5 Besar to 10 Besar

13 2 0
                                    

sekarang waktunya mabit ke 4
seperti biasanya kegiatan mabit pasti sangat seru. mabit kali ini tidak membahas soal try out. tetapi pemaparan materi dari tamu.

malam itu tepat jam 19.00 semua murid kelas 6 di kumpulkan di satu kelas. mereka diberi materi tentang orangtua. tapi, di akhir mereka semua menangis sejadi jadinya, bahkan ada yang berteriak teriak.

motivator itu meminta semua murid kelas 6 untuk menutup matanya dan membayangkan apa yang di perintahkan oleh motivator itu.

"tutup mata kalian dan bayangkan orangtua di hadapan kalian. kalian memeluk mereka dengan erat"

semua kelas 6 memejamkan matanya dan ada sebagian yang sudah menangis karna mereka kangen dengan orangtuanya.

"bayangkan jika kita pulang dari sini ternyata orangtua kita tidak ada."
bagian ini membuat semua murid menangis dan sebagian yang perempuan berteriak.

disisi lain, Keyza tertawa terbahak bahak. Kia yang menangis di samping Keyza seketika diam dan keheranan dengan tingkah laku Keyza.

"eh Key, kamu kok ketawa sih? ini anak anak pada nangis lho."

"ya gatau aku pengennya ketawa"
jawab Keyza semakin mengeraskan tawa nya.

"Keyza!" tegur Ustadzah yang ada disitu.

Keyza Akhirnya memberhentikan tawanya. entah mengapa Keyza bersikap aneh seperti itu. apa mungkin karna ia tak mau menangis di depan teman temannya?

**********

sekarang waktunya yang di tunggu-tunggu. waktu yang membuat jantung semua murid berdegup kencang kecuali Kia.

siswa kelas 6 segera melihat informasi kelas try out dan ya Kia masuk ke dalam kelas C lagi. Kia lagi lagi tak ambil pusing tentang hal itu.

tapi....

Kia melihat di kelas 1A tempat Kia tidur ada banyak anak yang sedang berkerumun di pintu kelas.

"Heh! Jangan disitu!"
tegur teman lelaki sekelas Kia kepada murid kelas 6 yang berkerumun disitu.

Kia sangat penasaran dengan itu pun segera menuju kelas 1A.

saat Kia di depan kelas 1A, Kia melihat Aizar dan Ustadzah Ella berbicara 4 mata. Kia sangat bingung dengan situasi ini. "itu kenapa sih?"  batin Kia yang sangat penasaran.

"itu Aizar kayak lagi di marahin. nunduk terus gitu anaknya, mana diem lagi. terus terus Ustadzah Ella serius banget wajahnya waktu ngomong ke Aizar." Batin Kia sambil berpikir keras untuk menemukan pertanyaan pertanyaan nya.

"heh udah jangan disitu!"
Kia di usir oleh Teman Aizar

Kia pun segera ke Musholla untuk menemui Icha dan Keyza.

"eh,itu Aizar kenapa si?" tanya Kia yang sangat penasaran dan berharap kedua sahabatnya ini bisa menjawab pertanyaan Kia.

"oh gatau ya?" Icha berbalik tanya kepada Kia.

Kia menggelengkan kepalanya, "tadi aja aku langsung di usir kok." cibir Kia.

"oh gitu, itu Aizar lagi dimarahin Ustadzah Ella. karna nama dia ga masuk di 5 besar." jawab Icha yang membuat Kia heran

"lho tapi kan dia masih masuk kelas A kan? kok masih dimarahin sii kasian." ujar Kia yang ikut bersedih dengan Aizar.

"ya gitu, kasian Aizar terlalu di tuntut."

Pov Aizar :

"kamu di sekolahin buat apa? kamu itu harusnya belajar terus! raih itu semua yang tinggi!" ujar Ustadzah Ella kepada Aizar dengan penuh tekanan.

"mama ga ngajarin kamu buat jadi orang bodoh! mama mau kamu itu selalu pinter zar! akhir akhir ini nilai kamu anjlok ya. ini juga yang biasanya kamu masuk di 5 besar tapi sekarang? kamu masuk 10 besar. harapan mama ke kamu banyak Zar!" gertak Ustadzah Ella.

saat itu Aizar hanya diam dan menundukkan kepalanya. baru pertama kali ini ia dimarahi tentang nilai di sekolah. rasa malu,kecewa,kegagalan, amarah semuanya menyatu di benak Aizar saat itu.

Ustadzah Ella mendekatkan mulutnya ke telinga Aizar "jangan kecewain mama. mama pengen nanti kamu SMP harus di Negri. kamu harus Wujudin keinginan mama yang dulu." bisik Ustadzah Ella.

Ustadzah Ella pun pergi meninggalkan Aizar sendiri di Kelas 1A. setelah Ustadzah Ella pergi. teman-teman Aizar masuk ke kelas 1A untuk memberikan ketenangan dan menghibur Aizar.

jujur aja ya, Author kalau di tuntut nilai pas SD pasti sedih banget. soalnya kan SD masa masanya masih main ya, tapi ini malah udh dituntut banget seperti ini.

kata "Perfect" sudah di letakkan ke diri Aizar oleh Orangtuanya. bagaimanapun caranya, Aizar harus Perfect. "isok ra isok kudu sempurna" gitu kali ya cara pandang ortu Aizar.




Kiantara [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang