21

442 44 7
                                    

Saat sudah sembali sekolah lagi, situasi masih saja ramai membicarakan Kim Minju. Bahkan masih ada sekumpulan wartawan yang datang dan menunggu di depan gerbang sekolah. Tapi untungnya para murid kompak menolak saat ingin diwawancarai. Mereka memilih untuk cepat-cepat masuk ke area sekolah agar para wartawan tak bisa mengejar karena dihalangi petugas keamanan sekolah.

Asahi dan Jaehyuk yang berangkat bersama juga langsung berlari dari halte bus ke sekolah mereka sebelum wartawan sempat menghampiri. Jaehyuk sama sekali tidak melepas gandengannya dengan Asahi, bahkan hingga mereka tiba di kelas. Teman-teman di kelas 3-1 awalnya masih belum menyadari karena memang sudah terbiasa melihat Jaehyuk menempeli Asahi. Namun semuanya heboh saat mendengar celetukan Mashiho.

"Iya, tau deh yang udah jadian. Ampe kelas aja tu tangan lengket bener perasaan."

Seisi kelas, terutama para gadis, menoleh cepat ke arah pasangan baru itu. "KALIAN UDAH JADIAN?!!" seru Ryujin heboh. Langsung mereka mengerubungi meja Jaehyuk dan Asahi yang masih syok menatap Mashiho. Tidak mengira dia akan ember semudah itu.

"Ember lu mah." Jaehyuk cemberut.

"Halah. Sok-sokan manyun. Padahal juga dari kemaren lagi berbunga-bunga kan lo?"

Chaeryeong memukul bahu Jaehyuk. "Heh! Peje dong yang udah jadian!"

Jaehyuk mendesis ke arah gadis itu sembari mengusap bagian bahu yang kena pukul. "Tangan lu pedes anjir!"

Chaeryeong hanya menunjukkan cengirannya melihat Jaehyuk kesakitan begitu. Sebagian anak kelas 3-1 sibuk menggoda Jaehyuk, dan sebagian sisanya menggoda Asahi. Semua tentu tahu bagaimana kisah dua orang itu dari awal Jaehyuk secara terang-terangan mengejar Asahi. Saat mengetahui kalau mereka benar-benar sudah jadian, seisi kelas jadi ikut merasa senang dan heboh.

"Moga langgeng ampe nikah ya, Sa~" Winter dan Choerry menjawil kedua pipi Asahi secara bergantian.

"Jangan galau-galau lagi, Jae. Udah dapet kan lu?" Jaemin dan Haechan mengacak rambut Jaehyuk dengan brutal.

Kehebohan mereka terhenti saat mendengar bel masuk. Jadilah mereka membubarkan diri dan duduk rapi di bangku masing-masing. Jaehyuk mengecek ponselnya yang baru saja bergetar. Ada pesan masuk dari omnya ternyata.

'Jaejae~ cie yang udah punya ayang~

Ini om sama tante kirimin uang. Pake buat kasih temen-temen kamu peje ya ^^~'

Jaehyuk tersenyum membaca isi pesannya. Dia memang sudah berencana memberikan pajak jadian ke teman-temannya. Dan sebenarnya tanpa dikirimi uang oleh om dan tantenya itu, Jaehyuk masih memiliki uang tabungannya sendiri yang dia kumpulkan dari setiap uang saku bulanan dari om tantenya. Sedangkan uang dari papinya sama sekali tidak pernah mau Jaehyuk pakai.

.

.

.

Jam pulang sekolah, Jaehyuk mengajak teman-teman sekelas dan juga gengnya dari kelas 3-2 pergi ke kedai es krim terdekat yang memang biasa didatangi murid-murid sekolah mereka. Semua dibebaskan ingin memesan apa saja, nanti Jaehyuk yang bayar. Mereka juga foto bersama dengan meminta tolong salah satu pegawai kedai. Suasana di sana benar-benar cerah dan penuh kesenangan. Berbeda dengan kejadian tiga hari lalu dimana semua orang di kelas 3-1 mendadak tegang akibat ulah Kim Minju.

"Punya lo rasa apa, Sa?"

"Matcha. Mau nyoba?"

"Suapin~"

Asahi menyodorkan cup berisi es krim miliknya. "Ga. Makan sendiri sana."

Jaehyuk manyun.

Ryujin dan Winter yang memang duduk di sebelah meja Jaehyuk dan Asahi hanya bisa tertawa melihat pasangan baru itu. "Kalian udah jadian kok masih pake 'gue-lo', sih?"

JaeSahi - UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang