kerjasama

3 1 0
                                    

"bagi tugas, lo bikin rundown, gua bikin poster," ucap Aizar yang mengatur, "lah terus id cardnya?" tanya Kia, "gua, lo cukup rundown aja," jawab Aizar,

Kia langsung segera mengerjakan tugasnya, dia fokus membagi waktu untuk dua acara dalam tiga hari, sementara itu Aizar juga fokus mendesain poster dan id card,

di tengah aktivitas mereka masing masing, Handphone Aizar tiba tiba mati, karna kehabisan batrai, Aizar begitu fokus dengan pekerjaan nya hingga tak menyadari Baterai Handphonenya telah habis, "yah mati," keluh Aizar yang memukul meja rapat, Kia yang sedang fokus menulis Rundown di Buku catatan seketika terkejut mendengar gebrakan meja yang Aizar pukul,

Aizar melihat Kia yang terkejut karna ulahnya, "eh sorry sorry," ucap Aizar yang merasa bersalah, Kia menganggukkan kepalanya, "lo kenapa?" tanya Kia yang melihat Aizar sedang kebingungan dan seperti orang uring uringan,

"Hp gua mati, padahal kurang dikit lagi selesai kerjaan gua," jawab Aizar yang menatap Hp nya dengan raut wajah melas, "emangnya lo tinggal ngerjain apa?" tanya Kia, "Id card," jawab Aizar singkat,

"yang poster udah lo bikin?"

"udah, bahkan udah gua save, tadi tuh gua mau bikin id card tapi langsung mati hp nya,"

"nih, pakai hp gua aja, ada aplikasi buat desain id card disana," tawar Kia yang memberikan Hp nya ke Aizar, "seriusan lo?" tanya Aizar yang memastikan, "ya, pakai aja, daripada ga selesai selesai tuh kerjaan," jawab Kia yang melanjutkan kegiatannya,

"permisi ya," ucap Aizar yang membuka Handphone Kia dan memulai membuat id card,

.

"tolong itu taruh disana," perintah Faizal kepada beberapa Osis yang sedang menata nata barang,

"ini taro mana?" tanya salah satu anggota OSIS yang sedang mengangkat meja, "buat juri ya?" tanya Faizal, "ya," jawab mereka berdua, "taruh di samping aja," jawab Ajeng seraya menunjuk tempat yang ia maksud,

"kita kekurangan sapu," ucap salah satu Anggota Osis yang sedang menyapu dengan yang lainnya, "Jeng, tolong cariin sapu," perintah Faizal kepada Ajeng, "ayo, lo ikut, enak aja gw doang," protes Ajeng seraya menarik tangan Faizal, "iya ya santai dong neng," jawab Faizal yang mengikuti langkah Ajeng.

"tolong dong pegangin," pinta salah satu anggota osis lelaki yang akan memasangkan banner, "bentar bentar," ucap dua lelaki yang menghampirinya dan segera memegangi Banner itu,


.

"ini ditebalin dikit,  terus tinggal dikasih foto anggota Osis," ucap Aizar yang berbicara sendiri saat membuat id card,

"lucu banget," batin Kia sambil senyum senyum saat mendengar Aizar yang berbicara sendiri,

"Kia, lo punya foto anggota Osis keseluruhan?" tanya Aizar yang membuat Kia menghentikan senyumnya, "hah? tadi Faizal udah kirimin semua fotonya, coba cek aja di galeri," jawab Kia sedikit gelagapan,

"misi ya," ucap Aizar yang ingin menambahkan foto teman temannya dan membuka galeri Kia, "cowo itu siapa? kek pernah tau, tapi dimana ya?"  batin Aizar yang tak sengaja melihat foto lelaki yang tak asing bagi dia,  "shh Aizar! lo lancang! kurang ajar itu namanya," batin Aizar yang mengingatkan dirinya, ia segera fokus membuat id card lagi dan memasukkan foto anggota osis satu persatu, tak lupa juga memasukkan fotonya dan foto Kia,

"Kia, udah selesai buat rundown nya?" tanya Aizar yang membuat Kia berhenti menulis, "dikit lagi zar," jawab Kia yang melanjutkan menulis Rundown atau rancangan acara,

"kalau udah bilang, nanti kita ke laboratorium buat pinjem komputer sekolah, bikin rundown di excel,"ucap Aizar, Kia hanya menganggukkan kepalanya dan fokus menulis,

Aizar melihat jam dinding yang di pasang di dinding Ruang Rapat, Jam itu menunjukkan pukul 16.00,

"lah udah sore, Adzannya kok gak kedengeran ya?" batin Aizar yang keheranan kenapa ia tak mendengar Adzan Ashar, "Kia, gua sholat dulu, lo ga sholat? ayo bareng," ajak Aizar, Kia menggelengkan kepalanya dan kekeh "ga, sorry gw lagi halangan," jawab Kia malu malu, "oh sorry sorry, gua sholat duluan ya," pamit Aizar yang meninggalkan Kia sendirian di Ruang Rapat,

"dia rajin banget sholatnya," puji Kia yang senyum senyum sendiri, tapi tak lama kemudian ia tersadar dan menampar pipinya sendiri, "heh! Sholat itu  emang Wajib! gimana si Kia ini," Kia mengomeli dirinya sendiri, "udah udah, lanjutin nulisnya," ucap Kia yang segera menulis Rundown acara lagi,

Kiantara [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang