Niatnya, begitu bel pulang berbunyi Asahi akan langsung kabur ikut Mashiho ke rumahnya. Selain karena sudah janji akan main ke sana, Asahi juga sekalian ingin kabur dari Jaehyuk yang jelas akan pergi ke rumahnya dulu. Beberapa barangnya kan masih ada di kamar Asahi. Tapi sayang rencananya agak melenceng karena Mashiho mendadak dipanggil ke ruang kepala sekolah. Begitu juga dengan Jaehyuk dan beberapa murid lain dari kelas yang berbeda. Jadilah Asahi memilih duduk di bangku beton depan area parkir. Hari sudah sore dan semilir anginnya sangat sejuk di sana dibandingkan menunggu di kelas.
"Sahi? Kok duduk di sini sendirian?"
Yoshi, salah satu anak kelas sebelah yang dulu sekelas dengan Asahi menghampiri dan menegurnya. Dia lalu duduk di samping pemuda manis itu.
"Eh, Yoshi. Ini gue lagi nungguin Cio."
"Oh, ikut dipanggil juga ke ruang kepsek, ya?"
Asahi mengangguk. Dia lalu mengeluarkan beberapa bungkus permen jeli dan memberikan sebagian pada Yoshi.
"Sa, gue mau nanya dong?"
"Mau tanya apa?"
"Soal Mashiho. Lo kan temennya, nih..."
Ah, agaknya Asahi bisa menebak apa pertanyaan yang ingin dilontarkan.
Yoshi yang tadi terlihat biasa saja mendadak berubah malu-malu kucing. "Dia...udah punya pacar belom?"
Nah, kan?
Asahi tersenyum seraya menatap Yoshi penuh arti yang justru membuat pemuda itu semakin salah tingkah. "Cio ga punya pacar kok. Lo naksir, ya?"
Bukannya menjawab, Yoshi justru hanya mengeluarkan suara 'hehe' kecil.
"Deketin gih..."
Yoshi menggaruk bagian belakang kepalanya lalu menggeleng kecil. Asahi mengerutkan dahi. "Kenapa?"
"Gue insekyur, Sa. Mashiho terlalu perfect buat gue. Sekarang ini suka sama dia secara diem-diem, perhatiin dia dari jauh, dan ngeliat dari balik dinding aja udah cukup. Gue ga mau berharap lebih. Just let it remains unspoken."
Asahi tersentak dalam diamnya. Apa yang Yoshi rasakan saat ini sama seperti perasaannya pada Jaehyuk. Dia hanya ingin menyukai dalam diam dan tak mengharapkan apapun. Tapi masalahnya yang membuat Asahi dan Yoshi berbeda, Jaehyuk sudah terlanjur mengetahui perasaan Asahi yang sebenarnya. Itu masalah besar untuknya.
Di saat kedua pemuda itu terdiam dengan pemikiran masing-masing, mendadak Kim Minju berjalan ke arah Asahi dan tanpa mengatakan apapun, gadis itu menyiramkan isi cup minumandi tangannya ke atas kepala Asahi.
Terlalu terkejut dengan apa yang terjadi, Asahi hanya terdiam syok. Sedangkan Yoshi langsung menyentak kasar tangan Minju. "Apa-apaan lo, Kim Minju?!"
Minju mendorong bahu Yoshi. "Lo ga usah ikut campur!!" teriaknya hingga menarik perhatian murid lain yang berada di sekitar sana. "Si jelek ini pantes digituin supaya sadar diri!!"
"Emangnya Asahi salah apa sama lo, hah?!" Yoshi balas berteriak tak kalah keras. Dia marah melihat temannya diperlakukan tidak baik seperti itu.
Minju menunjuk tepat di wajah Asahi yang masih terdiam kaget. "Dia udah ngerebut Jaehyuk dari gue! Gara-gara dia gue gak jadi dijodohin sama Jaehyuk!!"
PRAK!!
Sebuah botol kosong melayang dan langsung menghantam kepala Minju. Saat semuanya menoleh, nampak Mashiho yang berjalan mendekat dengan kemarahan yang begitu jelas. Di belakangnya, Jaehyuk pun menunjukkan ekspresi yang tak jauh beda. Minju yang sedari awal sudah marah-marah tak jelas, kini berubah pucat pasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeSahi - Unspoken
FanfictionAsahi sudah lama menyukai Jaehyuk, murid pintar yang juga merupakan ketua OSIS di sekolaahnya. Tapi Asahi tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. Jangankan mengungkapkan perasaannya, saat melihat Jaehyuk dari kejuahan saja...