Pukul 17.00.
"ini Aizar kok ga balik balik ya? apa dia pulang?" Kia berpikiran negatif, karna Aizar dari tadi tak kunjung kembali ke Ruang Rapat, "perasaan sholat ga sampai sejam deh, kok bisa dia lama banget? mana aku udah selesai nulisnya dari tadi," keluh Kia yang memandangi Pintu Ruang Rapat,
Kia menghela nafasnya "apa gw ke lab sendiri ya? tapi gw gatau lab nya dimana," keluh Kia yang mengerutkan keningnya dan mencemberutkan bibirnya,
Kia berpikir sejenak "kalau gw ga segera ke lab terus ngetik ini, ga selesai selesai nih tugas, mana mepet banget acaranya," ucap Kia, "yaudahlah nekat, tau ga tau harus tau tempatnya, bisa nanya ke orang yang lalu lalang di sekolah ini," Kia memutuskan untuk mencari ruang Lab sendiri, meskipun ia tau akan susah mencarinya,
Kia mengambil barang barangnya dan bergegas mencari Lab,
Sudah lima menit dia berjalan, ia tak kunjung menemukan ruangan Lab dan tak melihat orang yang berpapasan dengannya, "capek, mau nyari kemana lagi sii," keluh Kia seraya berjongkok karna ia sudah lelah berjalan, "luas banget nih sekolah, mana banyak ruangan sama ada tiga gedung lagi, ribet!" Protes Kia yang kesal,
.
klek
"Kia," panggil Aizar yang membuka pintu Ruang Rapat Osis,
Aizar terkejut saat melihat Ruang Rapat itu kosong, tak ada siapapun, bahkan hanya ada tas milik Aizar,
Aizar mencari cari Kia di ruangan tersebut, "lo kemana dah?" tanya Aizar yang melihat sekitaran,
"kayaknya nih anak ke Lab," Aizar merasa Kia berjalan sendirian menuju Lab untuk menyelesaikan tugasnya, Aizar langsung mengambil tasnya dan melangkahkan kakinya sedikit tergesa gesa menuju Lab,
Aizar berjalan sambil melihat sekitaran,
"kia kia, lo dimana sih? bikin khawatir aja," keluh Aizar yang merasa perasaannya tidak enak saat ini,Aizar berjalan di Gedung satu untuk menuju Lab, karna Lab ada di gedung satu, "semoga lo udah di dalam ruang lab," Aizar berharap Kia sudah menemukan Ruang Lab,
Aizar terus terusan melihat sekitaran, semua ia lihat saat berjalan,
"bentar," langkahnya terhenti saat melihat gadis yang berkerudung hitam dari gedung sebrang ( gedung dua ) sedang berjongkok, Aizar terus memperhatikan gadis itu,
Aizar tak mengenal gadis itu karna ia jongkok sambil menundukkan kepalanya, "siapa sih itu?," tanya Aizar yang terus memperhatikannya, gadis itu seketika mendongakkan kepalanya dan berdiri, "Kia!," ucap Aizar sedikit berteriak,
"eh? ada yang manggil aku ga si?" tanya Kia yang merasa ada yang menyebut namanya, tapi ia tak melihat seorangpun disana,
Aizar berlari sekencang mungkin menuju gedung dua untuk menghampiri Kia,
Kia melihat sekelilingnya, "siapa sih yang manggil? masa setan? ga ah ga mungkin! tapi.... bisa jadi sih, duh ngeri sekolah ini, mana mau maghrib lagi," keluh Kia yang memeluk dirinya dan melangkahkan kakinya untuk mencari ruang lab lagi,
"Kia!" panggil Aizar yang sedikit berteriak, Kia menoleh ke sumber suara, ia melihat Aizar sedang berlari menghampirinya, "lho Aizar?" ucap Kia dengan keheranan,
Aizar sekarang sudah berada di depannya, Aizar ngos ngos an dan wajahnya penuh keringat, "lho bukannya udah pulang?" tanya Kia dengan santai, "hah? pulang? yakali gua pulang ninggalin lo, sedangkan tugas kita belum selesai," jawab Aizar sedikit mengomel,
"ya lo ngapain sejaman lebih ga balik balik ke ruang rapat," Protes Kia, "sorry, tadi gua makan sekalian chas Hp gua," jawab Aizar, Kia hanya menghela nafas, "mana ruang labnya?" tanya Kia dengan ketus,
"ikutin gua! lo tuh salah gedung," omel Aizar yang berjalan menuju gedung satu dengan di ikuti Kia, "ya sorry, gw gatau," jawab Kia dengan santai,
******
"oke tinggal di save terus dikirim ke chat gw," Kia berbicara sendiri dan mengirimkan file Rundown acara ke chatnya,
Aizar mengehela nafasnya lega, "Akhirnya selesai juga," ucap Aizar, "matiin komputernya kalau udah," Aizar mengingat kan Kia untuk mematikan Komputer jika sudah menggunakannya, Kia mengacungkan ibu jarinya dan segera mematikan Komputer,
"Kita nyamperin yang lain ke lapangan basket?" tanya Kia kepada Aizar, Aizar menganggukkan kepalanya, "ya lah, ayo kesanaa," ajak Aizar yang segera keluar dari lab bergegas ke lapangan basket, Kia menyusul Aizar,
.
"sekarang jam berapa?" tanya Faizal kepada teman temannya, Ajeng melihat jam tangan miliknya, "jam setengah enam lebih," jawab Ajeng, "widihh udah mau gelap aja, oke ini udahkan persiapan sama barang barangnya?" tanya Faizal kepada seluruh osis yang berada disana, "ya udah semua," jawab seluruh anggota OSIS, "oke kalau udah selesai semua dan langit udah mulai gelap, ayo kita pulang, thanks buat semuanya udah, thanks untuk tenaganya," ucap Faizal kepada seluruh Anggota Osis sebagai penutup kegiatan mereka hari ini,
Kia dan Aizar baru saja datang di lapangan Basket, "lah barusan dateng," ucap Ajeng yang melihat mereka berdua masuk ke dalam lapangan basket,
"tugas kalian udah?" tanya Faizal yang menghampiri mereka, "udah," jawab mereka bersamaan, "yaudah kalau udah selesai semua, ayo pulang, langit udah mulai gelap," ucap Faizal seraya menepuk punggung Aizar pelan,
"Kia, lo bareng gua kan pulangnya?" tanya Faizal kepada Kia, "iya," jawab Kia seraya mengangguk kan kepalanya, "oke, tapi tunggu gua sholat Maghrib dulu ya, gapapa kan?" Faizal ingin sholat Maghrib terlebih dahulu, karna Adzan Maghrib sudah berkumandang, jika ia sholat Dirumah, tidak akan bisa, karna takut nanti terkena macet dan waktu Sholat Maghrib sudah habis, "oh gapapa, gapapa banget malah, gw tungguin di parkiran," jawab Kia dengan tersenyum,
Kia berjalan menuju parkiran, sedangkan Faizal dan Aizar berjalan menuju Masjid yang berada di SMPN 1,
15 menit kemudian.
Aizar dan Faizal berjalan menuju parkiran, pertanda mereka sudah selesai sholat Maghrib,
"sorry nunggu lama," ucap Faizal kepada Kia yang terlihat bosan menunggunya, "gapapa, santai aja," jawab Kia,
"gua pulang duluan ya," pamit Aizar ke mereka berdua, Aizar berjabat tangan dengan Faizal, sementara dia hanya tersenyum kepada Kia dan menganggukkan kepalanya, "oh iya," ucap Kia dengan tersenyum,
Faizal segera menaiki motornya, Kia pun menaiki motor Faizal, "udah?" tanya Faizal kepada Kia, "ya udah," jawab Kia yang membenarkan bajunya yang tersingkap,
"pegangan," ucap Faizal yang mulai mengendarai motornya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiantara [TAMAT]
Novela JuvenilPengagum rahasia Aizar Wijaya Putra yang Katanya sih Nyaris Sempurna. . Emang se sehebat apasih Aizar? bisa bisanya dibilang "Nyaris Sempurna" . cr foto: @pinterest cover by: @liditiramisu (on ig) Instagram: @gfnyajamal Penulis: Annisa Diina K...