Asahi terbangun dalam pelukan Jaehyuk. Entah kenapa dirinya tidak kaget dan sudah bisa mengira Jaehyuk akan memeluknya saat tidur. Dia memegang tangan Jaehyuk dan berniat pelan-pelan menyingkirkan dari pinggangnya.
"Tidur lagi aja, Sa. Sekarang ini masih gelap."
Asahi berjengit kaget karena tak menyangka kalau ternyata Jaehyuk sudah bangun. Posisi tubuhnya membelakangi, jadi dia tidak bisa melihat wajah Jaehyuk saat ini.
"Sekarang jam berapa?"
"Jam lima. Masih gelap banget di luar."
Jaehyuk semakin mengeratkan pelukannya saat Asahi ingin menjauh. "Biarin gue tetep meluk lo, Sa. Gue udah nyaman posisi begini..."
Asahi menarik napas dengan berat. Dia benar-benar tidak bisa melepaskan tangan Jaehyuk yang melingkar di pinggang dan perutnya karena terlampau erat. "Lo ga bisa sembarangan meluk gue, Jaehyuk. Gue udah punya pacar."
Jaehyuk mendadak mencium tengkuk Asahi hingga membuat pemuda manis dalam pelukannya itu terkesiap. "Jaehyuk!!"
"Gue tau lo punya pacar. Tapi sayangnya gue ga peduli."
"Gue ga mau khianatin Yoshi."
Jaehyuk menarik Asahi hingga berbaring terlentang setelah itu langsung menindih tubuhnya. Wajah Asahi terlihat panik. Sorot matanya tidak fokus dan sama sekali tidak ingin berkontak mata dengan Jaehyuk.
"Lo pacaran sama Yoshi.....karna emang suka sama dia, atau sekedar pelarian dari gue doang?"
"Ma-maksud lo?"
Jaehyuk tersenyum miring. "Ga segampang itu buat move on..." ucapnya mengulangi perkataan Junkyu di bandara kemarin. "Jadi gue ga bakal segampang itu juga buat percaya kalau lo bilang lo udah move on dari gue terus pacaran sama Yoshi." Jaehyuk berujar yakin. "Lo udah suka sama gue semenjak kelas satu. Itu jelas bukan waktu yang sebentar. Jadi mustahil kalau lo mendadak move on dan pindah ke lain hati. Makanya gue bisa berani buat bilang lo pacaran sama Yoshi cuma buat kabur dari gue, Sahi."
Untuk hal ini nampaknya Asahi memang sulit untuk menciptakan kebohongan. Bagaimanapun juga yang Jaehyuk katakan itu adalah kebenarannya.
"Iya. Gue akuin gue belom bisa move on sepenuhnya. Seperti yang lo bilang, Jaehyuk. Nyaris dua setengah tahun suka sama lo itu bukan waktu yang sebentar. Emang gue butuh waktu buat ngilangin perasaan gue, tapi bukan berarti itu hal yang mustahil, kan?"
Jaehyuk terdiam melihat Asahi menjawab dengan terlampau jujur dan membenarkan semua ucapannya.
"Lo bisa bilang kalau gue kabur dari lo karna nyatanya emang begitu. Gue lari ke Yoshi, dan dia pun tau soal ini. Makanya akhirnya kami mutusin buat pacaran karna dia juga mau bantu gue untuk bisa lupain lo."
Jaehyuk langsung menabrakkan bibirnya dengan bibir Asahi selepas pemuda manis itu selesai berbicara. Lumatan kecil ia lakukanpada bibir yang menjadi candunya itu. Sekali lagi, Jaehyuk tidak peduli meskipun status Asahi saat ini sudah memiliki kekasih. Jaehyuk tetap tidak akan mundur.
Puas dengan ciumannya, Jaehyuk pun melepaskan tautan bibir mereka. Ia tatap mata Asahi yang membola akibat rasa terkejutnya. Ia lalu tersenyum tipis. "Kalau gitu gue ga bakal biarin lo lupain perasaan lo ke gue, Hamada Asahi."
.
.
.
.
.
.
.
Tujuan pertama dari rangkaian acara hari ini adalah mengunjungi Monumen Bajra Shandi. Di sana semua murid dijelaskan tentang beberapa peristiwa penting di Bali oleh tour guide dan interpreter. Karena kelas 3-1 dan 3-2 semuanya bercampur, seperti biasa Asahi akan diapit oleh Mashiho dan Yoshi agar Jaehyuk tidak bisa mendekat. Saat di bus tadi, Asahi sudah cerita ke Mashiho seperti biasa. Makanya sepanjang acara jalan-jalan hari ini Mashiho mengaktifkan mode protektifnya. Dia akan memberikan death glare terbaiknya jika melihat Jaehyuk ingin mendekati Asahi. Dan bukan hanya pada Jaehyuk, teman-teman satu gengnya pun ikut jadi sasaran. Terutama Jihoon pastinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeSahi - Unspoken
Hayran KurguAsahi sudah lama menyukai Jaehyuk, murid pintar yang juga merupakan ketua OSIS di sekolaahnya. Tapi Asahi tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. Jangankan mengungkapkan perasaannya, saat melihat Jaehyuk dari kejuahan saja...