Sakit together

7 1 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Event itu terlaksana, tapi sayang, Kia tak bisa menghadiri Event pertandingan Basket, karna ia jatuh sakit, mungkin karna dia kelelahan,

drtt drtt

Handphone Kia bergetar,

Kia yang sedang lemas, mau tak mau mengambil Handphonenya diatas meja dekat ranjang,

Ada panggilan dari Jiora, Kia segera mengangkatnya,

"Kia, lo kenapa ga ada di SMPN 1?"

"sorry, gw sakit,"

"yahh ga seru,"

"iya sorry ya,"

"yaudah deh, semoga cepet sembuh ya sayangku,"

"makasi,"

Panggilan segera di tutup oleh Kia, Kia melanjutkan tidurnya, karna ia tak ada energi untuk beraktivitas,

.

"MTS Bina Insani! MTS Bina Insani!"

"SMPN 1, SMPN 1!"

Teriakan Supporter dari MTS Bina Insani dan SMPN 1 membuat lapangan Basket SMPN 1 menjadi ramai,

Mereka sangat semangat mendukung tim basket dari sekolah mereka,

Aizar mencari cari Faizal, ia berjalan melewati para supporter, Aizar terus menelfon Faizal tapi sepertinya Handphone Faizal mati,

Aizar akhir nya menemukan Faizal, Faizal sedang berjaga di depan Pintu lapangan Basket, "Zal!" panggil Aizar yang tergesa gesa menghampiri Faizal,

Faizal menoleh ke sumber suara, ia melihat Aizar yang menghampirinya, "kenapa?" tanya Faizal, "Kia kemana? kok ga ada," Aizar bertanya kepada Faizal seraya melihat sekeliling,

"sakit, lo gak tau?" tanya Faizal kepada Aizar, "ga, emang dia sakit apa?" Aizar mulai khawatir dengan keadaan Kia, "Demam, mungkin karna kecapean," Jawab Faizal dengan santai,

Aizar terdiam dan melamun, "semoga cepet sembuh, gua pengen chat dia tapi gengsi gua selangit, bener bener gengsi banget, bahkan chat Kia yang waktu itu belum gua bales," batin Aizar yang sangat ingin chat Kia tapi Gengsi yang ia miliki menghalanginya untuk chat Kia,

"hah udahlah! gengsi gua gamau kalah, semoga aja besok dia bisa masuk," batin Aizar yang kesal dengan gengsinya dan berharap Kia besok bisa mengikuti Event,

Hari ini Aizar tak bisa fokus, entah kenapa hari ini badan Aizar juga tak enak, Badannya sangat panas dan kepalanya sangat pusing, ia tak bisa fokus,

"Zar, lo pucet banget," celetuk Ajeng yang baru saja duduk di sebelah Aizar, "lo sakit?" tanya Ajeng, "gatau, gua ngerasa badan gua kurang enak," jawab Aizar, "yaudah lo pulang aja duluan gapapa, ini bisa kita urusin, istirahat dirumah Zar," ucap Ajeng yang menyuruh Aizar untuk pulang awal, karna Aizar terlihat begitu Pucat,

"ya, gua pulang duluan ya jeng, bilangin ke temen yang lain gua pulang duluan," pamit Aizar yang segera mengambik tas nya dan pergi untuk pulang,

*******

Sesampainya Aizar dirumah,

tok tok

Suara ketukan pintu Rumah Aizar,

Pintu rumah Aizar dibuka oleh Kakak lelakinya, kita sebut saja Ahzan,

Ahzan Wijaya Bramasta, dia Kakak satu satunya Aizar, dia kelahiran 2002, dia yang waktu itu mengantarkan Aizar lomba PMR di kelas 5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahzan Wijaya Bramasta, dia Kakak satu satunya Aizar, dia kelahiran 2002, dia yang waktu itu mengantarkan Aizar lomba PMR di kelas 5.

"lah udah pulang? kok pucet banget mukanya? sakit dek?" tanya Ahzan yang melihat Aizar pucat sekali, Aizar tak menjawab pertanyaan Ahzan, karna ia tak kuat untuk berbicara, ia ingin segera tidur di ranjangnya,

Aizar menyelonong masuk ke dalam Rumah dan langsung ke kamarnya,

Ahzan segera mengambil makanan dan minuman, tak lupa ia juga mengambil kotak obat, Ahzan mengetahui adeknya sedang sakit, karna jika Aizar sakit, pasti ia tak banyak bicara, bahkan bisa seperti orang bisu,

Ahzan membawakan itu semua ke dalam Kamar Aizar,

"Zar, makan dulu, baru minum obat," ucap Ahzan yang memberikan makanan dan minuman ke Aizar,

Aizar hanya menganggukkan kepalanya dan memakan makanan yang Ahzan bawa, Ahzan mengecek suhu badan Aizar menggunakan punggung tangannya yang ia tempelkan di dahi Aizar, "panas, kamu demam dek, bentar," Ahzan segera membuka kotak obat itu dan mencari obat Demam,

Aizar hanya memakan lima suap, karna ia saat ini tak selera makan, "nih dek diminum," ucap Ahzan yang memberikan obat Demam kepada Aizar,

Aizar segera meminum obat itu, setelah Aizar meminum obat, Aizar menarik selimutnya dan menutupi semua tubuhnya dengan selimut,

Ahzan mengehela nafasnya dan menepuk nepuk kepala Aizar yang sudah tertutupi selimut, "semoga cepet sembuh bro," Ahzan segera keluar dari kamar Aizar dengan membawa makanan sisa Aizar dan kotak Obat, minumannya ia biarkan disana, karna mungkin saja Aizar membutuhkan itu,

Aizar tertidur karna efek samping obat Demam yang ia minum tadi,

Kiantara [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang