur memilihku untuk mewakili kami pergi kesana. "
Irene ingin menyembur, tapi Suho menepuk pundaknya, dan kepala keluarga itu mulai menatap putra semata wayangnya dengan tenang. Dia juga sama seperti Irene, sangat menyayangi Taehyung, cukup sulit bagi mereka dulunya untuk mendapatkan seorang anak, butuh waktu hampir lima tahun sampai akhirnya Tuhan mempercayai mereka.
Suho sangat memanjakan Taehyung, dari kecil, apapun yang anak itu inginkan, dia sebisa mungkin berusaha untuk mengabulkan nya, bahkan ketika dia kuliah dan memilih mengambil jurusan kedokteran daripada bisnis untuk meneruskan usaha keluarga nya pun, Suho tetap setuju. Baginya, apoan itu asalkan putranya bahagia.
Sebelum nya mereka tinggal di Daegu, lalu pindah lagi karena Taehyung bekerja di Busan, dan berakhir sekarang mereka pindah lagi di Seoul, Suho dan Irene sama sekali tidak masalah.
Namun kini putra mereka telah mendapat kepercayaan dari presiden dan direktur di rumah sakitnya untuk mewakili mereka di pusat militer di perbatasan Utara, lalu bagaimana dengan mereka? Ikut? Tentu saja mustahil.
" Apakah kamu ingin pergi? "
" Suho-
Irene menegur suaminya, jujur dia merasa berat hati, dia tidak ingin putranya pergi jauh, apalagi itu di militer, meskipun bukan ke Medan perang, tapi tetap saja dia merasa cemas.
Taehyung gugup, lidahnya terasa kelu, tidak tahu harus menjawab apa, tapi sebagai gantinya dia mengangguk pelan, dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa apapun keputusan yang dia ambil saat ini, itulah yang terbaik untuk nya ke depannya.
" Yakin? "
" Aku yakin Ayah. "
" Sayang... Pikirkan baik-baik, itu militer, dan dia berada di perbatasan Utara, sama sekali tidak sama dengan Seoul, Busan apalagi Daegu, Ayah dan Ibu tidak pasti bisa menemui mu? "

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs
FanfictionJudul : ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Fiksi | Romance | Medic-Militer Request: SintaPurnama480 TIPE : Geregetan Bahasa : Indonesia - English Deskripsi : ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs, lahir dari keluarga terpandang terpandang dan tentunya berpengaruh b...