CH.12 KAMU DAN TUNANGANMU, RANIA

229 24 4
                                    

Alvino dan Andreas sudah berada di Bandara menanti kedatangan Rania dan Ferdian Edo, tunangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alvino dan Andreas sudah berada di Bandara menanti kedatangan Rania dan Ferdian Edo, tunangannya.

Perasaan Alvino kini sudah diliputi dengan berbagai macam kegundahan. Walaupun dia tidak menunjukkan secara langsung, tapi sebenarnya saat ini ritme detak jantung milik Alvino sedang dalam kecepatan yang sangat tinggi.

"Al, gue abis cari tahu tentang Rania Pratama. Setelah gue baca, gue ngga berani buat ngebayangin dia, Al," celetuk Andreas yang membuat Alvino berpikiran ambigu.

"Memang lo ngebayangin dia apa?" Alvino bertanya sinis.

"Ngebayangin dia jadi istri gue," canda Andreas dibarengi dengan suara tawa kecil yang justru tidak dianggap lucu oleh Alvino.

"Kok lo ngga ketawa, Al?" tanya Andreas polos.

"Emang lucu?" sindir Alvino tanpa berperasaan.

Andreas melengos sembari berpura-pura cemberut. Dia tidak marah atau pun benci dengan ucapan Alvino tadi. Satu tim dengan Alvino sudah membuat Andreas cukup paham dengan sifat dingin Alvino selama ini.

Hampir 15 menit menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga. Mata obsedian Alvino bertemu pandang dengan mata kucing Rania. Keduanya saling melempar tatapan tak berkedip. Terutama Rania yang terperangah melihat kehadiran Alvino di depannya.

Rania datang bersama dengan Edo, panggilan Ferdian Edo. Wajahnya terlihat semakin dewasa, ditunjang dengan gaya penampilannya yang mengenakan luaran blazer berwarna hitam dengan rambut di cepol ke atas.

"Kalian Vincent dan Reza?" tanya Edo menunjuk pada Alvino dan Andreas.

Sebelumnya Edo memang sudah diberi tahu nama dari pengawal Rania nanti beserta kiriman fotonya. Hanya saja, saat itu Rania tidak melihatnya. Itu sebabnya dia merasa terkejut karena kehadiran pria yang mirip dengan Alvino tapi menggunakan nama Vincent.

Andreas mengangguk lalu menjabat tangan Edo dan juga Rania. Baru disusul dengan Alvino. Saat menjabat tangan Rania untuk pertama kalinya setelah 6 tahun berpisah, getaran super hebat menjalar ke seluruh aliran darah Alvino.

"Vincent, Vincent Chandra," ucap Alvino kaku.

Rania tidak percaya, dia yakin kalau pria di depannya ini adalah Alvino, Alvino Bagaskara dan bukan Vincent.

"Oke, Vincent dan Reza, saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama kalian. Saya harap kalian dapat menjaga Rania dengan sangat baik.

"Sekarang, ayo kita ke mobil. Hari sudah terlalu malam, kasian Rania, dia mengalami jetlag." Edo mengusap lembut kepala Rania lalu setelahnya mereka berempat berjalan menuju mobil.

***

Setibanya mereka di rumah Rania, mereka langsung disambut oleh beberapa pelayan penjaga di rumah Rania.

Edo langsung menyuruh Rania untuk masuk ke kamar dan beristirahat. Sementara dirinya akan memberikan pengarahan terlebih dulu kepada Alvino dan Andreas.

BLACK ROSE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang