NDR 21

49 2 0
                                    

"Apa!? Atas dasar apa abang menghajar Rey tanpa persetujuan dari aku! " Tegas Nita.

"Bukannya Rey yang udah buat kamu kayak gini? Dia udah lepasin tangan kamu saat kalian di balkon dan membuat kamu terjatuh seperti ini! " Jelas Steven.

"Ya allah bang! Bukan gitu ceritanya! " Nita menepuk jidat nya sendiri dengan telapak tangan nya karena geram.

"Terus gimana ! Ceritain sekarang! " Tegas Steven.

"Jadi aku hampir di celakai oleh Cinta namun Rey datang dan selamatin aku, tapi saat dia mencoba menarik tangan aku, tangan kita sama sama sakit dan akhirnya tangan kita terputus dan aku terjatuh" Jelas Nita.

"Aku harus menelpon Rey dan meminta maaf padanya" Nita meraih ponsel miliknya dan mencoba menelpon nomor Rey namun..

"Kok nomor Rey ga ada si? " Umpat Nita kesal. "Abang u-udah blokir nomor nya Rey dan menghapus nya di kontak kamu" Jelas Steven.

"Sialan.. ! " Nita melempar ponsel nya yang ada boba 3 nya itu ke lantai dengan sangat keras.

"M-maafin abang, nanti abang janji akan minta maaf pada Steven dan memperbaiki semuanya" Ucap Steven pelan. "Maaf? Apa maaf akan memperbaiki semuanya?! " Bentak Nita.

"Bisa ko-" Jelas Steven. "Keluar semuanya! Aku butuh waktu sendiri! " Tegas Nita. "Mochi nya abang jangan marah dong" Bujuk Steven. Mochi adalah nama panggilan gemas Nita oleh abang nya.

"Gausah bujuk bujuk aku keluar sekarang! Atau aku yang akan keluar! " Tegas Nita. Karena mereka ga mau Nita marah dan pergi, mereka semua pun keluar dari kamar Nita.

Nita terus duduk di atas ranjang nya sembari berpikir jernih apa yang harus dilakukan oleh nya kedepan nya.

"Apa aku publish aja ya? " Tanya Nita pada dirinya sendiri. "Karena kalau dipikir pikir penyamaran ini membuat orang tak bersalah menjadi terluka dan aku ga mau melibatkan orang tak bersalah. Yaudah deh aku putuskan aja aku akan publish dan menyelesaikan masalah nya besok sampai kelar" Umpat Nita.

Nita keluar dari kamar nya dan turun ke ruang tamu, ia melihat keluarga nya begitu pula bodyguard dan pembantu nya sedang berkumpul menunggu keputusan Nita.

Mereka menoleh saat lift berbunyi pertanda ada orang turun kebawah, dan mereka yakin itu adalah Nita. Mereka langsung berdiri tegak menyambut Nita.

Tiingg..

Setelah lift terbuka Nita menghampiri mereka. "Aku putuskan aku akan publish" Ucap Nita pada semuanya. Semua bertepuk tangan bahagia karena Nita akhirnya akan publish juga. "Akhirnya kamu publish juga" Ucap abang nya sembari menepuk bahu Nita.

"Jangan lupa abang harus minta maaf pada Rey" Seru Nita. "Iya mochi nya abang"

Setelah semuanya selesai mereka kembali melakukan aktivitas masing masing. Dan kini hari sudah menunjukan malam, mereka semua pun tidur.

*********

Pagi sudah berlalu Nita bersiap siap untuk pergi ke sekolah dengan penampilan tak biasa. Dengan rambut di terurai dan tidak memakai kacamata. Dengan pakaian yang rapi kini ia sudah terlihat kecantikan nya itu.

Saat Nita bercermin ia kembali teringat kata kata Rey saat dia hampir jatuh dari atas balkon. "Gw cinta sama lo" Nita mulai tertawa sendiri, mengingat kata kata Rey.

Setelah bersiap siap diri , Nita pun berangkat sekolah. Kini ia berangkat menggunakan mobil paling mewah bersama kedua orang tua nya dan juga abang nya dalam satu mobil.

Buuummmm...

Mobil pun berangkat menuju sekolah bersama seluruh anggota keluarga mafia itu. Sesampainya di sekolah Nita membiarkan orang tua dan abang nya terlebih dulu turun.

"Kalian turun duluan aja nanti aku terakhir" Ucap Nita. "Yaudah" Mereka pun turun dari mobil itu. Sepertinya akan ada kejutan besar.

Saat Steven dan orang tua nya turun dan membuka pintu mobil, ternyata di luar mobil sudah ada banyak murid yang menyambut kedatangan mereka. Mereka sudah tau kalau Steven anak mafia, namun mereka belum mengetahui identitas Nita.

Steven dan orang tua nya pun menuju ke dalam sekolah dengan bodyguard dibelakang nya dan diikuti oleh para murid murid dari belakang. Nita melihat ke luar mobil melalui jendela yang masih tertutup, ia tidak melihat siapa siapa. Akhirnya Nita bergegas membuka pintu mobil dan mengendap endap masuk ke dalam sekolah sembari memakai kacamata hitam.

Saat akan melewati lapangan basket, dia melihat banyak orang disana, dan tidak ada jalan lain lagi selain jalan lapangan basket. Ia pun terpaksa melewati lapangan itu.

Seketika para cowok pun melongo melihat Nita dengan debaran pesona nya.

"Weh itu siapa cantik banget njiir"

"Iya lah cantik banget, putih lagi"

"Tapi ko gw kayak pernah liat ya"

"Ko kalau lebih dekat kayak si cupu ya"

Penampilan Nita membuat pusat perhatian para cowok dan juga cewek untuk mendekati nya.

"Perhatian perhatian, kepada seluruh siswa SMK harapan bangsa, dimohon untuk kumpul di lapangan upacara karena kita akan menyambut kedatangan pemilik dari sekolah ini , sekian terimakasih " Terdengar itu adalah suara speaker dari kepala sekolah yang langsung menjadi pusat perhatian semua murid yang mendengar nya.

Mereka pun berhamburan pergi ke lapangan upacara untuk menyambut kedatangan pemilik sekolah ini.

Setelah mereka semua sudah kumpul di lapangan basket, termasuk Rey, Dina, Cinta, dan bu Tis juga berada disana.

"Baik karena semua sudah berkumpul disini, saya selaku kepala sekolah ini menyambut kedatangan pemilik dari Sekolah ini. Silahkan masuk pak bu.. " Kepala sekolah seketika menundukan kepala sedikit lebih bawah dan mundur beberapa langkah untuk mempersilahkan pada pemilik untuk maju ke atas panggung.

Begitu pula murid nya juga mengikuti hal yang sama, bukan karena mereka menghormati pemilik dari sekolah, tetapi juga menghormati karena keluarga Bayu adalah keluarga terhormat bagaikan presiden.

Saat sudah sampai di atas panggung, wajah Bayu pun mendekat pada mic dan berbicara.

"Baik perkenalkan nama saya Bayu dan ini adalah istri saya maria. Namun kami juga memiliki putra yang bernama Steven" Bayu mengarahkan telapak tangan nya pada arah Steven dan membiarkan nya menaiki panggung. Semua yang ada di sana juga bertepuk tangan.

"Kalian pasti bertanya tanya kenapa saya mengungkap kan hal yang ga penting ini padahal kalian udah tau kalau Steven memang anak saya, tapi permasalahan nya bukan hanya itu saja, sebenarnya saya memiliki putri" Jelas Bayu.

Mereka yang mendengar itu sempat terkejut dan bertanya tanya pada satu sama lain.

"Harap tenang" Mereka pun kembali tenang dan mendengarkan Bayu lagi. "Putri saya sekolah disini, dia selalu dibully dan dipukuli, karena dia menyamar di sekolah ini" Jelas Bayu lagi.

"Wah kira kira yang ngebully itu dihukum apa ya? Soalnya dia udah berurusan dengan yang terhormat dong" Bisik salah satu dari mereka.

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang