Aizar Wijaya Putra

29 5 0
                                    

“woy woy woy , aizar woy aizar!”

“wooooo!!”

“keren!!!”

Mereka sangat terkagum kagum dengan aizar yang sedang latihan dance untuk penampilan di kemah. Yang tampil hanya anak anak terpilih dan tentunya yang selalu ditunjuk ikut lomba Pramuka.

Dengan penampilan Aizar yang latihan dengan mengenakan Baju Pramuka dan Atribut yang lengkap. Ditambah dengan kacamata hitam yang membuatnya sangat keren. Orang orang yang melihatnya sangat amat histeris karna kharisma milik Aizar.

“duh apa si? Kok pada teriak teriak gitu?”

“itu lho Aizar lagi latihan dance di lapangan sama anak-anak Pramuka.”

“hah? Mana mana?”

“itu lho”
Ucap icha dengan menunjuk Aizar dari kejauhan.

“yang mana sih?!”

“haduh mangkannya toh pakai kacamata mu” icha yang sangat kesal dengan Kia pun langsung memberikan kacamata Kia yang ia Ambil dari Saku bawah Kia.

Kia menggunakan Kacamata yang di beri Icha. “yang mana tadi Cha?” tanya Kia kembali.

“itu” Icha menunjuk Aizar Kembali
Dan Akhirnya Kia pun melihatnya.

“oalah yang pakai kacamata hitam? Dih sok keren. Padahal dia ga gan-“

Icha mendengar omongan pedas nya Kia langsung menyelanya.

“gitu – gitu dia pinter tau”

“ya sih , yaudahlah.”

Kia dan Icha keluar sekolah karna ingin membeli jajanan yang ada di area luar sekolah. Saat itu mereka sudah waktunya pulang. Maka dari itu mereka di perbolehkan keluar Sekolah.

Setelah membeli jajanan.

“Cha , kita habis ini ke kelas yuk. Aku mau nunggu jemputan di dalem kelas. Soalnya di luar panas banget.”

“yaudah ayok”

Saat di perjalanan ke kelas. Kia tak sengaja tertabrak dengan seorang lelaki yang mungkin sekelas dengan dia. Karna Kia tidak mempedulikan muka muka Teman teman mereka dari kelas 1 sampai kelas 5.

“aduh” Kia kepanasan karna saat ia bertabrakan dengan lelaki itu, Kia sedang membawa bakso yang di wadahi Mangkok. Kuah Bakso Kia Tumpah sedikit dan mengenai tangan Kia.

“eh Sorry sorry”
Ucap lelaki itu dan langsung meninggalkan Kia dan Icha.

“duh harusnya dia tuh ga langsung kabur. DASAR!” Kia yang sangat Kesal dan langsung menuju ke kelas.

“eh Kia tunggu!!”

Saat di kelas.

.

.
Kia dan Icha memakan Bakso milik mereka masing masing. Icha tiba tiba menyeletuk “eh tadi bukannya Aizar ya yang nabrak kamu?”

“hah? Masa si?”
Kia yang terheran heran dan tidak percaya. Tapi mau bagaimana lagi , dia harus percaya. Karna Icha ini Anak Ustadzah yang mengajar disitu dan Ibu Aizar juga mengajar disitu. Kemungkinan besar jika Icha Kenal dengan Aizar.

“iya tau , itu tadi Aizar. Masa kamu ga kenal?”

“aku tau dia ,tapi aku gatau wajah dia.”

“ yeuh gimana sih kamu. Padahal kita sekelas sama dia.”

“eh eh itu Aizar.” Ucap Icha yang melihat Lelaki yang tadi menabrak Kia masuk ke kelas mereka.

“bentar , kalau dilihat lihat muka dia ga asing bagiku. Kita kayak pernah ketemu deh. Tapi dimana ya?” Batin Kia.

Kia yang berfikir untuk menemukan jawabannya Akhirnya mendapatkan jawaban. “eh? Apa jangan jangan dia yang anak cowok yang di lomba pmr itu? Coba aku tanya ke icha deh” batin Kia.

“Cha , Aizar itu anak PMR?”
Tanya Kia yang berbisik bisik ke Icha karna disana masih ada lelaki itu.

Icha mendengar bisikan Kia pun langsung menganggukkan kepalanya.

“waduh , itu dia? Keren banget. Akhirnya rasa penasaran ku dari kelas 3 Terjawab!!” batin Kia yang kesenengan karna Akhirnya Penasaran dia terjawabkan.

Kia mulai curi curi pandang ke Aizar. Tapi untung saja Aizar tidak menyadarinya.

“kalau Aizar anak PMR , berarti dia juga anak Tahfidz dong? Soalnya yang di tahfidz itu sama muka nya kayak Aizar. Kalau dia anak Tahfidz juga. Berarti dia emang bener bener Keren.” Batin Kia yang terkagum kagum dengan Aizar.

Sekarang Kia pun ikut dengan wanita wanita pengagum Aizar. Tetapi , Kia memilih untuk menjadi pengagum yang cukup untuk di pendam saja.
“Aizar itu memang pantas untuk di sukain sama orang orang. Karna dia Pintar , emang dia ga ganteng. Tapi , dia Pinter , Berbakat , Keren. Wajar banyak yang suka sama dia.”

Kia melamun cukup lama hingga bakso milik Icha pun habis.

" Kia ! kamu kenapa sih?" suara Icha berhasil membuat lamunan Kia hancur dan ternyata Aizar yang ada disana mendengar nya hingga kaget. karna suara Icha sangat keras.

"Sabar dong Cha. Jangan keras keras"
Ucap Aizar yang terkaget karna suara Icha tadi.

Icha dan Kia pun langsung menoleh ke Aizar dan malu.

"iya iya maaf"

Aizar pun langsung Keluar kelas dan meninggalkan Kia dan Icha di dalam kelas.

"ih kamu tuh keras keras suaranya. kan jadi dia nya kaget."

"ya kamu sih ngelamun aja dari tadi sampai bakso ku habis."

"ya maaf."

"yi miif."
ejek Icha yang kesal dengan Kia dan berdiri dari bangkunya. Icha tanpa omong langsung keluar kelas dan meninggalkan Kia untuk mengembalikan mangkok Bakso itu.

"eh Cha Tunggu!"

bersambung.

Kiantara [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang