Sampai ujian akhir dan ujian masuk universitas selesai, hubungan Jaehyuk dan Asahi terus berjalan lancar tanpa ada gangguan lagi. Nampaknya, kumpulan fans gila Jaehyuk jadi takut mendekatinya atau sampai menyenggol Asahi setelah melihat apa yang terjadi pada Kim Minju dan Kwon Eunbin tempo hari. Kim Minju mendekam di penjara, dan Kwon Eunbin juga tidak bisa mendaftar di sekolah bagus karena tuan Yoon sudah memblokir akses ke seluruh sekolah-sekolah terbaik di Korea. Dia hanya bisa mendaftar di sekolah biasa yang masuk ke dalam daftar sekolah dengan sistem terburuk. Mereka takut akan bernasib sama jika berani mengusik hubungan Jaehyuk dan Asahi.
Karena sudah tidak ada tanggungan selain menunggu jadwal wisuda SMA mereka, Asahi dan orang tuanya mengajak Jaehyuk, Mashiho, Yoshi, serta gengnya Jaehyuk pergi ke Osaka. Untuk Mashiho dan Yoshi, mereka akan pulang kampung ke daerah masing-masing, baru setelah menyusul Osaka.
"Emang Mashiho sama Yoshi kampungnya dimana?" tanya Heeseung. Saat ini mereka sudah berada di rumah keluarga Asahi di Jepang. Mereka belum memiliki rencana jalan-jalan kemana. Jadinya yang mereka laukan hanya bersantai di kamar Asahi.
"Cio aslinya sih Mie, tapi keluarganya pada tinggal di Tokyo. Kalau Yoshi di Kobe."
"Widih. Kobe yang ada daging sapi yang terkenal itu ya?" celetuk Junkyu.
"Oh, Kobe Beef maksudnya?"
"Nah iya itu!"
"Mau coba?" tawar Asahi. Jihoon memiringkan kepalanya bingung. "Hah? Tapi kita kan di Osaka, Sa?"
"Osaka ke Kobe deket tau. Naik kereta setengah jam juga nyampe."
"Ih, mau deh kalau gitu."
Asahi berdiri diikuti Jaehyuk dan yang lainnya. "Jalan sekarang aja kalo gitu. Gue bilang mama sama papa dulu."
Asahi keluar kamar, dan tak sampai lima menit masuk kembali bersama papa Hamada. "Pada mau ke Kobe, ya?"
"Iya, om." semua menjawab kompak.
"Ya udah. Nanti apa-apa kalau ada yang bikin bingung, atau kalau pada mau beli apa-apa, bilang Sahi aja. Sama jangan lupa kasih tau Yoshi kalian mau Kobe sekarang."
"Iya, pa. Nanti Sahi bilang ke Yoshi."
Papa mengusap puncak kepala anak tersayangnya itu. "Oke deh kalau gitu. Have fun jalan-jalannya ya, anak-anak?"
"Siap, om~"
Jadilah sekumpulan anak muda itu memulai rencana jalan-jalan pertama mereka dengan pergi ke Kobe. Mereka hanya bisa mengekori Asahi dan melihat pemuda manis itu mengurus segala hal seperti tiket kereta, apa jenis keretanya, di peron mana mereka akan naik, stasiun tujuan, dan juga restoran mana yang akan mereka datangi untuk makan Kobe Beef nanti.
"Sahi jadi kek tour guide." celetuk Jaemin.
"Ya mo gimana? Di antara kita emang ada yang nilai bahasa jepangnya ampe excellent?" tanya Jukyu. Dia lantas melirik Jaehyuk yang dari tadi sibuk menunjukkan sisi bucin pada Asahi. "Mantan ketos bucin ini aja mesti puas di nilai B."
"Kita B minus semua anjir. Kepentok kanji."
"Yaudah sih. Yang penting kagak D apalagi E."
.
Setibanya mereka di stasiun tujuan, rupanya Yoshi sudah menunggu di luar. Asahi sudah mengabarinya dari sebelum mereka naik kereta. "Pada mau makan Kobe Beef, nih?"
"Mau pake banget, Yosh! Ngiler gue liat foto-fotonya di sepanjang stasiun kepampang mulu." Jaemin menyahut paling semangat.
"Eh, Mashiho ga ikut ke sini?" tanya Junkyu. Dia sebenarnya ingin melihat Mashiho saja. Walaupun sudah pernah ditolak, Junkyu masih ada rasa pada pemuda yang jago basket itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeSahi - Unspoken
FanfictionAsahi sudah lama menyukai Jaehyuk, murid pintar yang juga merupakan ketua OSIS di sekolaahnya. Tapi Asahi tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. Jangankan mengungkapkan perasaannya, saat melihat Jaehyuk dari kejuahan saja...