16

550 58 6
                                    

Setelah beberapa hari di Bali, Asahi dan yang lain akhirnya kembali ke Korea dengan selamat, damai, dan sentosa. Hanya saja pesawat mereka rupanya berangkat dari Bali dan tiba di Incheon lebih cepat dari jadwal yang tertera. Jadilah sembari menunggu bus yang akan menjemput, semua murid sibuk dengan kegiatannya masing-masing di bandara. Kebanyakan mereka memilih untuk singgah di resto atau kafe yang ada di dalam maupun luar bandara. Salah satunya tentu saja Asahi, Yoshi, dan Mashiho.

"Eh, ada si Ryujin tuh..." Mashiho berbisik saat melihat Ryujin sendirian memasuki kafe yang mereka bertiga datangi. "Gue pergi dulu, kalian mulai aja sandiwara putusnya..."

Asahi dan Yoshi kompak mengangguk. Setelah itu Mashiho berjalan ingin keluar kafe dan bertegur sapa ringan dengan gadis tomboy itu. "Sendirian lu?"

"Olip sama yang lain lagi ke toilet. Lo mau ke mana?"

"Toilet juga. Kebelet..."

Setelah itu Mashiho kabur ke sembarang arah. Rencananya, dia baru akan kembali ke kafe lima belas menit lagi.

Ryujin yang melihat Asahi dan Yoshi duduk berdua membelakangi hendak menghampiri dan ingin gabung. Namun niatnya batal saat mendengar perkataan Asahi, yang tentunya memang sudah dibuat skenarionya.

"Gimana kalo kita putus aja?"

"Kenapa?"

Ryujin menajamkan telinga lalu memilih duduk diam-diam di belakang dua pemuda itu. Ia sungguhan mengira Yoshi dan Asahi tidak tahu tentang keberadaannya. Dan sejujurnya Ryujin kaget mendengar Asahi yang minta putus dari Yoshi karena setahunya hubungan mereka sama sekali tidak ada masalah.

"Kamu masih kebayang soal Jaehyuk?" tanya Yoshi sambil diam-diam membaca skenario yang sudah ditulis di ponselnya. Itu adalah hal yang baru ditulis Mashiho saat di pesawat tadi. Yoshi tak punya kesempatan untuk menghapalnya lebih dulu. "Kamu tau kan kalo aku sayang sama kamu, Ma–– Sa?"

Asahi mendelik saat Yoshi nyaris salah menyebut namanya menjadi Mashiho. Yoshi sendiri memukul pelan mulutnya. Beruntung Ryujin tidak menyadari typo mulutnya itu.

"Aku ngerasa kita lebih cocok temenan kayak dulu, Yosh. Jujur aja aku ga nyaman kita selama pacaran ini dikit-dikit dihubung-hubungin sama Jaehyuk."

"Kamu masih suka sama Jaehyuk?"

Ryujin melotot kaget. 'Jadi sebenernya Sahi juga suka sama Jae? Gue kemana aja anjir kok baru tau?!' batinnya heboh.

"Buatku itu udah cerita jaman kelas satu. Cuma emang harus aku akuin kalo aku susah buat move on. Apalagi Jaehyuk yang tau-tau suka aku. Dan aku ga mau jadiin kamu pelarian, Yosh..."

"Jaehyuk tau soal perasaan lama kamu?"

Asahi ngangguk. "Ya itu makanya dia ngotot kan gegara tau rahasia lama aku."

Yoshi tertawa kecil. Dia lalu menepuk-nepuk kepala Asahi dengan lembut. "Yaudah kalo itu mau kamu, Sa. Kita putus, tapi kita tetep bisa sohiban kayak dulu, kan?"

Asahi mengangguk lagi. "Pertemanan kita ga bakal ada yang berubah kok."

Yoshi kemudian membentangkan tangannya dengan senyum lebar. "Ya udah. Sini peluk dulu, bestie~"

Ryujin memperhatikan Asahi dan Yoshi yang kini tengah berpelukan sambil tertawa. Dia lantas cepat-cepat berdiri dan berlari keluar kafe. Yoshi dan Asahi pun melepas pelukan mereka dan menoleh serempak ke arah pintu kafe. Asahi mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Mashiho.

"Sukses, Cio."

"Ryujin pasti langsung pergi, ya?"

"Iya."

JaeSahi - UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang