JT 29

907 186 31
                                    




















*

" Kau- "

" Oh, selamat malam juga kembaran? "

" Jeon JungKook! Kembali ke kamar mu!!"
Jeon Mido begitu panik sehingga dia terburu-buru mendorong tubuh putranya berharap anaknya menurut dengan apa perkataannya, tapi sayangnya sepertinya itu semua tidak akan berhasil karena pada nyatanya kekuatan JungKook justru menampilkan sebaliknya dimana dia justru berbalik mendorong kekuatan Mido, mendorongnya ke samping guna tidak menghalangi jalannya. Perlahan dia bergerak mendekati sosok yang begitu mirip dengannya. Jeon JungKook tidak bisa berbohong bahwa saat ini dia jelas merasakan sesuatu yang berdesir di dalam denyut nadinya, seolah-olah dia telah menempatkan jiwanya yang lain setelah sekian lama hilang. Kedua pasang mata hitam identik saling bertatapan untuk beberapa saat dalam kebimbangan namun di detik berikutnya justru JungKook bertindak diluar dugaan dimana dia justru meraihnya, menarik sosok yang begitu mirip dengannya hingga mereka kini berdiri saling berhadapan bersama nafas yang sedikit tercekat.

" Siapa kau-!! "

Sosok itu- Jeon Jeongguk menatapnya dengan santai, sama sekali tidak takut apalagi terprovokasi oleh bentakan Jeon JungKook barusan, sebaliknya dia justru memiringkan kepalanya menatap antara JungKook dan Mido lalu terkekeh kecil, seperti tengah menertawakan dirinya sendiri atau yang lain, tidak ada yang tahu.

" Sungguh menyedihkan disaat kembaran mu sendiri bahkan tidak mengenalimu, bahkan Ibu- Oh, apakah dia benar-benar masih seorang Ibu, untuk bisa menyembunyikan identitas putra nya yang lain? "

" Kau-!!! Apa maksudmu brengsek!!! "

Jeon Jeongguk menatap JungKook dengan senyum miring, satu tangannya terangkat untuk melayangkan sebuah pukulan tepat mengenai pelipis JungKook hingga membuat dokter muda itu jatuh tersungkur setelah tidak kuasa menahan keterkejutannya akan serangan dadakan barusan. Jeon Mido menjerit histeris, dia dengan cepat menyongsong JungKook, membantunya berdiri lalu melindunginya dengan tubuhnya yang kecil, menatap JungKook dengan sorot mata kompleks, derai air matanya menetes membasahi wajahnya yang tidak lagi muda.

" Oh- maaf, apakah kau begitu lemah untuk menahan pukulan kecil itu? Kau tahu- di militer, kami menyebutnya sebagai sapaan... "

" Kau-!! Keterlaluan!!? " Seru Mido yang tidak kuat untuk terus berdiam diri dengan bodoh seperti itu.

" Keterlaluan? Dimana nya letak yang tepat untuk kalimat keterlaluan itu, coba jawab. " Jeon Jeongguk melangkah kakinya mendekati Mido, sampai jarak diantara mereka menyisakan kurang dari satu meter sehingga Jeongguk bisa dengan leluasa menampik wajah aslinya di hadapan kedua orang tersebut.

" Apakah itu karena wanita yang di anggap seorang Ibu- terus menyembunyikan keberadaan salah satu dari putranya- atau justru seorang Ibu yang tidak lagi pernah menganggap bahwa putranya yang lain masih hidup? Sampah!! Benar-benar sampah!! "

Jeon Mido menggeleng, di belakangnya Jeon JungKook yang seperti telah menemukan sesuatu lantas mulai menatap serta menelisik sosok Jeon Jeongguk yang jelas masih menjadi misteri di dalam hidupnya, pasalnya jika benar dia- adalah sosok kembarannya, kenapa Mido tidak pernah menyebutkan nya sebelumnya? Bahkan sekalipun tidak pernah. Lalu, dimana selama ini kembaran nya itu berada?

Jeon JungKook mengangkat satu tangannya dan meletakkan nya di pundak Mido, menekannya sedikit lantas berucap- " Aku ingin penjelasan. "

Mido jelas tidak setuju. Jelas ada begitu banyak hal rahasia yang tidak bisa dia ungkap begitu saja di hadapan anaknya, terutama dengan keberadaan Jeongguk saat ini, Mido yakin dan amat sangat yakin bahwa anak itu telah mengetahui hampir dari keseluruhan cerita. Mido hanya tidak sanggup untuk membuka kembali luka lama.... " JungKook!!! "

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang