NDR 36

15 1 0
                                    

🧊

Istirahat tiba. Nita berniat untuk pergi ke kantin bersama Dina. Akhir akhir ini ia dengan Dina kembali bersahabat. Setelah beberapa bulan hubungan mereka renggang.

Nita dan Dina bejalan sembari berbincang bincang tentang mereka satu sama lain. Tawa nya terukir lagi. Mereka tertawa lepas bahkan terkekeh lama sembari berjalan terus.

Didepan kelas 11 IPA 2. Rey berdiri dan menarik ujung bibir nya tersenyum simpul. Dadanya yang sesak kembali longgar karena melihat tawa di gadis nya kembali.

Nita dan Dina harus melewati koridor kelas 11 IPA 2. Sebenar nya Nita belum siap melihat wajah lelaki itu.

Reynza tersenyum melihat Nita. Mata kedua nya sempat bertemu namun hanya 3 detik. Nita mengalihkan nya lagi dan tertawa kembali dengan Dina. Ia tidak memperdulikan keberadaan Rey didepan nya.

Nita dan Dina berjalan kearah Rey. Rey tersenyum. Tangan Rey ia ulurkan untuk di sambut hangat oleh Nita. Namun tangan nya hanya diam diudara dengan tatapan tidak mempercayai.

Nita baru saja melewati nya? Tanpa melirik Rey? Benarkah ini? Rey menatap tangan nya yang terulur kemudian ia turun kan lagi.

"Hh, ternyata hanya lewat" Rey hanya mendengus.

"Gue sepertinya harus ceritain ini semua, tapi aku belum siap" Gumam nya.

🧊

Rey kini berada di rooftop. Sepi. Karena hanya ada dirinya di atap sana. Ia melihat kebawah tidak ada siapapun disana. Semuanya sedang mengikuti pembelajaran mereka. Rey mengeluarkan ponsel dari saku nya.

Ting!

Nita mendapatkan pesan masuk dari ponsel nya. Ia perlahan membuka ponsel nya di kelas dengan sembunyi. Karena guru nya sedang mengajar, ia harus menyembunyikan ponsel nya.

REYNZA GOBLOK!

Reynza:
Temuin gue di rooftop

Nita:
Gak!

Reynza:
Gue mau jelasin semua nya

Nita hanya melihat nya dan kembali memasukan ponsel nya ke tas nya. Ia kembali memperhatikan guru nya menerangkan. Pikiran nya tertuju pada Rey. Gue mau jelasin semuanya. Bagaimana kalau Rey menunggunya diatas? Sungguh ini membuat dirinya Memikirkan nya terus. Disisi lain dirinya kecewa sama Rey. Namun di sisi lain juga Nita ingin mengetahui tentang Rey yang ia sangat tutupi rapat.

"Bu saya permisi"

Nita berdiri dan beranjak dari sana. Ia menaiki anak tangga menuju atap balkon. Yang pertama ia lihat adalah Rey yang berdiri di tepian pembatas.

"Reynza"

Rey memebalikan badan nya menghadap Nita yang tengah berdiri jauh darinya. Nita masih berdiri di tempat. Tepat nya di ambang pintu tangga.

Reynza menarik sudut bibir nya menyimpul senyuman. Nita masih bisa melihat jelas luka di sudut bibir Rey yang masih membekas. Walau dari kejauhan luka itu masih bisa terlihat jelas. Meski luka yang didapati Rey belum sebanding dengan luka batin Nita yang susah di sembuhkan.

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang