terimakasih sudah bermain

26 5 0
                                    

Tiba tiba ada seorang anak lelaki yang mendatangi Kia yang menyendiri.

Anak lelaki itu langsung duduk sebelahan dengan Kia. Kia yang tidak terbiasa dekat dengan orang,apalagi dekat dengan lelaki,ia reflek menjauh sedikit. “hai,nama kamu siapa?” tanya anak laki itu dengan senyuman manisnya.

“nama ku Kia” Kia menjawabnya dengan gugup dan menunduk karna malu.

“Aku sesekolah tau sama kamu. Cuman aku gak ikut lomba Pertolongan Pertama , Aku disuruh ikut lomba Cerdas Cermat.”


“oh gitu ya , gimana sama lomba cerdas cermat mu?” Basa Basi Kia yang sedang berusaha bersosialisasi.


“lancar,gampang juga. Aku tadi yang selalu jawab tau! Temen se tim ku pada diem aja.” Ucap anak laki itu yang bangga dengan dirinya karna sudah selalu menjawab pertanyaan cerdas cermat.


Lelaki itu makin mendekat ke Kia karna setiap mereka mengobrol , anak lelaki ini tidak mendengar dengan jelas omongan Kia , karna suara Kia yang sangat kecil.


“oh iya , rumahmu dimana Kia?”


“rumahku di Indrakila”


“hah? Indragiri? Indragila?” tanya anak lelaki itu berkali kali , karna suara Kia masih saja kecil dan belum bisa terdengar jelas meskipun lelaki itu sudah mendekat.

Kia menghela nafas dan berusaha mengeras kan suaranya. “indrakila , I – N – D – R – A – K – I – L – A” Jawab Kia sambil mengeja nya. Kia berharap dengan mengeja,si anak lelaki ini cepat mengerti.

“oh Indrakila,deket dari sini emangnya?”

“ya deket,mangkannya Aku diantar Om”

“oh pantesan,mana tadi kamu datang pagi banget. Untung ya  tadi ada kamu jadi kita bisa nunggu bareng tadi pagi.” ucap lelaki itu sambil menatap langit langit dan menikmati sepoi sepoi angin.


Kia mendengar ucapan anak lelaki itu langsung teringat dengan peristiwa tadi pagi. “oh? Dia yang tadi sama aku ya? Kok aku ga inget ya? Duh kenapa aku lupaan begini sih! Tapi masa dia yang tadi pagi? Wajahnya ga mirip ah. Tapi tadi pagi aku ga ngelihat begitu jelas wajahnya , aku nunduk terus.” Batin Kia yang bertengkar dengan pikirannya sendiri.


Kia yang sedang sibuk bertengkar dengan pikirannya sendiri langsung terkagetkan dengan suara pembimbing Kia yang mengajak mereka ke area parkiran untuk menunggu jemputan. Kia mengambil tas ransel Kia dan segera mengikuti pembimbing nya yang sudah jalan duluan,sementara itu Anak lelaki yang tadi mengajak Kia berbicara juga mengikuti pembimbing,tetapi posisi dia berjalan tepat di belakang Kia.


sampai di area parkir

Kia menaruh tas ranselnya di dekat tempat duduk pembimbing,disana ada banyak tas anak anak PMR dari SD Murni Tauladan.


Kia duduk di bawah pohon yang rindang , Kia selalu menyendiri. Kia seorang bocah SD yang dimana dimana pasti menyendiri,apakah Kia ini bisa disebut dengan Anti sosial?


Kia sangat senang melihat teman temannya Asik bermain bersama. Kia ada keinginan untuk ikut bermain tetapi dia malu.


Anak lelaki yang tadi mengajak Kia berbincang menghampiri Kia dan mengajak Kia bermain. Karna melihat Kia yang menyendiri dan tidak ikut bermain bersama.


“Ayo Kia main,seru tau”


“iya yaa hehe.”
Jawab Kia yang malu malu dan ada rasa sangat senang. Karna ada yang mengajak dia bermain.

Kia selalu bermain dengan Anak lelaki itu dan Adek kelas Kia yang perempuan. Mereka bermain lari lari an dan berjalan diatas  batu bata yang sudah mereka susun. 

Akhirnya satu persatu dari Anak-anak SD Murni Tauladan sudah dijemput. Hanya Kia yang belum dijemput.


Anak lelaki itu melihat Kia yang belum di jemput. “ Kia,Kamu belum dijemput?”

“belum,kayaknya habis ini.”

“yaudah,hati hati yaa disini. Aku pulang duluan,dadahhh.” Kata Anak lelaki itu dengan senyuman manis dia sambil melambaikan tangannya ke Kia.
Tak lama kemudian Akhirnya Kia dijemput dan berpamitan ke pembimbing Kia.

bersambung.

Kiantara [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang