NDR 22

55 2 0
                                    

"Baik karena saya tidak ingin membuang buang waktu, maka saya sambut anak saya untuk naik ke atas panggung" Bayu mempersilahkan Nita untuk naik. Nita yang masih memakai kacamata hitam pun naik ke atas panggung dengan bangga, dan kini Nita bersifat bukan seperti anak culun dan cupu, namun Nita bersifat layak nya anak mafia.

"Dia kan yang tadi di lapangan basket"

"Apa dia anak nya ya"

"Kok gw kayak pernah liat dia tiap hari"

Semuanya berbisik bisik, namun bisikan itu tidak menutup telinga Nita yang mendengar nya.

Hingga sampailah Nita di atas panggung. "Ayo kamu boleh bicara sekarang" Ujar Bayu mempersilahkan Nita berbicara memakai mic yang tertera di atas mimbar yang ada di sana.

"Perkenalkan nama saya Nita" Semua yang ada di sana pun melongo dan mulai teringat dengan anak culun dan cupu yang berada di kelas 11 jurusan IPS 2.

Rey tak kalah saing dari semuanya. Ia yang tadinya menghiraukan keberadaan Nita, karena dia mengira itu bukan siapa siapa dan ia tidak mengenali dia, akhirnya menoleh ke arah Nita saat Nita menyebut nama Nita.

"A-apa Nita? Apa dia Nita orang yang sama ya? Tapi kalau dilihat lihat si kayak nya iya dia Nita" Senyum Rey mulai tumbuh.

Cinta juga berada di antara kerumunan disana. "Hahaha ga mungkin dia si cupu dan culun itu. Dia ga mungkin anak pemilik sekolah ini. Hahaha.. " Cinta tertawa bergema dan tawa nya itu menarik perhatian semuanya termasuk Nita dan keluarga nya.

Nita lanjut bicara. "Ada apa Cinta kenapa kamu tertawa seperti itu? Ataukah Nita orang yang kamu maksud itu sering di bully? Atau kamu yang membully? " Nita tersenyum miring dan menikmati suasana panas ini. Nita yang tak sabar ingin meledakkan semuanya, sementara Cinta di dalam hatinya mulai bergetar dag dig dug.

"Kok dia bisa tau kalau gw sering bully anak culun itu ya" Gumam Cinta. Cinta semakin dek dek an.

Cinta tetap diam tak bicara.

"Kepala sekolah, tolong panggilkan bu Tis kesini"

Sahut Nita yang kini menoleh pada kepala sekolah.

Cinta yang mendengar hal itu, matanya pun langsung membola. "Kenapa dia bisa kenal bu Tis? " Umpat Cinta.

"Iya ada apa nona" bu Tis datang dan menghampiri Nita yang berada di atas panggung. Tak lupa dengan semua murid yang masih melongo melihat drama bagus ini , termasuk Rey dan Dina.

"Aduuuhhh kenapa ibu Baik banget.. Tapi anak ibu udah membully seseorang" Ucap Nita sembari menunjuk ke arah Cinta dan sembari berbicara sedikit geram.

"Kok dia bisa tau ibu Tis ibu gw" Gumam Cinta.

Semua yang ada disana terkejut kaget mendengar nya dan mulai berbisik bisik satu sama lain.

"Apa? Apa ga salah dengar gw"

"Kata si Cinta dia anak mafia, tapi nyatanya"

"Kebohongan yang luar biasa banget ya"

"Pantes aja bu Tis sering membela Cinta walaupun Cinta bersalah"

"Gw nyesel banget udah nurut dan takut sama dia karena gw kira dia anak mafia tapi.. Anak guru"

Semua berbisik bisik dan mengejek Cinta. Awalnya mereka memang menakuti Cinta karena mereka yang mereka tau itu Cinta anak mafia. Namun setelah semua nya terungkap Cinta tidak lagi di takuti semua murid, melainkan dia di ejek ejek oleh semuanya.

"Kenapa Cinta? Kenapa lo hanya diam seperti ini" Nita menuruni panggung dan menghampiri Cinta yang berada di bawah.

"D-dia bukan ibu gw! " Bentak Cinta. Apa? Segitu ga penting kah ibu nya ? sehingga dia tidak mengakui anak nya sendiri?

Semua yang berada disana tidak percaya melihat Cinta mengatakan hal itu.

"K-kamu tega sekali Cinta, ibu udah nurutin semua permintaan kamu, termasuk menyembunyikan identitas ibu, tapi apa balasan kamu apa?! " Bu Tis menjatuhkan dirinya ke lantai sehingga kini ia duduk tak berdaya di lantai dengan pikiran kosong sembari meneteskan air mata.

"Wah.. Cinta, lo segitu nya pingin di hormati ya? Sampai kamu ga mengakui ibu mu sendiri? " Ejek Nita.

"Cinta lo tega banget! "

"Ciri ciri anak durhaka"

"Malin kundang kembali lagi"

Semua kini malah semakin memaki Cinta.

"Iya gw ngaku, gw anak nya dia! Dan gw nyesel udah di lahirin sama seorang guru! " Ujar Cinta. Sontak semuanya kaget mendengar Cinta mengatakan itu. Bu Tis langsung bangkit dari pikiran kosong nya dan menghampiri Nita dan juga Cinta.

Plaaaaakkkk...

Bu Tis menampar melayangkan pukulan ke arah Cinta, saat Cinta menutupi pipinya , dia melihat bukan dia yang ditampar, melainkan bu Tis menampar Nita.

Sontak semua yang berada di sana kaget melihat pemandangan itu. Bayu dan keluarga nya sempat turun dari panggung, namun Nita menaikan telapak tangan ke arah keluarga nya, pertanda dia bisa menyelesaikannya sendiri.

"Atas dasar apa anda memaki anak saya? Dan atas dasar apa anda mengungkit ungkit masalah pribadi saya?! " Ujar Bu Tis.

Kini Nita masih memegangi pipi kanan nya yang telah di tampar bu Tis, Nita menoleh ke arah Bu Tis. "Dan atas dasar apa anda melindungi anak anda dan membela kesalahan anak anda?! " Kini Nita malah membalikan keadaan yang sekarang malah jadi melawan Bu Tis. Dan Bu Tis hanya diam menundukan kepala.

"Mulai sekarang anda saya pecat! " Ujar Nita. Bu Tis mendongak. "Anda hanya anak pemilik dari sekolah ini, tapi anda tidak bisa menilai saya dari penampilan, dan kita baru ketemu, bagaimana bisa anda menilai saya buruk?! " Tegas Bu Tis.

"Dan bagaimana bisa anda membela orang yang jelas jelas bersalah tanpa mendengar kan alasan orang yang bersangkutan?! " Nita membalikan keadaan lagi.

"Apa maksud anda?! " Tegas Bu Tis.

"Saya adalah Nita anak dari Sekolah ini, sekaligus adik dari abang Steven anak mafia. Dan saya duduk di kelas 11 IPS 2. Saya Nita, orang yang kalian sebut sebut sebagai anak culun dan cupu" Jelas Nita sembari tangan yang dilipatkan di depan perut nya dan mengangkat kepala nya.

Sontak pernyataan Nita membuat semua orang terkejut. Kebenaran anak kandung aja mereka terkejut, apalagi ini.

"A-apa ? dia ternyata anak cupu itu? "

"Ku kira cupu, ternyata suhu"

"Ini mah pasti Cinta dan Bu Tis habis di tangan Nita "

Semua nya mulai bergibah lagi. Rey yang berada di sana matanya mulai membola melihat Nita se dahsyat itu. Apalagi kini ia melihat nya dengan keadaan Nita yang cantik.

"A-apa? Mati deh gw" Gumam Cinta dalam hati.

"Kenapa kalian hanya diam? Kenapa? Terkejut mendengar semua ini? " Ucap Nita tersenyum miring.

Cinta dan Bu Tis hanya bisa menundukan kepala, bukan karena takut atau merasa bersalah, tapi karena malu di ejek terus sama semu murid, apa lagi yang berhadapan dengan Cinta itu anak mafia , sekaligus ajak dari pemilik sekolah. Bisa bisa dia di keluarkan dari sekolah ini.

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang