13

523 67 0
                                    

Hari H pun tiba. Semua anak sudah diminta berkumpul di bandara dari pukul setengah delapan pagi. Mereka pun diantar orang tua atau saudara masing-masing. Asahi sendiri diantar oleh kedua orang tuanya. Berulang kali mama Hamada memberikan wejangan simpel. Sekadar jangan lupa untuk pakai sunscreen, jangan lupa topi dan kacamata hitam, dan hal-hal paling biasa disampaikan orang tua pada anak yang hendak pergi jauh. Asahi membawa tiga tas. Satu koper, satu tas jinjing, dan sling bag kecil yang berisikan dokumen seperti paspor dan booklet study tour yang dulu sudah dibagikan Olivia.

Asahi duduk diapit oleh Mashiho dan Yoshi. Sambil menunggu boarding, mereka menikmati cemilan yang sebelumnya sudah dibawakan mama Hamada berupa chiffon cake dan kroket kentang keju. Mereka bertiga asyik makan dan mengobrol sendiri sedangkan murid-murid lain juga sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jaehyuk duduk bergerombol dengan Jihoon, Junkyu, Jaemin, Haechan, dan Heeseung. Mereka hanya memainkan ponsel masing-masing tanpa banyak bicara.

"Juna..." Jihoon mendadak bersuara.

"Ha?" Junkyu menyahut seadanya.

"Minggu lalu katanya lo nembak Mashiho?"

Geng Jaehyuk yang lain langsung menoleh ke arah Junkyu dengan wajah syok. Tidak ada yang tahu soal itu di antara mereka. "Seriusan lo, Jun?" tanya Heeseung memastikan. "Gue kira soal kepengen nembak itu cuma wacana doang. Terus hasilnya gimana?"

"Ditolak, cuy..." jawab Junkyu lemas.

"Kenapa? Dia udah punya orang yang disukain?"

"Ga bilang sih karna apanya. Pokoknya dia ga bisa nerima gue aja gitu bilangnya."

"Jaemin menepuk-nepuk punggung Junkyu. "Sabar ye, Jun. Mungkin emang belom jodoh."

"Gue sih pengen nyoba lagi ntar pas kelulusan."

Jaehyuk menatap Junkyu. "Ga kepengen nyoba move on aja?"

"Move on ga segampang itu, Jae. Gue udah demen Mashiho dari awal dia jadi anak baru di sini. Ga bisa ujug-ujug gue buang perasaan gue terus cari yang baru."

Jaehyuk termenung.

Move on ga segampang itu.

Kata-kata itu membuat Jaehyuk jadi kembali memikirkan sikap Asahi. Dia jadi meragukan kalau Asahi sudah move on sepenuhnya. 'Apa Asahi pacaran sama Yoshi cuma buat pelarian?' batinnya bertanya-tanya. Matanya melirik Asahi yang sedang disuapi kue oleh Mashiho.

Pukul sembilan kurang, guru-guru lalu memberi pengumuman kalau sebentar mereka akan boarding. Jadi semua murid langsung berbondong-bondong membentuk barisan sesuai kelas mereka. Jadinya Yoshi terpaksa berpisah sebentar dari Asahi dan Mashiho. Mereka dipimpin wali kelas masing-masing mulai memasuki pesawat.

Perjalanan dari Korea ke Jakarta yang memakan waktu kurang lebih tujuh jam membuat sebagian besar murid merasa bosan dan memilih untuk tidur. Salah satunya Asahi yang bahkan sudah terlelap dari saat pesawat lepas landas.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Uwaaaaahhh! Bali!"

Para murid tiba di Bali pukul empat sore. Semuanya langsung diantar menuju hotel, setelah itu mereka memiliki waktu bebas yang semuanya sepakat untuk langsung ke pantai. Bukan untuk main air atau basah-basahan, tapi hanya sekedar menikmati waktu sore. Hotel yang akan mereka tempati selama empat hari kedepan ini berdekatan dengan lokasi salah satu pantai. Itu menjadi salah satu poin plus bagi para murid. Mereka bahkan menuju pantai masih sambil menenteng tas dan koper saking semangatnya mereka ingin merasakan hembusan angin pantai. Baru saat langit sore mulai berubah jingga, mereka memutuskan pergi ke hotel.

JaeSahi - UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang