"Kamu salah bu Tis, kamu salah telah membela orang yang salah, dan sekarang anak kamu aja ga membela kamu sama sekali, apa ini yang dinamakan anak baik? " Ucap Nita.
"Saya ulangi, bu Tis mulai besok jangan lagi bekerja di sekolah ini! " Lanjut Nita.
"Nita, tolong maafkan kesalahan saya, baik saya gapapa kalau saya di pecat, tapi jangan rusak masa depan anak saya, jangan keluarkan dia dari sekolah ini, tolong angkat lagi martabat nya Cinta" Mohon Bu Tis Sembari berlutut di bawah kaki Nita. Sembari memohon dengan menyatukan kedua tangan nya.
"cinta lo durhaka banget! "
"Apa lo ga kasian sama ibu lo?! "
"Kalau gw di posisi nya si pasti belain"
"Pantesan ya Bu Tis selalu membela Cinta terus"
Semua yang ada di sana terus memojokkan Cinta.
"Kamu lihat Cinta, ibu kamu saking sayang nya sama kamu, dia terus belain kamu agar kamu ga di permalukan, tapi apa balasan nya ? " Tegas Nita.
Nita membantu Bu Tis berdiri tegak kembali. "Maaf Bu saya ga bisa menuruti permintaan ibu, tapi saya akan kasih waktu anak ibu disekolah ini selama 5 hari, karena ada urusan yang belum sempat saya berikan pada anak ibu" Jelas Nita.
"Dan mohon maaf pada Bu Tis, ibu saya pecat, dan Bu kepala sekolah , ibu juga saya pecat"
Nita melirik ke arah kepala sekolah yang tengah berdiri di pinggir panggung.
"A-apa k-kenapa dengan saya? Emang apa kesalahan yang telah saya perbuat? " Tanya kepala sekolah terbata bata.
"Karena ibu telah membiarkan semua ini terjadi dan membiarkan Cinta berkuasa di sekolah ini" Ujar Nita.
"T-tapi-"
"Maaf Bu saya ga bisa memberikan satu kesempatan lagi" Maaf Nita.
"Dan saya juga ingin memperkenalkan siswa paling baik yang selalu bersama saya di sekolah ini. Dan mereka berdua selalu membela saya, dan tidak memandang fisik dan martabat" Semua nya menoleh ke arah Nita.
"Ia adalah.. Rey dan Dina, silahkan kalian kesini" Nita yang kini sudah berada di atas panggung, mempersilahkan Rey dan Dina untuk naik ke atas panggung.
Rey awalnya tidak percaya diri, namun karena pemaksaan dari Dina dan juga Nita yang meminta nya untuk naik ke atas panggung akhirnya dituruti.
Rey menaiki panggung. "Makasi atas semuanya" Ucap Nita pada mereka berdua yang kini sudah berada di atas panggung. Nita memeluk Rey. "Makasi ya.. Sayang.. " Nita membisikan kata kata itu, Rey tentunya kaget. Apa katanya? Sayang?
Tentu Dina yang berada disana pun mendengar bisikan kata 'sayang' dari Nita pada Rey. "Ada apa dengan hatiku? Kenapa aku merasa ga enak kalau Nita dekat dekat sama Rey" Gumam Dina dalam hati.
Rey tersenyum dan membalas pelukan Nita. "Iya sama sama" Bisik Rey dalam telinga Nita.
Setelah lama berpelukan mereka melepaskan pelukan masing masing.
Tak lama kemudian Steven datang menghampiri mereka. "Maafin gw, gw udah salah paham sama lo" Ucap Steven dengan tulus. "Iya gapapa kok, wajar saja kamu salah paham, orang lain yang berada di posisi kamu juga pasti akan salah paham" Ucap Rey.
Steven memeluk Rey pertanda baikan dan memukul mukul kan punggung Rey saat berpelukan. Pertanda ramah. Rey hanya membalas pelukan Steven, tanpa memukul mukul kan punggung Steven.
******
Setelah masalah nya sudah kelar, Nita dan murid murid lainnya melakukan pembelajaran seperti biasa. Namun Nita penampilan nya tidak culun dan cupu kayak dulu, tapi penampilan nya seperti biasa nya dia di rumah. Dengan rambut yang tergerai, tanpa kacamata, pakaian yang tidak longgar, dan rok yang sedikit lebih atas.
Tentu penampilan nya itu membuat para cowok melirik nya. Namun jika Nita melewati seseorang di samping nya, orang tersebut akan tertunduk pertanda menghormati. Nita paling tidak suka dengan orang yang suka nunduk padanya. Sehingga Nita menganggap semua nya sama dimatanya.
Tiiingggg..
Pelajaran kedua dimulai, karena kejadian tadi jadi, pelajaran pertama pun terlewatkan.
Nita duduk di bangku pojok nya bersama Dina seperti biasa.
Sehubung jam sekarang jamkos jadi semua murid berbincang bincang.
"Nita, lo berubah banget ya" Ucap Dina yang kini sedang duduk di bangku nya bersama Nita.
"Iya" Nita hanya menanggapi nya dengan iya.
"Gw beruntung banget bisa punya temen kayak lo" Seperti biasa Dina kembali cerewet dengan bibir manis nya itu. Nita hanya bisa bersabar menanggapi ocehan teman nya itu.
"Lo cantik banget Nita kalau kayak gini" Lanjut Dina. "Tapi kalau dilihat lihat, Nita lebih cantik dari gw, apa Rey menyukai Nita juga ya?" Gumam nya dalam hati.
"Lo juga cantik kok" Ujar Nita.
"Lo lebih cantik" Sahut Dina.
"Lo lebih lebih cantik" Puji Nita.
"Tapi lo lebih-" Sebelum Dina selesai bicara, Nita sudah memotong nya terlebih dulu.
"Iya gw cantik" Karena Nita tidak mau mendengar ocehan nya Dina lagi ia pun memilih mengalah saja.
Memang kalau sudah berurusan dengan Dina, Dina tak mau kalah dan lebih mengoceh.
Mereka pun berbincang-bincang hingga tak sadar bel istirahat berbunyi.
Tiingg..
"Mau istirahat bareng ga? " Tanya Nita yang langsung berdiri dari tempat duduk nya.
"Emm.. Kamu duluan aja deh" Seru Dina.
"Oh yaudah" Nita pun keluar dari ruang kelas dan berpikir untuk menemui Rey.
******
Saat Nita berjalan di Koridor , dia melihat Rey yang sedang duduk sendiri. Nita menghampiri nya dan..
Door..
Nita mengejutkan nya dari belakang, namun Rey tidak terkejut sedikit pun, ia hanya bengong dengan pikiran kosong.
Lantas, Nita pun duduk di samping Rey.
"Sayang kamu kenapa ? Ko bengong si? " Nita memegang pundak Rey dan menyenderkan kepala nya ke bahu Rey.
Tiba tiba..
"Jangan panggil aku sayang bisa ga! Kita bukan siapa siapa! Aku, kamu, hanya teman! "
Rey langsung berdiri dan membuat Nita yang lagi ber sender di bahu nya terjatuh.
Nita tak percaya, kenapa Rey membentak nya seperti ini? Apa Nita punya salah padanya sehingga dia membentak Nita?.
Nita ikut bangun dari kursi nya, dan kini mereka berbicara sambil berdiri dan berhadapan.
"Sayang kamu kenapa? Kok tiba tiba kamu bentak aku? " Tanya Nita.
"Jangan panggil aku sayang! Aku udah punya pacar sekarang! " Sontak Nita yang berada di sana kaget, bagaimana bisa dia punya pacar? Sementara Rey sudah menyatakan cinta nya sendiri pada Nita.
"A-apa? P-pacar? " Nita sampai terbata bata tak percaya.
"Iya pacar, sayang ayo sini" Rey langsung menoleh ke arah lorong koridor, dimana ada pacar nya disana yang sedang berbincang-bincang.
Saat pacarnya Rey menghampiri mereka, Nita sampai tak percaya, ternyata pacar baru Rey adalah...

KAMU SEDANG MEMBACA
NITA AULIA SYARINA
Teen Fiction"Reyyyy!! Huaaaa.. " Di sekolah saat istirahat. Nita memeluk erat Rey dan menangis. Begitu pula Rey menangis dan memeluk Nita. "Nita aku mau bicara s-sesuatu" "Aku juga" Rey meleraikan pelukan nya. Keduanya menangis entah kenapa. Mungkin mereka ing...