°°°
Sesampai nya di pertandingan, Nita menyelinap masuk dan bersembunyi dalam kerumunan. Dengan penampilan Nita yang tidak biasa, ia melirik lirik lapangan dan melihat Rey dan timnya dan juga lawan nya sudah siap untuk bertanding.
Frittt!!
Beberapa kali Rey gagal meluncur kan bola ke ring basket nya, 1-3 sisa 2 lagi untuk seri. Namun entah kenapa pertandingan kali ini, Rey merasakan ada yang kurang. Namun entah apa.
Dalam pikiran Rey tertuju pada Nita. Ia mengingat perkataan Steven tadi siang.
5 menit. Pengurus pertandingan memberikan waktu para tim untuk beristirahat sejenak.
Rey melihat ke sekeliling arah. Entah kenapa matanya ingin sekali melihat ke sekeliling arah. Matanya terhenti. Tepat pada orang yang berdiri tegap memakai topi hitam dengan rambut yang diikat.
"Kayak kenal? Itu kan Nita? " Batin Rey.
Rey berinisiatif menghampiri orang tersebut. Sedangkan yang dihampiri merasa keberadaan nya telah diketahui itu bergegas pergi. Namun nihil. Rey mencegah nya setelah beberapa langkah.
"Lo Nita kan?" Rey hanya memastikan.
"Iya"
"Kenapa lo ada disini? Kata Steven lo lagi sakit di RS. Tapi kayak nya dia bohong. Kasian Steven, sudah berbohong demi adik nya tapi adik nya malah.. " Rey tertawa pelan mengejek.
"Udah lah, lo harus fokus saja pada pertandingan ini. Lupain dulu yang terdahulu. Lu harus fokus dulu sekarang. Bukan waktunya untuk membahas ini semua" Hati Rey seakan berbinar mendengar motivasi kecil dan dukungan kecil dari Nita. Seakan sangat berarti baginya.
"Lo-"
"Untuk semua peserta pertandingan basket. Mohon berkumpul sekarang di lapangan. Karena beberapa menit lagi pertandingan akan dimulai"
Belum saja Rey bicara, omongan nya terpotong karena mendengar suara MIC dari area lapangan.
"Makasih"
Rey pergi ke lapangan dan bertanding. Kali ini Rey mencetak poin beberapa kali.
Frittt!!
"Pertandingan selesai dan di menangkan oleh SMA HARAPAN BANGSA. Dengan poin 3-6" Ucap sporter dengan bangga dan mengangkat tangan Rey ke atas.
Rey melirik sekilas pada Nita. Dan dibalas dengan senyuman hangat dari Nita. Begitu pula sebaliknya.
Pertandingan selesai. Rey pergi mencari Nita di area samping lapangan tempat para penonton. Namun nihil. Ia tidak menemukan Nita. Padahal ia ingin berterima kasih atas motivasi Nita dan dorongan Nita tadi.
"Maaf Rey aku langsung pergi ke Rumah Sakit. Melihat mu saja aku udah mulai pulih. Maaf ya aku ga bisa mengucapkan selamat untuk mu"
°°°
Nita telah sampai di Rumah Sakit. Dan ia pun segera bertukar tempat dengan waiters nya.
"Sayang kamu udah mendingan belum? " Tanya Maria yang tengah duduk di samping blankar Nita.
"Alhamdulillah bun-"
"Bunda, kita pulang sekarang ya, aku udah mendingan kok" Pinta nya.
"Tapi sayang-"

KAMU SEDANG MEMBACA
NITA AULIA SYARINA
Teen Fiction"Reyyyy!! Huaaaa.. " Di sekolah saat istirahat. Nita memeluk erat Rey dan menangis. Begitu pula Rey menangis dan memeluk Nita. "Nita aku mau bicara s-sesuatu" "Aku juga" Rey meleraikan pelukan nya. Keduanya menangis entah kenapa. Mungkin mereka ing...