NDR 33

33 0 0
                                    

Happy Reading!

"Bunda kenapa ada orang tua nya Rey disini? " Tanya nya.

"Kamu udah kenal sama mereka? " Nita mengangguk.

"Mereka ini teman bunda. Jadi bunda dan orang tua Rey jodohin kalian"

"Bunda awal nya juga heran nama putra mereka itu Rey. Bunda kira bukan Rey temen kamu"

Kedua pasang suami istri itu turut tertawa dan terkekeh. Nita dan Rey melihat satu sama lain. Senyuman manis terukir di wajah mereka.

"Jadi gimana kalian setuju dengan perjodohan ini? " Bu Laras kini angkat bicara.

"Kami setuju!" Ucap mereka berdua antusias.

Semuanya hanya bisa terkekeh.

"Besok Selasa kalian berdua bertunangan ya" Ucap Bayu.

"Hah besok! " Sontak kata kata Bayu membuat mereka kaget.

°°°

"Rey kita akan tunangan" Ucap Nita antusias dan memeluk erat Rey.

Kini mereka berada di sekolah. Karena ini sudah masuk hari Senin dan mereka harus sekolah. Jam istirahat. Tengah duduk di bawah langit dan pohon besar. Begitu juga ada kursi yang tersedia di bawah pohon dan mereka tengah duduk berdua membicarakan pertunangan mereka.

"Aku ga sabar ingin nikah sama kamu"

"Sama"

"Aku kira kamu bukan jodoh yang ibu aku jodohin" Rey terkekeh kecil. Dan membuat Nita turut ikut terkekeh.

°°°

"A-apa? Ga mungkin! Ga mungkin mereka yang telah membunuh adek gw! Ga mungkin! "

__

"Assalammualaikum bunda! " Nita memasuki rumah nya dengan riang dan berjalan riang dengan kedua tangan nya ia taroh di gendongan tas di bawah bahu nya.

Seketika kaki nya berhenti setelah ia melihat bunda nya yang seperti nya serang sibuk dan para pelayan nya begitu juga bodyguard nya turut sibuk berjalan kesana dan kemari.

"Kinan.cepat pasang kan itu di atas" Ucap Maria menunjuk pada bunga hias. Maria kembali melakukan kesibukan nya lagi. Dia melihat ke sana dan kemari seperti ada acara sampai sesibuk ini.

"Bu-bunda? " Nita menghampiri nya.

"Iya sayang udah pulang? " Maria belum menoleh. Ia sibuk dengan balon yang ia sedang memasangkan nya di dinding. Ada pula yang di bawah. Begitu banyak!

"Bunda ini ada apa? " Tanya nya.

"Kan kamu mau tunangan besok. Jadi harus meriah dong! " Jawab nya antusias namun tangan nya masih saja mengutak atik balon. Nita melongo melihat jawaban dari bunda nya.

"Apa sayang? " Nita menarik tangan kedua tangan bunda nya dan meletakan tangan nya di bahu bunda nya. Sembari berjalan ke arah ruang tamu. Sang empuh hanya diam dan mengikuti arah putri nya membawa nya.

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang