Bruuummm....
Rey menaiki motor nya dan saat diperjalanan tiba tiba ia di hentikan ditengah jalan oleh 10 orang yang berbadan kekar berada di tengah jalan menghalangi Rey. Rey bergegas turun dari motor nya. Mereka berbadan kekar dan memakai baju serba hitam. Dan bajunya mirip semua.
"Sepertinya mereka suruhan orang" Umpat Rey. Mereka yang berbadan kekar itu pun menghampiri Rey dan menghajar nya habis habisan.
Rey sempat membela diri, hanya saja karena badan mereka semua kekas dan mereka memiliki otot besar dan yang Rey lawan bukan 1 orang melainkan 10 orang.
Akhirnya Rey dipukuli secara terus menerus sehingga tubuh Rey terperosok jatuh ke aspal panas. Disana dia sangat meringis kesakitan. Beberapa kali mereka memukuli selangkangan Rey dan sudut bibir Rey hingga mengeluarkan darah, dan semua area wajah Rey membiru bengkak.
Rey rasanya ingin mual karena perut nya juga ikut ditendang oleh mereka. Karena sudah puas mereka berhenti memukuli Rey. "Jangan pernah dekati Nona Nita! " Ancam salah satu dari mereka. Mereka pun langsung meninggalkan Rey terdampar sendirian di aspal dengan kondisi pingsan.
Ternyata mereka semua adalah bodyguard Nita. Dan mereka semua memukuli Rey? Apa salah nya? Dan mereka memukuli Rey bukan satu atau dua orang, tapi seluruh bodyguard Nita dan mereka berbadan kekar semua.
"Mereka siapa? Apa salah ku? Ada hubungan apa mereka dengan Nita? Aaahhhhhh.. " Rey kembali meringis sampai akhirnya dia pingsan dan tergeletak di jalan.
Sayangnya jalan itu jarang dilalui oleh kendaraan dan pejalan kaki. Sekalipun mereka lewat, mereka ga akan menolong nya.
********
"Nita sayang bangun" Ujar Maria. Kini Nita sedang berada dirumah sakit dan belum sadarkan diri. Nita berada di rumah sakit VIP. Disana ada Maria, Bayu, dan Steven . Tak lupa dengan seluruh pembantu nya dan juga seluruh bodyguard nya berada disana untuk jaga jaga.
"Tuan muda" Seru salah satu bodyguard di ambang pintu , itu adalah ketua dari para bodyguard nya. Steven menoleh dan menghampiri bodyguard nya diluar.
"Gimana sudah selesai tugas nya? " Tanya Steven. Apa katanya? Tugas? Tugas apa? Atau mungkin jangan jangan....
"Iya tuan anak muda itu kini sudah babak belur dan sudah terdampar di jalanan" Ujar ketua bod. Jadi ternyata Steven lah yang menyuruh bod nya untuk menghajar Rey.
Buuummm..
Untung nya saja Steven hari ini membawa mobil jadi dia bisa membawa Nita ke rumah sakit. "Nita kamu harus kuat, abang ga bisa hidup kalau ga ada kamu" Mungkin Steven sudah terbiasa setiap hari dengan Nita.
Diperjalanan Steven menangis dan ia berpikir lebih baik menelpon keluarga nya, karena mereka berhak tau tentang semua yang terjadi selama ini.
Tuuttt..
Hallo..
Hallo bun, ini aku Steven, aku sama Nita menuju rumah sakit..
Nita kenapa? Kamu kenapa? Kalian gapapa kan?
Nita hampir jatuh dari atap sekolah bun , ini aku lagi menuju rumah sakit.
Ko bisa si?
Iya bun nanti dirumah sakit aku jelasin ya, alamat nya nanti aku serlok
Yaudah hati hati
Tuutt..
Panggilan terputus.
Saat di perjalanan Steven mengingat kejadian tadi saat Rey melepaskan genggaman tangan nya Nita dan akhirnya Nita terjatuh kebawah.
Dari situ lah Steven berpikir kalau Rey juga terlibat dengan semua yang terjadi atas adik nya. Steven meraih ponsel nya dan menelpon ketua bodyguard nya.
Tuuttt....
Hallo tuan ada apa?
Saya ada perintah buat kalian, tolong sikat orang yang saya kirim lewat pesan whatsapp nanti terserah kamu mau di apain, jangan lupa kasih tau bod yang lain nya.
Sudah saya liat tuan, baik tuan saya akan segera menyikat nya.
Tuuttt..
Panggilan terputus.
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah sakit ter elit se Indonesia. Steven meraih tubuh Nita dan menggendong nya di pangkuan nya sembari membawa nya masuk ke rumah sakit.
"Dokter tolong adik saya! " Sembari berlari Steven mencari dokter dan menyerah kan Nita ke perawat dan membawa nya ke ruangan VIP.
Selama dokter memeriksa Nita, Steven tidak diperbolehkan untuk memasuki ruangan karena aturan rumah sakit. Steven terus mondar mandir kesana kemari. Dan akhirnya dari ujung lorong rumah sakit Steven melihat segerombolan orang menuju ke arah nya.
Setelah semakin dekat, sepertinya itu adalah bunda nya dan juga seluruh anggota keluarga nya, tak lupa pembantu dan bod nya juga.
"Steven gimana keadaan Nita? " Maria menghampiri Steven sembari menangis dan memeluk anak nya itu.
"Bu-bunda N-nita" Steven juga ikut menangis karena keadaan adik nya, dan juga karena kasian melihat bunda nya menangis.
Mereka duduk di ruang tunggu. Steven menghampiri para bod nya. "Jangan lupa tugas kalian, rahasia kan pembicaraan kita oke" Bisik Steven.
Dokter keluar dari ruangan dan sudah memeriksa Nita. "Dokter gimana keadaan anak saya? " Tanya Bayu. Dokter yang melihat keberadaan Bayu sontak kaget. "Eh pak Bayu , ternyata pasien anak anda" Dokter menundukan kepala sejenak pada Bayu pertanda menghormati.
Wah keluarga Bayu sepertinya sangat dihormati , bahkan di rumah sakit saja masih dihormati.
"Iya" Seru Bayu. "Pasien tidak apa apa, pasien sudah boleh di jenguk setelah dipindahkan ke ruang inap" Dokter menanggapi nya dengan senyuman.
"Apa harus menginap ya dok? Apa separah itu? Pokoknya kasih yang terbaik, saya mau ruangan VIP buat anak saya" Ujar Bayu.
"Keadaan nya tidak begitu parah. Namun hanya shok biasa karena terjatuh dari ketinggian, dan pasien harus menginap karena harus di awasi takut nya ada gejala lain dari efek samping shok nya" Ucap dokter.
Dokter langsung meninggal kan mereka dan merawat pasien lainnya. Bayu dan Maria menghampiri Steven untuk meminta penjelasan yang terjadi ini.
"Steven bagaimana ini semua bisa terjadi? Bisa dijelaskan sekarang? " Tanya Bayu sedikit tegas.
"Baik yah, jadi........... Begitu yah ,bun cerita nya. " Namun Steven menjelaskan nya bukan yang sebenarnya karena dia kira seperti itu padahal sebenarnya seperti ini.
Kini hanya Nita yang bisa menjelaskan yang sebenarnya pada semuanya.
"Ouh gitu" Seru Maria. Mereka menoleh saat Nita di bawa ke ruang inap VIP oleh perawat. Mereka langsung menghampiri Nita, dan ikut membawa Nita ke ruang inap.
*******
"Hah itu seperti nya Rey? Dia ngapain ya tergeletak di aspal gitu? " Umpat Dina diperjalanan dan melihat Rey yang berbaring tak berdaya.
"Eh iya itu Rey aku harus bawa dia ke rumah sakit" Umpat Dina. Ia pun turun dari mobil nya dan menghampiri Rey yang tergeletak di jalan, dan menyeret badan Rey masuk ke mobil nya dengan membiarkan motor Rey di jalan.
Dina membaringkan tubuh Rey di kursi belakang nya dan Dina menyetir mobil nya menuju rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
NITA AULIA SYARINA
Teen Fiction"Reyyyy!! Huaaaa.. " Di sekolah saat istirahat. Nita memeluk erat Rey dan menangis. Begitu pula Rey menangis dan memeluk Nita. "Nita aku mau bicara s-sesuatu" "Aku juga" Rey meleraikan pelukan nya. Keduanya menangis entah kenapa. Mungkin mereka ing...