"Reyyyy!! Huaaaa.. "
Di sekolah saat istirahat. Nita memeluk erat Rey dan menangis. Begitu pula Rey menangis dan memeluk Nita.
"Nita aku mau bicara s-sesuatu"
"Aku juga"
Rey meleraikan pelukan nya. Keduanya menangis entah kenapa. Mungkin mereka ing...
Yang baca jangan lupa VOTE and Komen dan Follow juga akun author nya ya biar tambah semangat lagi☺
, , , , ,
°°°°°°°°°°
Dengan gerakan pelan, tangan Rey perlahan menyingkirkan badan Dina yang memeluk nya. Mendapat penolakan, Dina mengernyitkan keningnya.
"Siapa kau? "
Awal nya bingung. Seketika cewek itu senyum miring dengan tatapan sinis.
"Kamu ga ingat aku? "
"Aku pacar kamu! "
Tidak ada angin tidak ada badai, raut wajah sinis Dina berubah sedih.
"Kita udah pacaran 2 tahun lho, masa kamu ga ingat aku? "
Tanya nya manja.
Apa hak dia mengaku ngaku sebagai pacar nya? Masih disana, Nita menatap datar pembicaraan mereka berdua, seakan dirinya yang menjadi nyamuk. Tak mau ikut campur dengan urusan adiknya. Steven juga tetap diam dengan tatapan datar.
"Lalu dia siapa? "
Rey menunjuk ke arah Nita. Dina menoleh ke samping. Nita tersadar dari lamunan nya.
"Oh dia, dia sahabat aku"
Dasar pembohong. Dia berbohong demi kepentingan nya sendiri? Kasihan kan kalau Rey tau ia telah di bohongi untuk ke 2 kali nya?
"Iya kan? "
Tanya nya dengan senyum sinis pada Nita.
Tak ada respon. Nita malah memalingkan wajah nya tak menjawab. Kesal karena menjadi nyamuk, Nita memilih untuk pergi dari ruangan itu.
Semuanya hanya menatap jejak kepergian Nita dari sana. Dina turut ikut keluar dari sana.
"Mau kemana? "
Saat hendak beranjak dari tempat, Rey sudah terlebih dulu menahan lengan tangan Dina.
Dina menoleh.
"Aku mau ke toilet dulu sebentar"
Rey melepaskan genggaman tangan nya dari lengan Dina. Dina melanjutkan langkah nya.
"Ikut aku! "
Dina menarik lengan Nita tiba tiba. Nita hanya menuruti dan mengikuti setiap langkah Dina.
Nita dan Dina berhenti di ruang tunggu yang sedikit jauh dari ruangan pasien agar tidak ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.