NDR 12

45 3 0
                                    

Ceklek..

Suara pintu terbuka, padahal pelajaran kali ini jamkos namun siapa yang membuka pintu itu?

Sontak mereka kaget dan langsung melirik seseorang yang ada di pintu. Namun Nita masih menundukkan kepala nya ke meja.

"Rey? "

"Ih iya itu kan Rey cowok aku"

"Pasti dia mau jemput aku"

"Dia ngapain ya kesini"

"Duh Rey ga ada obat"

"Guys tolong aku aku mau pingsan"

Semua cewek yang disana pun histeris melihat Rey yang berada di kelas nya dan memang Rey itu ganteng dan cowok terpopuler di sekolah ini. Selain Steven Rey juga cowok terpopuler di kelas 2 sedangkan Steven cowok terpopuler di kelas 3.

Steven menyimpan sebuah kertas di atas meja guru. Kemudian dia langsung berjalan ke arah pojok meja Nita yang kini ia masih menunduk di atas meja sembari memegangi kedua sisi kepala nya.

"Kamu kenapa? " Tanya Rey yang sudah sampai di pojok meja Nita. Namun Nita tidak menyadari kalau ada Rey di samping nya karena mungkin keadaan Nita yang seperti ini ia tidak bisa berfikir jernih.

Melihat Nita yang dari tadi diam saja Rey pun melihat ke arah semua orang yang ada di kelas itu "dia kenapa? " Tanya Rey pada semua orang di kelas itu. "Dia kenapa! " Karena geram tidak ada yang menjawabnya juga Rey memukul meja dengan geram. "Tugas jam sekarang ada di meja! "

Braakkk..

"Sialan..! " Umpat Rey. Ia pun langsung hendak membawa Nita ke UKS, ia menuntun Nita menuju UKS, tiba tiba saat Mereka baru sampai di Koridor di samping lapangan basket Nita sadar kalau Rey sedang menuntun nya.

"Lepas! " Nita menghempaskan tangan nya yang berada di pundak Rey "kamu sadar? Kenapa dari tadi ga sadar? Padahal kamu bangun" Tanya Rey. "Ga usah sok peduli gw bisa sendiri! " Nita pun hendak melangkah ke UKS sendirian, Rey yang melihat itu pun mencoba menghentikan nya. "Tunggu! " Nita menoleh kearah nya "apa lagi si!? " Tanya Nita. "Biar gw bantu lo masih ga bener jalan nya" Ucap Rey. "Gw bisa! " Ucap Nita memaksa. Rey menyusul Nita lalu di gendongnya dalam pangkuan nya itu.

"Lo mau apa? Lepasin ga! " Nita hendak memberontak. Namun Rey diam tak menjawab ocehan nya itu. Hingga sampailah di UKS yang kini Nita masih berontak juga. Rey langsung membaringkan Nita di tempat tidur pasien. Lagi lagi Rey menyelamatkan Nita. Rey pun langsung pergi meninggalkan nya di UKS.

Nita lupa untuk berterima kasih karena ia mungkin sedang emosional, bahkan terimakasih yang kemarin juga ia belum sempat sampaikan. "T-tunggu" Nita mencoba memanggilnya namun Rey sudah pergi. Nita merasa bersalah atas perlakuan nya tadi pada Rey padahal Rey hanya mencoba membantu nya.

'Dia ngapain si harus nolongin gw kan jadinya gw harus berterima kasih padanya' gumam Nita.

Setelah Nita sudah di perbolehkan oleh petugas PMR untuk mengikuti pelajaran, Nita pun langsung pergi ke kelas nya tanpa rasa takut kalau ia akan di pukuli lagi.

Setelah Nita sampai di kelas ia hendak duduk di bangkunya itu. Lagi lagi mereka mulai Mengerumuni Nita lagi "lo masih bisa masuk kelas ternyata, walaupun kita udah pukul lo tapi mungkin itu ga cukup buat lo ya, kurang mungkin ya? " Itu Cinta yang kini ia dan semua teman kelas nya sedang Mengerumuni Nita.

"Udah lah sikat aja"

"Iya sikat aja Cinta "

"Dia mungkin belum kapok"

Cinta hendak memukul Nita dengan genggaman tangan nya yang sudah melayang ke atas, namun tiba tiba..

Tangan Cinta yang sedang melayang langsung di turunkan oleh seseorang dan membuat tangan Cinta memelintir. Sosok itu pun melepaskan genggaman nya. "Gw ga nyakitin cewe! " Sosok itu pun menghampiri Nita "kamu gapapa kan? " Ternyata itu adalah abangnya-steven. Nita menoleh ke arah nya.

'Abang, hah apa abang tau kalau aku di pukuli, bagaimana kalau abang jadi melarang Nita untuk menyamar lagi, hanya gara gara Nita di pukuli parah kayak gini' gumam Nita dalam hati.

"Steven cepat oper bola nya ke sini" Ucap Reno,ia teman dekat nya Steven dalam segala hal.

Steven melihat Nita yang sedang terluka parah sembari di gendong seseorang di Koridor menuju UKS. Melihat itu Steven menjadi ga fokus bermain basket.

"Steven awas! "

Bola nya pun kembali di rebut tim lawan dan..

Shuuuttt..

Bola masuk ke ring nya. Dan kali ini tim lawan yang menang, untung nya saja kali ini hanya latihan biasa jadi Steven bisa menghindari latihan basket.

"Gw pergi dulu ada urusan" Steven langsung pergi menyusul Nita di UKS.

"Tapi lo mau kema- yah dia udah pergi" Ucap Reno.

Setelah sampai di UKS ternyata Nita sudah kembali ke kelas nya lagi. Dan ia melihat sosok yang membawa nya itu dan ia kenal dia, dia adalah Rey anak IPA 2 dan cowok terpopuler juga di sekolah.

"Kalian ngapain ! " Ucap Steven sembari memukul meja dengan keras dan menendang meja dihadapannya. Melihat itu Cinta mulai ketakutan dan bergelagapan. "Ada apa dengan nya kenapa dia menjadi seperti ini! Jawab jangan hanya diam kalau ada mulut pake!! " Steven kalau sudah emosi seperti ini dia ga bisa mengendalikan emosi nya itu. "K-kenapa kak Steven d-disini? " Cinta bergelagapan, untuk pertama kalinya dia melihat Steven mengamuk besar seperti ini. "Emang kenapa ga boleh!? " Tanya Rey sembari membentak Cinta.

"Sialan... Breng**sekk.. " Steven langsung menendang cowok yang di samping nya itu.

Buuughhhh..

Melihat hal itu semua yang di sana kaget karena seorang Steven yang terpopuler membela seorang anak culun dan cupu? tak hanya murid murid nya saja Nita pun kaget melihat abang nya yang berani memukul cowok itu dengan keras. Setau Nita Steven ga bisa bela diri dan sekarang?

"Nita ayo! " Steven meraih tangan Nita dan mengajak nya pergi namun.. "Kak Steven mau ngapain ? Kenapa kak Steven ada disini? " Sialan kok bisa dalam keadaan gini Nita masih bisa menyembunyikan identitas nya itu. Steven melihat nya tak percaya.Steven melepaskan genggaman nya.

"Kamu lebih memilih prioritas kamu di bandingkan dengan iden-" Hampir saja Steven keceplosan namun untung nya Steven bisa ngertiin keadaan nya Nita saat ini.

"Aaaahhh... Sialan.. " Steven menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Dan menendang meja. "Awas aja kalian kalau sampai macam macam sama dia gw jamin lo semua mati! " Ancam Steven dan langsung pergi meninggalkan mereka semua di sana.

Nita merasa tidak enak karena tidak membela Steven padahal Steven udah membela nya.

'Ada hubungan apa si culun itu dengan kak Steven? ' umpat Cinta. Mereka mulai menatap Nita. Apakah mereka mulai curiga pada Nita? Ataukah mereka akan memukuli Nita lagi?

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang